Pemantauan invasi mantangan (Merremia peltata) di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan menggunakan Google Earth Engine
Ruwaida Dzakiyyaa(1*), Arief Darmawan(2), Trio Santoso(3), Rudi Hilmanto(4), Luhur Septiadi(5), Rikha Aryanie Surya(6)
(1) Universitas Lampung
(2) Universitas Lampung
(3) Universitas Lampung
(4) Universitas Lampung
(5) Wildlife Conservation Society - Indonesia Program
(6) Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan
(*) Corresponding Author
Abstract
Abstrak Mantangan merupakan spesies yang secara masif menginvasi bagian selatan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) dan diperkirakan sebarannya semakin meluas. Mantangan tumbuh dengan cara melilitkan batangnya pada inang hingga menutupi permukaan tubuh dan tajuk inangnya serta dapat merambat dari satu inang ke inang yang lain, selain itu mantangan juga dapat tumbuh secara vegetatif melalui batangnya yang terpotong kemudian menyentuh tanah sehingga menghasilkan generasi baru. Oleh karena itu, informasi sebaran spasial mantangan perlu diketahui dengan pemantauan secara berkala. Dewasa kini, pemantauan dapat dilakukan dengan penginderaan jauh, misalnya menggunakan data citra satelit. Perkembangan Google Earth Engine (GEE) menjadi salah satu pilihan untuk pemantauan invasi mantangan. GEE menyediakan data citra satelit berbasis komputasi awan dan dapat menghasilkan citra satelit multitemporal yang bebas awan, sehingga menjadi solusi permasalahan big data serta tidak memerlukan biaya untuk penggunaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui luas invasi mantangan tahun 2019 – 2023 menggunakan GEE. Penelitian dilakukan dengan menggunakan citra satelit, citra DEM, dan transformasi indeks EVI dengan algoritma random forest. Objek penelitian difokuskan pada daerah selatan TNBBS yang secara khusus terinvasi oleh mantangan yaitu pada empat resor diantaranya Pemerihan, Way Haru, Way Nipah, dan Tampang. Objek penelitian kemudian dijadikan sebagai area of interest (AOI). Hasil penelitian menunjukkan hasil akurasi yang baik dengan nilai 93,49% (user accuracy), 95,18% (producer accuracy), 95,23% (overall accuracy), dan 90,18% (kappa accuracy) pada kelas mantangan. Perubahan sebaran mantangan mencapai 7.374,89 ha (2019), 8.237,88 ha (2021), dan 8.716,84 ha (2023). Berdasarkan hasil, diketahui bahwa mantangan menginvasi lebih masif pada Resor Tampang dan Resor Way Haru yang disebabkan oleh kejadian masa lalu seperti pembukaan lahan dan kebakaran serta habitat yang sesuai untuk pertumbuhan mantangan.
Abstract Mantangan is a species that has massively invaded the southern part of Bukit Barisan Selatan National Park (BBSNP) and is expected to expand its distribution. Mantangan grows by wrapping its trunk around the host until it covers the surface of the host's body and crown and can creep from one host to another, besides that mantangan can also grow vegetatively through its trunk which is cut and then touches the ground to produce a new generation. Therefore, information on the spatial distribution of mantangan needs to be known through regular monitoring. Nowadays, monitoring can be done by remote sensing, for example using satellite image data. The development of Google Earth Engine (GEE) is one option for monitoring mantangan invasion. GEE provides cloud computing-based satellite image data and can produce cloud-free, multitemporal satellite images, so it is a solution to the big data problem and does not require fees for its use. This study aims to determine the extent of mantangan invasion in 2019 – 2023 using GEE. The research was conducted using satellite images, DEM images, and EVI index transformation with random forest algorithm. The research object focused on