Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer

Research article

Vol 18 No 1 (2024): Volume 18, Number 1, 2024

Karakterisasi biodegradable foam dari tepung tapioka dan ampas teh

DOI
https://doi.org/10.22146/jrekpros.80431
Submitted
May 11, 2024
Published
July 1, 2024

Abstract

Biodegradable foam atau yang disingkat dengan biofoam merupakan kemasan bioplastik yang terbuat dari bahan alami sebagai alternatif pengganti styroform yang lebih ramah lingkungan. Pembuatan biodegradable foam merupakan salah satu upaya untuk mengurangi sampah plastik di Indonesia. Selain itu, pembuatan biodegradable foam untuk menggantikan styrofoam yang bersifat karsinogenik karena adanya zat kimia yaitu styrene. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik biodegradable foam dari tepung tapioka dan serat ampas teh. Metode pembuatan biodegradable foam pada penelitian ini yaitu baking processBiodegradable foam dibuat dengan rasio pati:selulosa sebesar 12,5:10,5 gram dan 20,5:2,5 gram yang akan dicetak dengan oven dengan suhu operasi 80°C dan 130°C serta waktu operasi (pengovenan) 30 menit dan 60 menit. Biodegradable foam diuji sifat fisik dan mekanik. Kondisi optimum yang dihasilkan pada biodegradable foam pada penelitian ini yaitu pada suhu pemasakan 130°C selama 30 menit dengan nilai daya serap 28,54%, nilai kuat tarik 0,79 Mpa serta sifat biodegradasi dengan nilai sebesar 8,99% selama 14 hari.

References

  1. Akmala A, Supriyo E. 2020. Optimasi konsentrasi selulosa pada pembuatan biodegradable foam dari selulosa dan tepung singkong. 01(1):27. https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/pentana/article/view/11597.
  2. Coniwanti P, Mu’in R, Saputra HW, RA MA, Robinsyah R. 2018. Pengaruh konsentrasi NaOH serta rasio serat daun nanas dan ampas tebu pada pembuatan biofoam. Jurnal Teknik Kimia. 24(1):1–7. https://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/JTK/article/view/183.
  3. Dayangku IM, Wan AWAR. 2011. Tensile and water Absorption Properties of Biodegradable Composites Derived from Cassava Skin/Polyvinyl Alcohol with Glycerol as Plasticizer (Sifat-sifat Tegangan dan Penyerapan Air oleh Komposit Biorosot daripada Kulit Ubi Kayu/Polivinil Alkohol dengan G. Sains Malaysiana. 40(7):713–718. https://journalarticle.ukm.my/2544/1/07_Dayangku_Intan.pdf.
  4. Etikaningrum N, Hermanianto J, Iriani ES, Syarief R, Permana AW. 2018. Pengaruh penambahan berbagai modifikasi serat tandan kosong sawit pada sifat fungsional biodegradable foam. Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian. 13(3):146–155. doi:10.21082/JPASCA.V13N3.2016.146-155.
  5. Febriani H, Kurnia KIF, Pangarso ZD. 2021. Pembuatan dan karakterisasi fisik biodegradable foam pati kulit pisang dan selulosa ampas tebu. Jurnal Ilmiah Penalaran dan Penelitian Mahasiswa. 5:1–13. https://jurnal.ukmpene litianuny.id/index.php/jippm/article/view/210.
  6. Ga´spa´r M, Ga´spa´r G, Benkt Z, Dogossy G, Re´czey KR, Cziga´nycziga´ny T. 2005. Reducing water absorption in compostable starch-based plastics. doi:10.1016/j.polymdegradstab.2005.03.012.
  7. Hendrawati N, Dewi EN, Santosa S. 2019. Karakterisasi biodegradable foam dari pati sagu termodifikasi dengan kitosan sebagai aditif. Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan. 3(1):47–52. doi:10.33795/JTKL.V3I1.100.
  8. Hendrawati N, Irna Lestari Y, Anggraini Wulansari Politeknik Negeri Malang Jln Soekarno Hatta No P. 2017. Pengaruh penambahan kitosan terhadap sifat biodegradable foam berbahan baku pati the effect of addition of chitosan on
  9. the property of biodegradable foam prepared from starch. Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan. 12(1). doi: 10.23955/rkl.v11i2.5002.
  10. Herawati H. 2012. Teknologi proses produksi food ingredient dari tapioka termodifikasi. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 31(2):30905. doi:10.21082/jp3.v 31n2.2012.p%p.
  11. Kaisangsri N, Kerdchoechuen O, Laohakunjit N. 2012. Biodegradable foam tray from cassava starch blended with natural fiber and chitosan. Industrial Crops and Products. 37:542–546. doi:10.1016/j.indcrop.2011.07.034.
  12. Kartika ND, Tanuwiria uU, Hidayat R. 2012. Pengaruh tingkat pemberian tepung ampas teh (Camellia sinensis) terhadap kecernaan bahan kering (kcbk) dan kecernaan bahan organik (kcbo) ransum sapi potong (in vitro). Students e-Journal. 1(1):15. https://jurnal.unpad.ac.id/ejournal/arti cle/view/891.
  13. Maulana I, Iryani A, Nashrianto H. 2017. Pemanfaatan ampas teh sebagai adsorben ion kalsium (Ca 2+) dan ion magnesium (Mg 2+) dalam air sadah. 2017(June):1–7. https://repository.unpak.ac.id/tukan gna/repo/file/files-20190101070029.pdf.
  14. Salgado PR, Schmidt VC, Molina Ortiz SE, Mauri AN, Laurindo JB. 2007. Biodegradable foams based on cassava starch, sunflower proteins and cellulose fibers obtained by a baking process. doi:10.1016/j.jfoodeng.2007.08.005.
  15. Sipahutar BKS. 2020. Pembuatan biodegradable foam dari pati biji durian (Durio zibethinus) dan nanoserat selulosa ampas teh (Camellia sinensis) dengan proses pemanggangan. [[Doctoral thesis]]: .
  16. Sumardiono S, Pudjihastuti I, Amalia R. 2021. Kajian sifat morfologi dan mekanis biofoam dari tepung tapioka dan serat limbah batang jagung. METANA. 17(1):22–26. doi: 10.14710/METANA.V17I1.37911.
  17. Yudanto YA. 2020. Characterization of physical and mechanical properties of biodegradable foam from maizena flour and paper waste for sustainable packaging material. International Journal of Engineering Applied Sciences and Technology. 5. https://ijeast.com/papers/1-8,Tesma508,IJEAST.pdf.