Gambaran kualitas hidup pasien lansia pengguna gigi tiruan lepasan di RSGM Unpad
Cindy Annisa Melati(1*), Sri Susilawati(2), Rasmi Rikmasari(3)
(1) Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat
(2) Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat
(3) Departemen Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat
(*) Corresponding Author
Abstract
Description of quality of life on elderly patients with removable denture at RSGM Unpad. The elderlies are prone to the process of the gradual decreasing ability of the tissue for self-healing. This process greatly affects the dental structure and periodontal tissue leading to tooth decay. When it is not properly treated, it may disturb oral functions and activities influencing their life quality. This research, therefore, aims to obtain the description of quality of life on elderly patients with removable denture at the Prosthodontic Clinic RSGM Unpad. Research was conducted with a descriptive method using the consecutive technique sampling method. Data were collected from 31 elderly patients with removable denture at the Prosthodontic Clinic RSGM Unpad and quality of life was measured by GOHAI questionnaire. The results showed that the dimensions of physical function fell into the adequate criteria, while the dimensions of pain and inconvenience and psychosocial aspects were considered good. It can be concluded that the general quality of life on elderly patients with removable denture at the Prosthodontic Clinic RSGM Unpad were good.
ABSTRAK
Pada lansia terjadi suatu proses menghilangnya secara perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri yang disebut proses menua. Proses tersebut berpengaruh terhadap gigi dan jaringan periodontal sehingga mengakibatkan kehilangan gigi. Jika kehilangan gigi tidak diberi perawatan dapat mengganggu fungsi dan aktivitas rongga mulut sehingga akan mempunyai
dampak pada kualitas hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas hidup pasien lansia pengguna gigi tiruan lepasan di Instalasi Prostodonsia RSGM Unpad. Jenis penelitian adalah deksriptif dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik populasi terjangkau dengan minimal sampling. Data dikumpulkan dari 31 pasien lansia pengguna gigi
tiruan lepasan di Instalasi Prostodonsia RSGM Unpad. Kualitas hidup diukur dengan menggunakan kuesioner GOHAI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi fungsi fisik berada pada kriteria cukup, dimensi nyeri dan ketidaknyamanan berada pada kriteria baik dan dimensi aspek psikososial berada pada kriteria baik. Kesimpulan penelitian menunjukkan kualitas hidup pasien lansia pengguna gigi tiruan lepasan di Instalasi Prostodonsia RSGM Unpad dikategorikan baik.
Keywords
Full Text:
PDF3References
1. Departemen Sosial Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
13 Tahun 1998 Tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. 2006. 2-3.
2. Othman WW, Muttalib KA, Bakri R, Doss JG, Jaafar N, Sailer NC, Chen S. Validation of the Geriatric Oral Health Assessment Index (GOHAI) in the Malay Language. J of Public Health Dentistry. 2006; 66(3): 199 – 204.
3. Badan Pusat Statistik. Sensus Penduduk 2010. 2010. Tersedia online pada http://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?tid=336&wid=0 (diakses 1 Mei 2014)
4. Bappenas. Proyeksi Penduduk Indonesia (Indonesia Population Projection) 2005-2025.
Jakarta: Bappenas. 2008. 44 – 45.
5. Kementerian Sosial Republik Indonesia. Penduduk lanjut usia di Indonesia dan masalah
kesejahteraannya. 2007. Tersedia online pada http://www.kemsos.go.id/modules.php?nam
e=News&file=article&sid=522 (diakses 4 Mei 2014).
6. Nugroho W. Komunikasi dalam keperawatan gerontik. Jakarta: Medika Salemba. 2009. 3 – 5.
7. Stayte P, Patel D, Turner D, Ind R, Woodcook J. Oral healthcare for older people. British Dental Association. 2003. Tersedia online pada https://www.bda.org/dentists/policy-campaigns/research/patient- care/Documents/oral_healthcare_for_older_people_report.pdf. (diakses 10 Juli 2015)
8. Martono H, Pranaka K. Buku ajar geriatri (ilmu kesehatan lansia). Jakarta: Balai Penerbit
FK UI. 2004. 7 – 19, 72 – 79, 694 – 704, 711 – 713, 804 – 810.
