HIDROSTRATIGRAFI DAN HIDROKIMIA AIRTANAH DI SEKITAR ROWO JOMBOR KECAMATAN BAYAT-KLATEN

https://doi.org/10.22146/mgi.13224

Langgeng Wahyu Santosa(1*)

(1) Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


ABSTRAK Untuk mempelajari tipe akuifer dan asal usul serta karakteristik airtanah, model hidrostratigrafi dan hidrokimia merupakan salah satu model yang dapat diterapkan. Hidrostratigrafi adalah suatu model untuk menggambarkan stratum geologis penyusun akuifer, yang di dalamnya berisi informasi tentang karakteristik airtanah. Hidrokimia merupakan model untuk menelusur asal usul pembentukan airtanah, yang didasarkan pada analisis komposisi ion-ion penyusunnya. Penyusunan hidrostratigrafi didasarkan pada hasil pendugaan geolistrik, sedang penentuan tipe hidrokimia airtanah dengan metode Diagram Piper Segiempat (Square Piper Diagram). Penelitian ini dilakukan di sekitar lembah Rawa Jombor, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten. Tujuan utama penelitian ini adalah : (a) mengetahui tipe akuifer dan tipe hidrokimia airtanah, dan (b) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi variasi karakteristik airtanah dan asal usul airtanah payau/asin di daerah penelitian. Manfaat penelitian ini adalah sebagai dasar untuk menentukan lokasi dan kedalaman sumur bagi penyediaan sumber air bersih di daerah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lembah Rawa Jombor secara umum tersusu ole 2 tipe akuifer, yaitu akuifer bebas dan tertekan. Akuifer bebas meliputi akuifer bebas primer yang tersusun oleh endapan lempung pasiran volkan Merapi Muda, dan akuifer bebas sekunder yang tersusun oleh batugamping porous atay sekis-filit dengan banyak retakan dan sisipan kuarsa. Pada akuifer bebas primer banyak terdapat lensa-lensa airtanah payau-asin yang bervariatif antara satu tempat dengan tempat lain. Akuifer yang paling dalam adalah akuifer tertekan yang dibatasi oleh batuan malihan sekis-fill atau batugamping keras yang relatif kedap air. Pada umumnya akuifer tertekan terdapat di bagian timur rawa pada kedalaman >20 meter dan di bagian selatan rawa pada kedalaman >30 meter. Tipe hidrokimia airtanah di daerah penelitian dikelompokkan menjadi 5 tipe, yaitu tipe I (air bikarbonat, tawar), tipe II (air semi karbonat tawar), tipe III (air evaporite, payau-asin), tipe IV (air sulfat, payau), dan tipe Va yang merupakan awal pertukaran kation. Tipe III dan IV merupakan airtanah payau hingga asin yang banyak terdapat di bagian utara Rawa Jombor, yaitu di Tawang, Lebak, Bugel, dan Tanjungsari. Berdasarkan hidrostratigrafinya, airtanah kelompok ini merupakan lensa-lensa airtanah payau atau asin yang terdapat setempat-setempat pada akuifer bebas. 


Keywords


airtanah; akuifer bebas; akuifer tertekan; hidrokimia; hidrostratigrafi




DOI: https://doi.org/10.22146/mgi.13224

Article Metrics

Abstract views : 7497 | views : 4868

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2016 Majalah Geografi Indonesia

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


 

Accredited Journal, Based on Decree of the Minister of Research, Technology and Higher Education, Republic of Indonesia Number 164/E/KPT/2021

Volume 35 No 2 the Year 2021 for Volume 39 No 1 the Year 2025

ISSN  0215-1790 (print) ISSN 2540-945X  (online)

 

website statistics Statistik MGI