Efektivitas Biaya Antibiotik Pada Pasien Demam Tifoid Di Klinik X Sragen

https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v20i4.85941

Nur Akhyani(1), Risma Sakti Pambudi(2*), Khotimatul Khusna(3)

(1) Program Studi Farmasi, Fakultas Sains, Teknologi dan Kesehatan, Universitas Sahid Surakarta
(2) Program Studi Farmasi, Fakultas Sains, Teknologi dan Kesehatan, Universitas Sahid Surakarta
(3) Program Studi Farmasi, Fakultas Sains, Teknologi dan Kesehatan, Universitas Sahid Surakarta
(*) Corresponding Author

Abstract


Demam tifoid merupakan penyakit infeksi sistemik bersifat akut yang dapat disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi dan dapat diterapi dengan menggunakan obat antibiotik. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menimbulkan potensi peningkatan kejadian bakteri yang resisten terhadap antibiotik dan dapat meningkatkan biaya perawatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas biaya penggunaan antibiotik pada pengobatan pasien demam tifoid di Klinik Pratama Gumilang Larasati Sragen tahun 2022. Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu mengambil data secara retrospektif melalui data rekam medis yang berisi data seluruh pasien demam tifoid tahun 2022 yaitu sebanyak 96 rekam medis. Metode analisis biaya yang digunakan adalah Cost Effectiveness Analysis (CEA) dan metode Average Cost Effectiveness Ratio (ACER) untuk menganalisis terapi pengobatan demam tifoid yang paling cost effective. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan terapi pasien demam tifoid di Klinik Pratama Gumilang Larasati Sragen tahun 2022 menggunakan terapi antibiotik injeksi cefotaxime dengan nilai ACER Rp. 18.513, injeksi ceftriaxone dengan nilai ACER Rp. 21.306 dan infus levofloxacin dengan nilai ACER Rp. 32.446. Kesimpulan dari penelitian ini adalah obat yang dinilai paling cost effective adalah penggunaan antibiotik injeksi cefotaxime dengan nilai ACER Rp. 18.513.


Keywords


ACER; Antibiotik; Biaya; CEA; Tifoid



References

Abdurrachman, & Febrina, E. Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Anak Penderita Demam Tifoid di Rumah Sakit Al Islam Bandung. Jurnal Farmaka. 2018. Vol 16(2),87–96.

Andayani TM. Farmakoekonomi Prinsip dan Metodologi. 2013. Yogyakarta: Bursa Ilmu. Hal 14-17.

Anggriani V, Tuloli TS, Mo’o DW.Analisis Efektivitas Direct Medical Cost Penggunaan Antibiotik Seftriakson dan Sefotaksim pada Pasien Demam Tifoid di Rumah Sakit Umum Daerah DR. M.M Dunda Limboto. Gorontalo. Skripsi. 2015. Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo

Anna, Y. 2Uji Sensitifitas Antibiotik Levofloxacin Yang Ada Di Pasaran Terhadap Bakteri Salmonella thyphosa ATCC 2401. Skripsi. 2015.Program Studi Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Tunas Husada

Hartanto, D. Diagnosis dan Tatalaksana Demam Tifoid pada Dewasa. Cermin Dunia Kedokteran. 2021. Vol 48(1), 5.

Hazimah, K. W., Priastomo, M., & Rusli, R. Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Demam Tifoid Di RS SMC Periode 2017. Jurnal Sains Dan Kesehatan. 2019. Vol 2(2), 107-114

Hidayah, Shofi N. Analisis Efektivitas Biaya Seftriakson dan Sefotaksim Pada Pasien Demam Tifoid Anak Di Instalasi Rawat Inap Shofa dan Marwah PKU Karangasem Muhammadiyah Pacitan Tahun 2019. Skripsi. 2020. Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Izazi, A. Asuhan Keperawatan Dengan Masalah Utama Demam Thypoid. Jurnal Kesehatan.2018. Vol 11(2), 115–121.

Kemenkes RI. Pedoman Penerapan Kajian Farmakoekonomi. 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Kemenkes RI. Permenkes RI Nomor 28 tahun 2021 tentang Pedoman Penggunan Antibiotik. 2021. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Oktafiani Eka. Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Injeksi Seftriakson Dan Sefotaksim Pada Pasien Demam Tifoid Di Instalasi Rawat Inap RSUD Ambarawa Tahun 2016. Skripsi. 2017. Surakarta: Fakultas Farmasi. Universitas Setia Budi Surakarta

Prehamukti, A. A. Faktor Lingkungan dan Perilaku terhadap Kejadian Demam Tifoid. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development).2018.Vol 2(4), 587–598.

Puspitasari, D, P. Analisis Efektivitas Biaya Terapi Antibiotik Sefotaksim Dan Seftriakson Pada Pasien Demam Tifoid Di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Madiun Tahun 2019-2020. Skripsi. 2021. Madiun: Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun

Sidabutar, S., Hendra L, S. Pilihan Terapi Empiris Demam Tifoid Anak: Kloramfenikol atau Seftriakson. Sari Pediatrik. 2010.Vol. 11

Sinaga C.R., Tjitrosantoso H., Fatimawali, 2017 Evaluasi Kerasionalan Penggunaan Antibiotik pada Pasien Gagal Ginjal di RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado. Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi-UNSRAT. 2017. Vol 6(3).

Soedarmo, P., Garna, H., Hadinegoro, S. R. S., Satari, H. I. Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis. Edisi 2. 2015. Jakarta: badan penerbit IDAI

Sukmawati, I. G. A. N. D., Adi Jaya, M. K., & Swastini, D. A. Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Tifoid Rawat Inap di Salah Satu Rumah Sakit Pemerintah Provinsi Bali dengan Metode Gyssens dan ATC/DDD. Jurnal Farmasi Udayana. 2020. Vol 9(1), 37.

Thompson, C. N., Abhilasha K., Sabina D., Amit A., Marcel W., Thomas D., Jeremy J. F., et al. Treatment Response in Enteric Fever in an Era of Increasing Antimicrobial Resistance. An Individual Patient Data Analysis of 2092 Participants Enrolled into 4 Randomized Controlled Trials in Nepal. Clinical Infectious Desease. 2017. 64(1) :1522-1531

Trisna, Y.Aplikasi Farmakoekonomi Dalam Pelayanan Kesehatan.2008 Juni,. (online), (www. Media Informasi Farmasi Indonesia.com), Aplikasi.

Tuloli, Teti S. Cost-Effectiveness Analysis Terapi Antibiotik Seftriakson Dan Sefotaksim Pada Pasien Tifoid Di Rsud Dr. M.M Dunda Limboto. Jurnal Entropi,. 2017.Vol. 12 No. 1



DOI: https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v20i4.85941

Article Metrics

Abstract views : 0

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Majalah Farmaseutik Indexed by:

   
 
Creative Commons Licence
 
 
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.