the southern area of BBSNP which was specifically invaded by mantangan, namely in four resorts including Pemerihan, Way Haru, Way Nipah, and Tampang. The research object is then used as an area of interest (AOI). The results showed good accuracy results with values of 93.49% (user accuracy), 95.18% (producer accuracy), 95.23% (overall accuracy), and 90.18% (kappa accuracy) in the mantangan class. Changes in the distribution of challenges reached 7,374.89 ha (2019), 8,237.88 ha (2021), and 8,716.84 ha (2023). Based on the results, it is known that mantangan invaded more massively in Tampang Resort and Way Haru Resort due to past events such as land clearing and fires as well as suitable habitat for mantangan growth.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adrian., Widiatmaka., Munibah, K., & Firmansyah, I. (2023). Pola spasial perubahan tutupan lahan/penggunaan lahan menggunakan Google Earth Engine di Kabupaten Majalengka. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota 19(4), 447-463. https://doi.org/10.14710/pwk.v19i4.46254
Amaliah, S., Nusrang, M., & Aswi. (2022). Penerapan metode random forest untuk klasifikasi varian minuman kopi di Kedai Kopi Konijiwa Bantaeng. VARIANSI: Journal of Statistics and Its Application on Teaching and Research, 4(2), 121-127. https://doi.org/10.35580/variansiunm31
Andini, S.W., Prasetyo, Y., & Sukmono, A. (2018). Analisis sebaran vegetasi dengan citra satelit sentinel menggunakan metode NDVI dan segmentasi (studi kasus: Kabupaten Demak). Jurnal Geodesi Undip 7(1), 14-24. https://doi.org/10.14710/jgundip.2017.19295
Andriyani, A., Nurcahyani, N., Susanto, G.N., Sibarani, M.C., & Utoyo, L. (2022). Keanekaragaman burung kicau di Stasiun Penelitian Way Canguk Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. J-BEKH: Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati, 9(1), 1-11. https://doi.org/10.23960/jbekh.v9i1.206
Ariwahid, A.N., Sukmono, A., & Subiyanto, S. (2019). Estimasi umur padi menggunakan metode EVI multitemporal berbasis identifikasi the early planting (TEP) dengan citra landsat 8 di Kabupaten Kendal dan Kabupaten Demak. Jurnal Geodesi Undip, 8(4), 90-100. https://doi.org/10.14710/jgundip.2019.25148
Doni, L.R., Yuliantina, A., Dewi, R., Pahlevi, M.Z., & Kusumawardhani, N.A. (2021). Komparasi luas tutupan lahan di Kota Bandar Lampung berdasarkan algoritma NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) dan EVI (Enhanced Vegetation Index). JGRS: Jurnal Geosains dan Remote Sensing, 2(1), 16-24. https://doi.org/10.23960/jgrs.2021.v2i1.43
Hardianto., Jaya, L.M.G., Nurgiantoro., & Kharisa, N.H. (2021). Perbandingan metode indeks vegetasi NDVI, SAVI dan EVI terkoreksi atmosfer iCOR. JAGAT: Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi, 5(1), 53-62. http://dx.doi.org/10.33772/jagat.v5i1.17841
Harjadi, B. (2010). Monitoring penutupan lahan di DAS Grindulu dengan metode penginderaan jauh dan sistem informasi geografis. Forum Geografi, 24(1), 85-91. https://doi.org/10.23917/forgeo.v24i1.5017
Hermawan, R., Hikmat, A., Prasetyo, L.B., & Setyawati, T. (2017). Model sebaran spasial dan kesesuaian habitat spesies invasif mantangan (Merremia peltata (L.) Merr.) di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Jurnal Nusa Sylva, 17(2), 80-90. https://doi.org/10.31938/jns.v17i2.205
Laura, C.T., Darmawan, A., & Hilmanto, R. (2019). Deteksi Tutupan Repong Damar di Pesisir Barat Lampung Menggunakan Citra Satelit Penginderaan Jauh. Jurnal Hutan Tropis, 7(3), 247-260. http://dx.doi.org/10.20527/jht.v7i3.7511
Lubis, M.I., Hussein, S., Ismanto., Wandono, H., Affandi, F.R., & Marthy, W. (2019). Monitoring Perubahan Tutupan Hutan di Bentang Alam Bukit Barisan Selatan Periode 2000-2017. Bogor: TNBBS & WCS-IP.
