Main Article Content

Abstract

ABSTRAK


Penyakit jaringan otak sering kali membutuhkan manajemen proteksi jalan nafas. Intubasi dan PDT merupakan opsi dari prosedur guna mempertahankan patensi jalan nafas. PDT dapat menurunkan resiko pneumonia dan mempermudah penyapihan bentilator. PDT dilakukan di ruang ICU dan dilakukan anesthesiologist senior dan terdapat 12 kasus yang dikumpulkan serta dicatat kemudian dibagi menjadi 2 kelompok grup yakni dilakukan PDT awal (kurang dari 7 hari setelah intubasi ) dan PDT ahir ( lebih dari 7 hari setelah intubasi). Terdapat 3 set PDT yang dilakukan sterilisasi ulang oleh tim CSSD RSUD Ciawi yang kemudian di Analisa usap instrument oleh tim BLKK dari Jakarta. Semua manajemen PDT dilakukan secara berhasil tanpa adanya komplikasi, hasil lauran pasien pada kedua grup tidak berbeda jauh. Jumlah hari yang dibutuhkan untuk penyapihan ventilator, evaluasi kultur sputum dan instrumen PDT dicatat dan di tampilkan. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk melihat keuntungan PDT dan waktu terbaik prosedur dilakukan. Penggunaan set PDT berulang yang disterilisasi menggunakan cairan dekonek dan di suhu dingin dapat memnghindari dari infeksi bakteri.


Kata kunci : VaskularisasI otak, penyakit, PDT, komplikasi, luaran

Keywords

cerebrovascular disease, airway management, percutaneous dilatational tracheostomy, complication

Article Details

How to Cite
Helen Yudi Irianto, H. Y., & Wisudarti, C. F. R. (2023). A case series Percutaneus Dilatasional Tracheostomy (PDT) in Cerebrovascular Disease. Jurnal Komplikasi Anestesi, 10(3), 71-76. https://doi.org/10.22146/jka.v10i3.8778