POLA KETAHANAN DAN STRATEGI RUMAH TANGGA DI DESA PERTANIAN SUBSISTEN ( STUDI KASUS DESA TIRTOHARGO KECAMATAN KRETEK KABUPATEN BANTUL)
Andri Kurniawan(1*)
(1) Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(*) Corresponding Author
Abstract
ABSTRAK Ketersediaan sumberdaya, terutama sumberdaya lahan pertanian, sangat berpengaruh terhadap pola ketahanan dan strategi rumah tangga. Di beberapa desa di DIY, dengan rata-rata kepemilikan lahan pertanian yang sempit sangat sulit untuk tetap mempertahankan kuanlitas maupun kualitas pemenuhan kebutuhan hidup. Krisis ekonomi memaksa penduduk di desa pertaniansubsisten untuk melakukan adaptasi. Adaptasi merupakan suaiu bentuk strategi kelangsungan hiduprumah tangga dalam menghadapiperubahan kondisi sosial-ekonomi. Sirategi kelangsungan hidup rumah tangga di desa pertanian subsisien ini menarik untuk
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh dari krisis ekonomi terhadap ketahanan rumah tangga di desa pertanian subsisten balk dari aspek konsumsi maupun produksi, mengetahui respon rumah tangga tani terhadap keberlangsungan usaha rani, serta mengetahui pola strategi yang dilakukan untuk mempertahankan keberlangsungan hidup dan implikasinya terhadap Icesejahteraan rumah tangga_ Pengumpulan data ketahanan rumah tangga dilakukan meIalui survey terhadaprumah tangga (rumah tangga tani maupun rumah tangga non pertanian) di Desa Tirtohargo. Teknik pengambilan sampel digunakan telcnik random sampling dengan sampel sejumlah 50 sampel. Data basil survey rumah tangga dilengkapi dengan observasi lapangan dan wawancara bebas dengan informan kunci. Analisis data yang digunakan meliputi analisis label silang dan analisis determinan. Untuk melakulcan pengolahan dan analisis data menggunakan Program SPSS Under Windows.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kriSiS ekonomi berdampak terhadap tingIcatpendapatan masyarakat dew, termasuk di desa pertanian subsisten. Hampir separo dari rumah tangga yang ada tidak mampu mempertahankan tingkat pendapatan vangdahulu telandiperolehsebelum terjadinya krisis. Ketidalcmampuan mempertahankan tingkat pendapatan tersebut disebabkan terganggurrya aldivitas produksi Dengan keterbatasan pendapatan mereka terpaksa melakulcanpenghematan pengeluaran untuk konsumsi sebagai strategi mempertahankan hidup (survival strategy). Dampak krisis lebih dirasakan oleh rumah tangga yang hanya menguasahi lahan kurang dari seperempat hektar. Respon terhadap kegiatan pertanianyang paling banyak dilakukan adaIah respon perturnbuhan (the growth response) dan respon keterpuasan (the satis ier response). Faktor pembeda utama respon terhadap kegiatanpertanian adalahjumlahjenispekerjaanatau tingkat diversifikasi pekerjaan rumah tangga. Bentukstrategi rumah tangga yang banyak dilakukan adaIah strategi diversifikasi pekerjaan, terutama rumah tangga berlahan sempit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh dari krisis ekonomi terhadap ketahanan rumah tangga di desa pertanian subsisten balk dari aspek konsumsi maupun produksi, mengetahui respon rumah tangga tani terhadap keberlangsungan usaha rani, serta mengetahui pola strategi yang dilakukan untuk mempertahankan keberlangsungan hidup dan implikasinya terhadap Icesejahteraan rumah tangga_ Pengumpulan data ketahanan rumah tangga dilakukan meIalui survey terhadaprumah tangga (rumah tangga tani maupun rumah tangga non pertanian) di Desa Tirtohargo. Teknik pengambilan sampel digunakan telcnik random sampling dengan sampel sejumlah 50 sampel. Data basil survey rumah tangga dilengkapi dengan observasi lapangan dan wawancara bebas dengan informan kunci. Analisis data yang digunakan meliputi analisis label silang dan analisis determinan. Untuk melakulcan pengolahan dan analisis data menggunakan Program SPSS Under Windows.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kriSiS ekonomi berdampak terhadap tingIcatpendapatan masyarakat dew, termasuk di desa pertanian subsisten. Hampir separo dari rumah tangga yang ada tidak mampu mempertahankan tingkat pendapatan vangdahulu telandiperolehsebelum terjadinya krisis. Ketidalcmampuan mempertahankan tingkat pendapatan tersebut disebabkan terganggurrya aldivitas produksi Dengan keterbatasan pendapatan mereka terpaksa melakulcanpenghematan pengeluaran untuk konsumsi sebagai strategi mempertahankan hidup (survival strategy). Dampak krisis lebih dirasakan oleh rumah tangga yang hanya menguasahi lahan kurang dari seperempat hektar. Respon terhadap kegiatan pertanianyang paling banyak dilakukan adaIah respon perturnbuhan (the growth response) dan respon keterpuasan (the satis ier response). Faktor pembeda utama respon terhadap kegiatanpertanian adalahjumlahjenispekerjaanatau tingkat diversifikasi pekerjaan rumah tangga. Bentukstrategi rumah tangga yang banyak dilakukan adaIah strategi diversifikasi pekerjaan, terutama rumah tangga berlahan sempit.
Keywords
desa pertanian subsisten; pole ketahanan; strategi rumah tangga
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.22146/mgi.13259
Article Metrics
Abstract views : 2958 | views : 1705Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Majalah Geografi Indonesia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Volume 35 No 2 the Year 2021 for Volume 39 No 1 the Year 2025
ISSN 0215-1790 (print) ISSN 2540-945X (online)
Statistik MGI