Master, J., Tjitrosoedirdjo, S.S., Qayim, I., & Tjitrosoedirdjo, S. (2013). Ecological impact of Merremia peltata (L.) Merrill Invasion on Plant Diversity at Bukit Barisan Selatan National Park. Biotropia, 20(1), 29-37. https://doi.org/10.11598/btb.2013.20.1.294
Master, J., Tjitrosoedirdjo, S., & Qayim, I. (2016). Abiotic Factors Influencing Mantangan (Merremia peltata) invansion in Bukit Barisan Selatan National Park. Biotropia, 23(1), 21-27. https://doi.org/10.11598/btb.2016.23.1.457
Novianti, T.C. (2021). Klasifikasi landsat 8 OLI untuk tutupan lahan di Kota Palembang menggunakan Google Earth Engine. Jurnal Swarnabhumi, 6(1), 75-85. https://doi.org/10.31851/swarnabhumi.v6i1.5105
Pengembara, T., Master, J., Yulianti., Rustiati, E.L., & Subiakto, A. (2014). Laju pertumbuhan mantangan (Merremia peltata L. Merr.) yang tumbuh melalui regenerasi vegetatif. Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian, 133-139. https://doi.org/10.25181/prosemnas.v0i0.380
Pratama, M.R. & Riana, D. (2022). Klasifikasi penutupan lahan menggunakan Google Earth Engine dengan metode klasifikasi terbimbing pada wilayah Penajam Paser Utara. Jurnal JUPITER, 1(1), 637-650. https://jurnal.polsri.ac.id/index.php/jupiter/article/view/5927/2229
Purwanto, E. (2016). Strategi Anti-Perambahan di Tropical Rainforest Heritage of Sumatra: Menuju Paradigma Baru. Bogor: Tropenbos International Indonesia & UNESCO.
Pusat Data dan Analisa Tempo. (2020). Jejak Badak di Tanah Pribumi. Jakarta: Tempo Publishing.
Putri, R.A. & Sibarani, R. (2023). Analisis Tutupan Lahan Menggunakan Google Earth Engine dan Citra Landsat 8 OLI (Studi Kasus Kabupaten Belitung Timur). Jurnal JUPITER, 15(2), 1031-1042. https://doi.org/10.5281/zenodo.10070659
Sayfulloh, A., Riniarti, M., & Santoso, T. (2020). Jenis-jenis tumbuhan asing invasif di Resort Sukaraja Atas, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Jurnal Sylva Lestari, 8(1), 109-120. https://doi.org/10.23960/jsl18109-120
Tatisina, N.N., Siahaya, W.A., & Haumahu, J.P. (2020). Transformasi indeks vegetasi citra landsat 8 oli untuk pemetaan musim tanam pada lahan sawah di Kabupaten Buru, Provinsi Maluku. Jurnal Budidaya Pertanian, 16(2), 197-205. https://doi.org/10.30598/jbdp.2020.16.2.197
Tjitrosoedirdjo, S., Tjitrosoedirdjo, S.S., & Setyawati, T. (2016). Tumbuhan Invasif dan Pendekatan Pengelolaannya. Bogor : Seameo Biotrop.
Valent, C.G., Subiyanto, S., & Wahyudin, Y. (2021). Analisis pola dan arah perkembangan permukiman di wilayah Aglomerasi Perkotaan Yogyakarta (APY) (studi kasus: Kabupaten Sleman). Jurnal Geodesi Undip 10(2, 78-87. https://doi.org/10.14710/jgundip.2021.30636
Wulansari, H. (2017). Uji akurasi klasifikasi penggunaan lahan menggunakan metode defuzzifikasi maximum likelihood berbasis citra ALOS AVNIR-2. Bhumi, 3(1), 98-110. http://dx.doi.org/10.31292/jb.v3i1.233
Yansen & Hidayat, M.F. (2014). Pendugaan biomassa individu dan analisis citra landsat lahan hutan terpapar spesies liana invasif Merremia peltata di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Jurnal Hutan Tropis, 2(3), 272-277. http://dx.doi.org/10.20527/jht.v2i3.2255
Yansen., Wiryono., Deselina., Hidayat, M.F., & Depari, E.K. (2015). The expansion of Merremia peltata (L.) Merril in fragmented forest of Bukit Barisan Selatan National Park enhanced by its ecophysiological attributes. Biotropia, 22(1), 25-32. http://dx.doi.org/10.11598/btb.2015.22.1.353
Article Metrics
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Author and Majalah Geography Indonesia

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Volume 35 No 2 the Year 2021 for Volume 39 No 1 the Year 2025
ISSN 0215-1790 (print) ISSN 2540-945X (online)





