Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer

Research article

Vol 18 No 2 (2024): Volume 18, Number 2, 2024

Efisiensi penurunan kadar COD dalam air limbah industri laundry menggunakan metode elektrokoagulasi

DOI
https://doi.org/10.22146/jrekpros.12392
Submitted
February 28, 2024
Published
September 30, 2024

Abstract

Limbah laundry mengandung parameter pencemar yang tinggi, salah satunya adalah COD (Chemical Oxygen Demand). Kandungan pencemar tersebut berasal dari deterjen yang ditambahkan saat pencucian  untuk menghilangkan noda pada pakaian. Pembuangan air limbah laundry secara langsung ke lingkungan dapat menyebabkan  pencemaran  dan kerusakan lingkungan. Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk  mengatasi permasalahan air limbah industri laundry adalah dengan menggunakan metode elektrokoagulasi. Elektrokoagulasi merupakan salah satu metode pengolahan air limbah  secara elektrokimia  dengan melepaskan koagulan aktif dari elektroda. Proses pengolahan air limbah industri laundry menggunakan variasi waktu kontak 60; 90; dan 120 menit dengan variasi tegangan 10; 20; dan 30 volt. Pengolahan air limbah laundry menggunakan metode elektrokoagulasi terbukti mampu menurunkan kadar pencemar pada air limbah industri laundry. Variasi tegangan 30 volt dan waktu kontak 120 menit mampu menurunkan  kadar COD hingga 72 mg/L dari kadar awal 864 mg/L dengan efisiensi penurunan mencapai angka 91,48%. Hasil analisis data menggunakan anova di dapatkan nilai p-value < 0,05 yang artinya variasi tegangan dan waktu kontak berpengaruh signifikan terhadap penurunan COD pada air limbah industri laundry menggunakan metode elektrokoagulasi.

References

  1. Amri I, Destinefa P, Zultiniar Z. 2020. Pengolahan limbah cair tahu menjadi air bersih dengan metode elektrokoagulasi secara kontinyu. CHEMPUBLISH JOURNAL. 5(1):57–67. doi:10.22437/chp.v5i1.7651.
  2. Ananda ER, Irawan D, Wahyuni SD, Kusuma AD, Buadiarto J, Hidayat R. 2018. Pembuatan alat pengolah limbah cair dengan metode elektrokoagulasi untuk industri tahu Kota Samarinda. JTT (Jurnal Teknologi Terpadu). 6(1):54. doi: 10.32487/jtt.v6i1.439.
  3. Changmai M, Das PP, Mondal P, Pasawan M, Sinha A, Biswas P, Sarkar S, Purkait MK. 2022. Hybrid electrocoagulation– microfiltration technique for treatment of nanofiltration rejected steel industry effluent. International Journal of Environmental Analytical Chemistry. 102(1):62–83. doi: 10.1080/03067319.2020.1715381.
  4. Jovanović T, Velinov N, Petrović M, Najdanović S, Bojić D, Radović M, Bojić A. 2021. Mechanism of the electrocoagulation process and its application for treatment of wastewater: A review. Advanced Technologies. 10(1):63–72. doi:10.5937/savteh2101063j.
  5. Kurniati TR, Mujiburohman M. 2020. Pengaruh beda potensial dan waktu kontak elektrokoagulasi terhadap penurunan kadar COD dan TSS pada limbah cair laundry. The 11th University Research Colloquium 2020 Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta:309–313.
  6. Masrullita M, Hakim L, Nurlaila R, Azila N. 2021. Pengaruh waktu dan kuat arus pada pengolahan air payau menjadi air bersih dengan proses elektrokoagulasi. Jurnal Teknologi Kimia Unimal. 10(1):111. doi:10.29103/jtku.v10i1.4184.
  7. Mataram A, DN J, Anisya N, Nadiyah N, Rizal S, Rachmawati. 2019. Penjernihan air limbah binatu ( laundry ) menggunakan alat sederhana. Applicable Innovation of Engineering and Science Research. 2(3):23–24.
  8. Metcalf and Eddy Inc. 2004. Wasterwater engeneering - treatment and reuse.
  9. NafisSM.2019. Pengaruhkualitaslayanan, kualitasmakanan, dan persepsi harga di restoran. [[Doctoral thesis]]: .
  10. Ni’am AC, Caroline J, Afandi MH. 2018. Variasi jumlah elektroda dan besar tegangan dalam menurunkan kandungan cod dan tss limbah cair tekstil dengan metode elektrokoagulasi. Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan. 3(1):21–26. doi:10.29080/alard.v3i1.257.
  11. Nur A, Effendi AJ. 2014. Aplikasi elektrokoagulasi pasangan elektroda aluminium pada proses daur ulang grey water hotel. Jurnal Tehnik Lingkungan. 20(1):58–67. doi:10.5614/jtl.2014.20.1.7.
  12. Padilah TN, Adam RI. 2019. Analisis regresi linier berganda dalam estimasi produktivitas tanaman padi di Kabupaten Karawang. FIBONACCI: Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika. 5(2):117. doi:10.24853/fbc.5.2.117-128.
  13. Prasetyaningrum A, Jos B, Dharmawan Y, Praptyana IR. 2019. The effect of ph and current density on electrocoagulation process for degradation of chromium (VI) in plating industrial wastewater. Journal of Physics: Conference Series. 1295(1). doi:10.1088/1742-6596/1295/1/012064.
  14. Rafiee P, Hosseini M, Ebrahimi S. 2020. The evolution patterns of temperature, pH, and voltage during the removal of chemical oxygen demand from a landfill leachate using electrocoagulation under different conditions. Reaction Kinetics, Mechanisms and Catalysis. 131(1):319– 334. doi:10.1007/s11144-020-01846-0.
  15. Rukmi DP, Ellyke, Pujiati RS. 2013. Efektivitas eceng gondok (eichhornia crassipes) dalam menurunkan kadar deterjen, BOD, dan COD pada air limbah laundry (studi di laundry x di kelurahan jember lor kecamatan patrang kabupaten jember). SRA-Medical. 05(1):1–7.
  16. Rusdi H, Wonorahardjo S, Utomo Y, Wijaya A. 2020. Optimasi pH dan konsentrasi elektrolit dalam elektrokoagulasi limbah surfaktan. JC-T (Journal Cis-Trans): Jurnal Kimia dan Terapannya. 4(1):21–28. doi:10.17977/um0260v4i12 020p021.
  17. Saputra AI. 2018. Decrease of COD TSS waste water hospital in laboratory using electrocoagulation. Jnph. 6(2):6–13.
  18. Setiawati. 2021. Analisis pengaruh kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan pada perusahaan farmasi Di BEI.
  19. Jurnal Inovasi Penelitian. 1(8):1581–1590. doi:https://dx .doi.org/10.47492/jip.v1i8.308.
  20. Takwanto A, Mustain A, Sudarminto HP. 2018. Penurunan kandungan polutan pada lindi dengan metode elektrokoagulasi-adsorbsi karbon aktif untuk memenuhi standar baku mutu lingkungan. Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan. 2(1):11.