Subaltern, Politik Etis, dan Hegemoni dalam Perspektif Spivak
Rahmat Setiawan(1*)
(1) Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
(*) Corresponding Author
Abstract
Istilah subaltern merujuk pada populasi yang secara sosial, politik, dan geografis ditundukkan oleh suatu kelompok yang menguasai mereka. Dari sana kita memahami bahwa selalu ada praktik hegemonik dalam diskusi subaltern yang mana suara mereka selalu dimanipulasi secara etis sebagai bagian dari praktik politik suatu kelompok untuk mendominasi. Itu mengapa kelompok subaltern merupakan alat dari suatu praktik hegemonik yang melambangkan dominasi politik, militer, sosial, dan bahkan kultural oleh suatu kelompok di atas kelompok lainnya. Karena hegemoni bersifat tak langsung, maka praktik ini biasanya dioperasikan melalui hal-hal yang bersifat ideologi dan cenderung etis terhadap kelompok yang akan dikuasai, dan dalam kajian teoretis Spivak, kelompok subaltern adalah kelompok yang suaranya selalu direpresentasikan, sementara representasi hanyalah alat untuk menuju dominasi nyata. Oleh karena itu, topik mengenai subaltern adalah mengenai bentuk praktik politik etis kelompok hegemon terhadap kelompok subaltern yang menjelaskan adanya hegemoni yang bertopeng.
Kata Kunci: Subaltern, Politik Etis, Hegemoni, dan Spivak.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Chambers, Iain & Lidia Curti (eds.). 1996. The Post-Colonial Question: Common Skies, Divided Horizons. New York: Routledge.
Chow, R. 1993. Writing Diaspora: Tactics of Intervention in Contemporary Cultural Studies. Bloomington & Indianapolis: Indiana University Press.
de Kock, Leon. 1992. “Interview with Gayatri Chakravorty Spivak: New Nation Writers Conference in South Africa”, ARIEL: A Review of International English Literature. 23(3) 1992: 29-47.
de Sousa Santos, Boaventura. 2002. Toward a New Legal Common Sense. London: LexisNexis Butterworths Tolley.
Garcia-Morena, Laura and Pfeiffer & Peter C. (Eds.). 1996. Text and Nation: Cross-Disciplinary Essays on Cultural and National Identities. Columbia: Camden House.
Gramsci, Antonio. 1978. Selections from Prison Notebooks (Terj. Quintin Hoare & Geoffrey Nowell Smith). London: Lawrence and Wishart.
Green, Marcus E. 2011. “Rethinking the Subaltern and the Question of Censorship in Gramsci’s Prison Notebooks”, Postcolonial Studies, Volume 14, Number 4: 385-402.
Guha, R. 1983. Elementary Aspects of Peasant Insurgency in Colonial India. Delhi: Oxford University Press India.
Guha, R. 1988. “On Some Aspects of the Historiography of Colonial India”, dalam Ranajit Guha & Gayatri Spivak (Eds.). Selected Subaltern Studies. Oxford: Oxford University Press.
Hooks, Bell. 1990. “Marginality as a Site of Resistance”, dalam R. Ferguson dkk. (eds), Out There: Marginalization and Contemporary Cultures. Cambridge: MIT Press.
Morton, Stephen. 2003. Gayatri Chakravorty Spivak. London & New York: Routledge.
Morton, Stephen. 2007. “The Subaltern: Genealogy of a Concept”, dalam Gayatri Spivak, Ethics, Subalternity and the Critique of Postcolonial Reason. Malden: Polity.
Sharp, Joanne. 2008. Geographies of Postcolonialism. New York: SAGE Publications.
Spivak, G. C. 1987. In Other Worlds: Essays in Cultural Politic. New York: Routledge.
Spivak, G. C. 1990. The Post-Colonial Critic: Interviews, Strategies, Dialogues (Ed. Sarah Harasym). New York & London: Routledge.
Spivak, G. C. 1994. “Can the subaltern speak?” dalam P. Williams & L. Chrisman (eds), Colonial Discourse and Post-Colonial Theory. New York: Columbia University Press.
Young, Robert J. C. 2001. Postcolonialism: An Historical Introduction. Oxford: Blackwell.
DOI: https://doi.org/10.22146/poetika.v6i1.35013
Article Metrics
Abstract views : 28812 | views : 44324Refbacks
Copyright (c) 2018 POETIKA: Jurnal Ilmu Sastra
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.