Perubahan Hirarki Kota Menengah Di Pulau Jawa
Su Ritohardoyo(1*), Rafeal Murtomo(2)
(1) 
(2) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Penulisan hti merupakan basil perrelitian perubaharr hirarki kola di whirr& pilau lawn dari Minor 1930-1990. Tujuan penelitian mengkaji besarrrya peringkat perubahan hirarki kola alas dasar jurnialr penduduk, dart menghitung peringkat kola alas dasar inns lahan perkotatur taint?! 1980. Disamping itu penelitian bertujnan menghitung Inns lalran perkotaan tairun 1990. Penelitian ini dilakukan &organ menggimakan analisis data sekunder, &Nut,' dengan teknikanalisis data statistik.
Hasil perrelitian menunjukkan balrwa pencrapan konsep peringkat (hirarki) wilayah perkotaan menurut Zipf, di Indonesia (terutama di lawn) secara minim tidak scsuai lagi. Ketidnicsesunian sebagni akibat adanya kecerrderungan di be.berapa wilayah perkotaan memiliki purdah penduduk yang hampir santa, kecuali di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, terdapat perbedaan yang sangat nyata antara peringkat wilayah perkotaan daerah kota madya, dengan wilayah perkotaan di daerah kabupaten. Besarnya peringkat wilayah perkotaan menurut luas lahan kota tidak memiliki perbedaab yang nyata, dengan peringkat wilayah perkotaan menurut jumlah penduduk perkotaan. Secara umum dapat dikemukakan bahwa makin tinggi peringkat perkotaan menurut jumlah penduduk, maka makin tinggi pula peringkat perkotaan menurut luas lahan kotanya. Walaupun pengaruh laju pertumbuhan penduduk (baik dalam jiwa maupun rumah tangga) terhadap perubahan peringkat wilayah perkotaan di setiap kota di Jawa tidak cukup kuat, tetapi laju pertumbuhan rumah tangga lebih tinggi, dari pada pengaruh pertumbuhan penduduk dalam jumlah jiwa. Perkembangan penduduk perkotaan di Jawa, pada dasarnya mencerminkan perkembangan wilayah perkotaan setiap kota di Jawa. Walaupun tidak menampakkan pola yang jelas, perubahan peringkat wilayah perkotaan selama tahun 1980-1990, menunjukkan perkembangan wilayah perkotaan dipantai Utara Jawa.
Hasil perrelitian menunjukkan balrwa pencrapan konsep peringkat (hirarki) wilayah perkotaan menurut Zipf, di Indonesia (terutama di lawn) secara minim tidak scsuai lagi. Ketidnicsesunian sebagni akibat adanya kecerrderungan di be.berapa wilayah perkotaan memiliki purdah penduduk yang hampir santa, kecuali di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, terdapat perbedaan yang sangat nyata antara peringkat wilayah perkotaan daerah kota madya, dengan wilayah perkotaan di daerah kabupaten. Besarnya peringkat wilayah perkotaan menurut luas lahan kota tidak memiliki perbedaab yang nyata, dengan peringkat wilayah perkotaan menurut jumlah penduduk perkotaan. Secara umum dapat dikemukakan bahwa makin tinggi peringkat perkotaan menurut jumlah penduduk, maka makin tinggi pula peringkat perkotaan menurut luas lahan kotanya. Walaupun pengaruh laju pertumbuhan penduduk (baik dalam jiwa maupun rumah tangga) terhadap perubahan peringkat wilayah perkotaan di setiap kota di Jawa tidak cukup kuat, tetapi laju pertumbuhan rumah tangga lebih tinggi, dari pada pengaruh pertumbuhan penduduk dalam jumlah jiwa. Perkembangan penduduk perkotaan di Jawa, pada dasarnya mencerminkan perkembangan wilayah perkotaan setiap kota di Jawa. Walaupun tidak menampakkan pola yang jelas, perubahan peringkat wilayah perkotaan selama tahun 1980-1990, menunjukkan perkembangan wilayah perkotaan dipantai Utara Jawa.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/mgi.5307
Article Metrics
Abstract views : 2347 | views : 1899Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2014 Majalah Geografi Indonesia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Volume 35 No 2 the Year 2021 for Volume 39 No 1 the Year 2025
ISSN 0215-1790 (print) ISSN 2540-945X (online)
Statistik MGI