Penetrasi Teknologi Informasi dalam Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2018
Agustina Cahyaningsih(1*), Hendaryanto Wijayadi(2), Ryan Kautsar(3)
(1) Universitas Gadjah Mada
(2) Universitas Gadjah Mada
(3) Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Full Text:
PDFReferences
Alam, Andi Syahruddin & Sultan, Muh. Iqbal. (2016). Keterbukaan Informasi Publik Melalui Sistem Perhitungan (SITUNG) Online Hasil Pilkada Terhadap Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Masyarakat di Kota Palu. Jurnal Komunikasi KAREBA, Vol. 5, No. 1, Januari-Juni 2016, 93.
Alvarez, R. M., Thad E. Hall, and Alexander H. Trechsel. (2009). Internet Voting in Comparative Perspective: The Case of Estoni. Political Scienc and Politics, Vol. 42, No. 3, July 2009, 497-505.
Alvian. (1991). Rethinking of Cities, Culture and Tourism within a Creative Perspective. Editorial dari PASOS, Vol. 8 (3), Special Issue 2010, 06–16.
Berinsky, A. J. (2005). The perverse consequences of electoral reform in the United States. American Politics Research, 33 (4), 471–491.
Budiardjo, Mirriam. (2008). Dasar-dasar Ilmu Politik. Edisi Revisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Cushing, Barry E. (1993). Accounting Information System and Organization. Edisi Tiga. Ruchyat Kosasih (penerj.). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Gatara, Sahid. (2009). Ilmu Politik, Memahami dan Menerapkan. Bandung: Pustaka Setia.
Heywood, Andrew. (2013). Politik Edisi Keempat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Huntington, Samuel P. (1991). Gelombang Demokrasi Ketiga. Jakarta: Grafiti.
Huntington, Samuel P. dan Joan Nelson. (1994). Partisipasi Politik di Negara Berkembang. Jakarta: Rineka Cipta.
Husein, Harun. (2014). Pemilu Indonesia: Fakta, Angka, Analisis dan Studi Banding. Jakarta: Perludem.
IDEA. (2006). Desain Penyelenggaraan Pemilu. Buku Pedoman Internasional IDEA, 257-283.
Indriantoro Nur. (2000). Sistem Informasi Strategik: Dampak Teknologi Informasi terhadap Organisasi dan Keunggulan Kompetitif. Jurnal KOMPAK, No. 9, Pebruari.
Kasali, Rhenald. (2017). Disruption: Tak Ada yang Tak Bisa Diubah Sebelum Dihadapi Motivasi Saja Tidak Cukup. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Komisi Pemilihan Umum. (2017). Inovasi Pemilu: Mengatasi Tantangan Memanfaatkan Peluang. Jakarta: Tanpa Penerbit.
Marsh, David and Gerry Stoker. (2002). Theory and Methods in Political Science. New York: Palgrave McMillan.
McCormak, Conny. (2016). Democracy Rebooted: The Future of Technology in Elections. Washington: Atlantic Council.
Nugroho, Lukito Edi. (2009). Pemanfaatan Teknologi Informasi di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Prajnya Media.
Perludem. (2017). Evaluasi Pemilu 2017: Pemilu Transisi Gelombang Kedua Menuju Pemilu Serentak Nasional. Jurnal Pemilu dan Demokrasi, #10.
Perludem. (2016). Kodifikasi Undang-Undang Pemilu Pembaruan Hukum Pemilu Menuju Pemilu Serentak Nasional dan Pemilu Serentak Daerah. Jurnal Pemilu dan Demokrasi, #9.
Sardini, Hidayat Nur. (2017). Mengeluarkan Pemilu dari Lorong Gelap. Jakarta: Pustaka Obor Indonesia.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Surbakti. Ramlan, Didik Supriyanto, dan Hasyim Ashari. (2011). Meningkatkan Akurasi Daftar Pemilih: Mengatur Kembali Sistem Pemilih Pemutahiran Daftar. Jakarta: Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan.
Vassil, Kristjan. (2011). Voting Smarter? The Impact of Voting Advice Applications on Political Behavior. Eropa: European University Institute.
Vassil, K. & T. Weber. (2011). A Bottleneck Model of E-Voting: Why Technology Fails to Boost Turnout. New Media & Society, 13 (8), 1336–1354.
Vickery, Chad., David Ennis, Katherine Ellena, and Alyssa Kaiser. (2018). When Are Elections Good Enough? Validating or Annulling Election Results. Tanpa Kota: International Foundation for Electoral Systems (IFES).
DOI: https://doi.org/10.22146/polgov.v1i1.48289
Article Metrics
Abstract views : 6956 | views : 8338Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0