Penilaian Rasionalitas Peresepan Rawat Jalan Berdasarkan Indikator World Health Organization (WHO)

https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v20i4.94189

Syahrul Wabula(1*), Dyah Ayu Puspandari(2), Anna Wahyuni Widayanti(3)

(1) Magister Manajemen Farmasi. Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada
(2) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada
(3) Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Pelayanan kesehatan diharuskan memberikan pengobatan yang rasional. Penggunaan obat menjadi penting karena merupakan bagian dari pengelolaan obat yang menunjukan efisensi dan efektifitas pelayanan kesehatan. Diyakini bahwa obat yang diresepkan dan diberikan secara tidak tepat sehingga menghambat tujuan dari pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi peresepan rawat jalan RSD Kota Tidore Kepulauan sesuai dengan standar indikator WHO tentang penggunaan obat yang rasional. Dengan sumber data retrospektif, penelitian ini menggunakan 660 lembar resep pasien rawat jalan antara bulan januari hingga desember 2022 sebagai sampel untuk dianalisa. Hasil pengukuran indikator peresepan menunjukan terdapat 3,16 item rata-rata per lembar resep, persentase 70,25% obat yang diresepkan dengan nama generik dan persentase 62,38% resep yang termasuk dalam daftar obat esensial. Hasil ini belum sesuai standar indikator peresepan, sedangkan, 8,73% resep antibiotik dan 3,60% resep sediaan injeksi sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan. Dapat disimpulkan bahwa peresepan rawat jalan RSD Kota Tidore belum mencapai peresepan yang rasional. Dengan kepatuhan peresepan obat yang rasional, dapat menjamin penggunaan obat yang tepat dan meningkatkan efisensi dan efektifitas pengobatan.


Keywords


peresepan; rasional; indikator; persentase



References

Alehegn, A. A., Aklilu, R. G., Tadesse, K. A., Tegegne, B. A., & Kifle, Z. D. (2021). Assessment of Drug Use Practices Using Standard WHO Indicators in Lumame Primary Hospital. Drug, Healthcare and Patient Safety, Volume 13, 59–69. https://doi.org/10.2147/DHPS.S286242

Atif, M., Sarwar, M. R., Azeem, M., Naz, M., Amir, S., & Nazir, K. (2016). Assessment of core drug use indicators using WHO/INRUD methodology at primary healthcare centers

in Bahawalpur, Pakistan. BMC Health Services Research, 16(1), 684. https://doi.org/10.1186/s12913-016-1932-2

Bairami, F., Soleymani, F., & Rashidian, A. (2016). Improving Injectable Medicines Prescription in Outpatient Services: A Path Towards Rational Use of Medicines in Iran. International Journal of Health Policy and Management, 5(5), 321–324. https://doi.org/10.15171/ijhpm.2016.24

Destiani, D. P., Naja, S., Nurhadiyah, A., Halimah, E., & Febrina, E. (2016). Pola Peresepan Rawat Jalan: Studi Observasional Menggunakan Kriteria Prescribing Indicator WHO Di Salah Satu Fasilitas Kesehatan Bandung. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, 5(3), 225-231.

Diana, K., Kumala, A., Nurlin, N., & Tandah, M. R. (2021). Evaluasi penggunaan obat berdasarkan indikator peresepan dan pelayanan pasien di Rumah Sakit Tora Belo. J Farm Dan Ilmu Kefarmasian Indones, 7(1SI), 13.Dianingati, R. S., & Prasetyo, S. D. (2015). ANALISIS KESESUAIAN RESEP UNTUK PASIEN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DENGAN INDIKATOR PERESEPAN WHO 1993 PADA INSTALASI FARMASI RAWAT JALAN DI RSUD UNGARAN PERIODE JANUARI - JUNI 2014. 11(3).

Kementerian Kesehatan RI. 2021. Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/MENKES/6477/2021 tentang Daftar Obat Essensial Nasional (DOEN). Kemenkes RI. Jakarta

Kementerian Kesehatan RI. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan No. HK.02.02/MENKES/068/I/2010 tentang Kewajiban Menggunakan Obat Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah. Kemenkes RI. Jakarta.

Ofori-Asenso, R., Brhlikova, P., & Pollock, A. M. (2016). Prescribing Indicators At Primary Health Care Centers Within The WHO African Region: A Systematic Analysis (1995–2015). BMC Public Health, 16, 1-14.

Quick, J.P., Rankin, L., R.O., O., R.W. 2012. Managing Drug Supply, The Selection, Procurement, Distribution And Use Of Pharmaceuticals. Third Edition. Kumarin Press. Conecticus. USA

Satibi (2015), Manajemen Obat di Rumah Sakit, Yogyakarta, Gadjah Mada University Press

Saibaka, M. D., Lolo, W. A., & Mansauda, K. L. R. (2022). THE EVALUATION OF PRESCRIPTION MEDICATION BASED ON WORLD HEALTH ORGANIZATION INDICATOR AT COMMUNITY HEALTH CENTRE IN TELING ATAS. 11.

Shrestha, B., & Dixit, S. M. (2018). Assessment of drug use pattern using WHO prescribing indicators. Journal of Nepal Health Research Council, 16(3), 279-284.Utami, M. D., Kristina, S. A., & Zulkarnain, A. K. (2019). Profile Of Prescribing Practice At A Referral Hospital In Indonesia Using Who Drug Use Indicators: Profile Of Prescribing Practice At A Referral Hospital In Indonesia Using Who Drug Use Indicators. Iranian Journal Of Pharmaceutical Sciences, 15(3), 41-46.

World Health Organization., 1993, How To Investigate Drug Use In Health Facilities, Selected Drugh Use Indicator, Action Program On Essential Drug, 46 – 52, Who, Geneva

Yimenu, D. K., Emam, A., Elemineh, E., & Atalay, W. (2019). Assessment of Antibiotic Prescribing Patterns at Outpatient Pharmacy Using World Health Organization Prescribing Indicators. Journal of Primary Care & Community Health, 10, 215013271988694. https://doi.org/10.1177/2150132719886942

Zitnik, M., Agrawal, M., & Leskovec, J. (2018). Modeling polypharmacy side effects with graph convolutional networks. Bioinformatics, 34(13), i457–i466. https://doi.org/10.1093/bioinformatics/bty294



DOI: https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v20i4.94189

Article Metrics

Abstract views : 0

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Majalah Farmaseutik Indexed by:

   
 
Creative Commons Licence
 
 
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.