Pengaruh pelatihan menggosok gigi dengan pendekatan Program Pembelajaran Individual (PPI) terhadap peningkatan status kebersihan gigi dan mulut pada anak disabilitas intelektual sedang
Leny Pratiwi Arie Sandy(1*), Bambang Priyono(2), Niken Widyanti(3)
(1) Program Studi Pascasarjana, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(2) Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan dan Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(3) Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan dan Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(*) Corresponding Author
Abstract
Effect of training on tooth brushing using Individual Educational Programme (IEP) approach to increase of oral hygiene status in children of moderate intellectual disability (ID). Children with Intellectual Disability (ID) have limited abilities (social, adaptive and practical) and limited intellect. Teaching these children to brush their teeth using the Individualized Educational Programme (IEP) approach is a strategy which focuses on the condition and motivation of each student. The purpose of this research was to understand how tuition in the techniques of tooth- brushing by IEP influences oral hygiene in medium level ID students. This research method is to master the experiment by single subject design. The respondents in this research were 3 people (R1, R2, R3) taken according to the pre- determined criteria. Data collection method used was by observation. Oral hygiene was measured using the PHP-M (Patient Hygiene Performance-Modified) index from Martens and Meskin (1972). The data analysis used descriptive analysis. The result of the study showed there was after training on tooth brushing for 6 month is decrease plaque score. Oral hygiene status for 3 repondent is R1 and R2 in medium category, R3 in bad category. Training on method of tooth brushing using IEP approach affected increase of oral hygiene status.
ABSTRAK
Anak dengan disabilitas intelektual (DI) merupakan kelompok anak yang memiliki keterbatasan intelektual, kemampuan adaptif, kemampuan sosial dan kemampuan beraktifitas (praktis). Pelatihan menggosok gigi dengan pendekatan Program Pembelajaran Individual (PPI) merupakan salah satu strategi yang menitik beratkan kondisi dan motivasi masing-masing siswa didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan cara menggosok gigi melalui pendekatan Program Pembelajaran Individual (PPI) terhadap status kebersihan gigi dan mulut. Metode penelitian ini yaitu kuasi eksperimental dengan desain subyek tunggal (single subyek design). Responden dalam penelitian ini yaitu 3 orang (R1, R2, R3) diambil sesuai kriteria yang sudah ditentukan. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi. Status kebersihan gigi dan mulut diukur menggunakan indeks PHP-M (Patient Hygiene Performance-Modified) dari Martens dan Meskin (1972). Analisis datanya menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan setelah dilakukan pelatihan menggosok gigi selama 6 minggu didapatkan adanya penurunan skor plak yang rendah. Status kebersihan gigi dan mulut ke-3 responden didapatkan R1 dan R2 pada kategori sedang, sedangkan R3 pada kategori buruk. Pelatihan cara menggosok gigi menggunakan pendekatan Program Pembelajaran Individual (PPI) berpengaruh terhadap peningkatan status kebersihan gigi dan mulut.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Nomor 10 tahun 2011
Wantah J. Pengembangan kemandirian anak tunagrahita mampu latih. Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan. Jakarta; 2007.
DSM-5. Diagnostic and statistical manual of mental disorders (DSM-5). Washington DC: American Psychiatric Association; 2012.
Badan Pusat Statistik (BPS). Survai demografi dan kesehatan Indonesia 2002-2003; 2003.
Kemenkes. Pedoman pelayanan kesehatan anak di Sekolah Luar Biasa (SLB) bagi Petugas Kesehatan; 2010.
Mahmudah S. Perubahan perilaku kebersihan diri pasca pelatihan motorik halus: studi terhadap anak tunagrahita sedang di SLB C “Dharma Wanita” Lebo Sidoarjo. Tesis. Tidak diterbitkan. Surabaya: Universitas Airlangga; 2004.
Departemen Pendidikan Nasional. Standar kompetensi dan kompetensi dasar program khusus bina diri. Jakarta; 2007.
Shyama M, Al-Mutawa SA, Honkala S, Honkala E. Oral Hygiene and periodontal conditions in special needs children ang young adults in kuwait. J Disabil Oral Health. 2000; 1: 13 – 19.
Carranza FA. Glickman’s Clinical Periodontology, 10th ed. Philadelphia: Sounders Company; 2006.
McCracken GI, Janssen J, Swan M, Steen N, de Jager M, Heasman PA. Effect of brushing force and time on plaque removal using a powered toothbrush. J Clin Periodontal. 2003 May; 30(5): 409 – 413.
Gehrig N, Willman D. Foudation of periodontics for the dental hygiene 2nded. USA; 2008.
Rochyadi E, Alimin Z. Pengembangan program pembelajaran individual bagi anak tunagrahita. Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan. Jakarta; 2005.
Wantah J. Pengembangan kemandirian anak tunagrahita mampu latih. Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan. Jakarta; 2007.
Delphie B. Pembelajaran anak berkebutuhan khusus. Bandung: Refika Aditama; 2006.
Shyama M, Al-Mutawa SA, Honkala S, Honkala E. Supervised toothbrusing and oral health education program in kuwait for children and young adulth with down syndrome. Spec Care Dentist. 2003; 23(3): 94 – 99.
Apiou J, Gueguen MM, Doleux S, Bonnauerre– Mallet M. Evaluation of a new tootbrush concept with regard to bacterial elimination. J Clin Periodont. 1994; 21: 347 – 350.
Sriyono N. Pengantar ilmu kedokteran gigi pencegahan. Yogyakarta. Medika Fakulltas Kedokteran UGM; 2007.
DOI: https://doi.org/10.22146/majkedgiind.10742
Article Metrics
Abstract views : 6135 | views : 13373Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Majalah Kedokteran Gigi Indonesia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.