9. Ratmini NK, Arifin. Hubungan kesehatan mulut dengan kualitas hidup lansia. J Ilmu Gizi: 2(2). 2011; 139 – 147.
10. Binu G. Textbook of Complete Denture Prosthodontics. New Delhi: CBS Publishers &
Distributors. 2006. 1 – 4.
11. World Health Organization. WHOOQL: Measuring quality of life. 1997. Tersedia online pada http://www.who.int/mental_health/media/68.pdf (diakses 4 Juni 2014)
12. Sadewo J. Gigi tiruan mampu meningkatkan kualitas hidup lansia. 2014. Tersedia online
pada http://www.republika.co.id/berita/gayahidup/info-sehat/14/06/12/n725fu-gigi-tiruanmampu-meningkatkan-kualitas-hidup-lansia, (diakses 2 Januari 2015).
13. Bittar TO. A cross-sectional study of health related quality of life of piracibiba’s elderly population. Rev. odonto ciênc. 2010; 25(2):126-131. Tersedia online pada http://revistaseletronicas.pucrs.br/ojs/index.php/fo/article/ download/4967/5330 (diakses 4 Januari 2015).
14. Kusdhany L, Sundjaja Y, Fardaniah S, Ismail R. Oral health related quality of life in Indonesian middle-aged and elderly women. Med J Indones. 2011; 20(1): 63 – 64.
15. Aghahosseini F, KMH Akhavan. Evaluation of stimulated salivary flow rate in menopausal and post-menopausal women. Journal of Dental Medicine Tehran University of Medical Sciences. 2003; 16(2): 39-45. Tersedia online pada http://jdm.tums.ac.ir/browse.php?a_id=416&sid=1&slc_lang=en (diakses 1 Mei 2015)
16. Hung WW, Ross JS Boockvar KS, Siu AL. Recent trends in chronic disease, impairment and disability among older adults in the United States. BMC Geriatrics. 2011. Tersedia online pada http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/ PMC3170191/?tool=pubmed (diakses 1 Juli 2015)
17. Taylor D. Physical activity is medicine for older adults. Postgrad Med J. 2014; 90: 26 – 32.
18. Peltzer K, Hewlett S, Yawson AE, Moynihan P, Preet R, Wu F, et al. Prevalence of loss of
all teeth (edentulism) and associated factors in older adults in China, Ghana, India, Mexico,
Russia and South Africa. Int J Environ Res Public Health. 2014; 11(11): 11308–11324.
19. Shigli K, Hebbal M, Angadi GS. Attitudes towards replacement of teeth among patients
at the Institute of Dental Sciences, Belgaum, India. J Dent Educ. 2007; 71(11): 1467 – 1475.
20. Rachmani R. Desain basis geligi tiruan lengkap rahang bawah pada resorbsi tulang
alveolar yang berlebihan. Majalah Ilmiah Kedokteran Gigi. 2003; 18(51): 23 – 30.
21. Kielbassa AM. Dentine hypersensitivity: Simple steps for everyday diagnosis and
management. International Dental Journal. 2002; 52(2): 394 – 396.
22. Rizqy AI, Aminatun, Widiyanti P. Studi infiltrasi tubulus dentin berbasis hidroksiapatit yang
berpotensi untuk terapi dentin hipersensitif. Departemen Fisika Universitas Airlangga.
2012. 1 – 4.
23. Camila. Efficacy of Gluma Desensitizer® on dentin hypersensitivity in periodontally treated
patients. Braz Oral Res. 2006; 20(3): 252.
24. McMillan AS, Wong MCM. Emotional effect of tooth loss in community-dwelling elderly
peoplein Hong Kong. Int J Prosthodont. 2004; 17(2): 172-6. Tersedia online pada http://www.
ncbi.nlm.nih.gov/ pubmed/15119867 (diakses 4 Januari 2015).
DOI: https://doi.org/10.22146/majkedgiind.17834
Article Metrics
Abstract views : 7740 | views : 18065Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Majalah Kedokteran Gigi Indonesia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.