Pendekatan Psikologis pada Penatalaksanaan Burning Mouth Syndrome Akibat Konsumsi Pil Kontrasepsi
Rita Wardhani(1*), Tenny Setiani Dewi(2)
(1) PPDGS Ilmu Penyakit Mulut Universitas Padjadjaran
(2) FKG UNPAD BANDUNG
(*) Corresponding Author
Abstract
Burning Mouth Syndrome (BMS) merupakan suatu kumpulan gejala dengan karakteristik rasa panas dan sakit pada satu atau beberapa struktur mulut dengan mukosa normal tanpa adanya gejala klinis yang ditemukan. Faktor penyebab BMS ini diketahui ada tiga yaitu faktor lokal, sistemik, dan psikogenik, ketiga faktor ini dapat digali melalui anamnesis. Seorang wanita, 54 tahun, dikonsulkan dari RS.Swasta, dengan keluhan rasa panas dan perih pada lidah dan mulut. Berdasarkan anamnesis diketahui pasien merasa takut terjadi kanker mulut dan takut hamil sehingga menggunakan pil kontrasepsi tanpa konsultasi dengan dokter. Pemeriksaan ekstra oral terdapat bibir kering dan pemeriksaan intra oral ditemukan depapilasi lidah pada 1/3 anterior dorsum lidah,eritema, dan sakit. Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan klinis pasien didiagnosa dengan BMS diduga akibat penggunaan pil kontrasepsi. Terapi dari Ilmu Penyakit Mulut (IPM) diberikan obat kumur Sodium Chlorite, Vitamin B12, dan Asam Folat, edukasi tentang penggunaan obat, dan dikonsulkan ke Bagian Obsetri dan Ginekologi dan diinstruksikan untuk menghentikan pil kontrasepsi. Setelah dilakukan terapi di IPM selama 6 minggu pasien merasakan perbaikan pada rongga mulutnya. Insidensi BMS sering terjadi pada wanita dengan populasi usia premenopause dan menopause. Depresi dan kecemasan merupakan permasalahan yang sering timbul pada pasien BMS yang mengalami menopause, pada kondisi pasien dengan kecemasan tinggi penting bagi dokter gigi untuk memberikan informasi dan edukasi serta dukungan terhadap pasien. Konsultasi yang baik dapat menimbulkan pengertian yang lebih dalam sehingga pasien dapat mengeliminasi rasa cemasnya. Keberhasilan pendekatan psikologis dan medis akan membantu dalam penatalaksanaan yang tepat pada pasien BMS.
Full Text:
PDFReferences
Buchanan JA, Zakrzewska JM. Burning mouth syndrome. Clin Evid (Online). 2010;2010(November 2009):1–9.
Drage LA, Iii RSR. Burning mouth syndrome. 2003;21:135–45.
Rahmayanti F. Sindroma mulut terbakar. Indones J Dent. 2006;Edisi Khus:17–21.
López-Jornet P, Camacho-Alonso F, Andujar-Mateos P, Sánchez-Siles M, Gómez-Garcia F. Burning mouth syndrome: an update. Med oral, Patol oral y cirugía bucal [Internet]. 2010;15(4):e562-8.
Ferensztajn E. Burning mouth syndrome: pathogenic and therapeutic concepts. Psychiatr Pol [Internet]. 2013;47(6):973–88.
Setyawati T. Penyebab dan Pengelolaan Sindroma Mulut Terbakar. jakarta: jurnal Kedokteran Gigi Universitas Indonesia; 1997. p. 39–45.
Tatalović Vorkapić S. Electrophysiological Differences in Sanguine , Choleric ,. 2011;1(2).
Yanti S, Nasution SZ. Pola Asuh Keluarga Dan Tipe Kepribadian Remaja Di Smpn 7 Medan. 2010;47–51.
Gurvits GE, Tan A. Burning mouth syndrome. World J Gastroenterol. 2013;19(5):665–72.
Sunil A, Mukunda A, Gonsalves MN, Basheer A Bin, Deepthi K. An Overview of Burning Mouth Syndrome. Indian J Clin Pract. 2012;23(3).
BRUCE BLASBERG, GREENBERG MS. Orofacial pain. Burkitt’s Oral Med Diagnosis Treat Tenth Ed. (C):307–40.
Schiffman E, Ohrbach R, Truelove E, Look J, Anderson G, Goulet J-P, et al. Diagnostic Criteria for Temporomandibular Disorders (DC/TMD) for Clinical and Research Applications: Recommendations of the International RDC/TMD Consortium Network* and Orofacial Pain Special Interest Group†. J oral facial pain headache [Internet]. 2014;28(1):6–27.
Romero-Reyes M, Uyanik JM. Orofacial pain management: Current perspectives. J Pain Res [Internet]. 2014;7:99–115.
DOI: https://doi.org/10.22146/mkgk.34142
Article Metrics
Abstract views : 2193 | views : 12888Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 MKGK (Majalah Kedokteran Gigi Klinik) (Clinical Dental Journal) UGM
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.