Lewati ke menu navigasi utama Lewati ke konten utama Lewati ke footer situs

Artikel penelitian

Vol 2 No 1 (2008): Volume 2, Nomor 1, 2008

Konstanta laju pengeringan daun sambiloto menggunakan pengering tekanan rendah

DOI
https://doi.org/10.22146/jrekpros.550
Telah diserahkan
November 11, 2023
Diterbitkan
Juni 30, 2008

Abstrak

Pada penelitian ini dilakukan pengeringan bahan herbal dan obat-obatan tradisional yang peka terhadap panas yaitu daun sambiloto menggunakan pengering bertekanan rendah. Tekanan yang rendah akan membuat titik uap air akan turun sehingga air akan menguap pada suhu di bawah 100°C. Suhu rendah ini juga bertujuan untuk mengurangi tingkat kerusakan kandungan kimia bahan peka panas. Sedangkan tujuan penelitian adalah menganalisis konstanta laju pengeringan daun sambiloto selama proses pengeringan menggunakan pengering tekanan rendah. Pengeringan daun sambiloto dilakukan pada suhu dan tekanan yang bervariasi yaitu variasi suhu 30°C, 40°C, 50°C dan variasi tekanan 61 kPa, 48 kPa dan 35 kPa. Pengeringan daun sambiloto dilakukan dari kadar air ± 70% hingga ± 10%. Selama proses pengeringan perubahan kadar air diukur dengan interval waktu 10, 20, 30, 60, 90, 120, 150 dan 210 menit. Pengukuran kadar air dilakukan dengan cara termogravimetri. Analisis konstanta laju pengeringan menggunakan persamaan lapis tipis. Hasil penelitian menunjukkan nilai konstanta laju pengeringan pada tekanan rendah berkisar 0,01-0,0175 men-1. Pengeringan menggunakan tekanan rendah dapat meningkatkan laju pengeringan. Persamaan empiris konstanta laju pengeringan sebagai fungsi suhu
dan tekanan yang dinyatakan sebagai kprediksi = 0,00075T0,823P-0,021dapat diaplikasikan untuk memprediksi perubahan kadar air daun sambiloto selama pengeringan pada tekanan rendah.

Referensi

  1. Bejan, A. 1984. Convection of Heat Transfer. John Willey and Sons. New York.
  2. Brooker, D. B., F. W. Baker-Arkema dan C. W. Hall. 1972. Drying and Storage of Grains and Oilseeds. Van Nostrand Reinhold. New York.
  3. Chakraverty, A. 2001. Postharvest Technology. Science Publisher. Inc. Enfield, USA.
  4. Crank, J. 1975. The Mathematics of Diffusion. Clarendon Press. Oxford.
  5. Drouzas, A. E., E. Tsami and G. D. Saravacos. 1999. Microwave Vacuum Drying of Model Fruit Gels. J.
  6. of Food Eng. 39(2), 117-122.
  7. Kozanoglu, B., A. C. Vazquez, J. W. Chanes and J. L. Patiño. 2006. Drying of Seeds in a Superheated Steam Vacuum Fluidized Bed. J. of Food Eng., 75(3), 383-387.
  8. Lewis, M.J., 2003. Physical Properties of Food Processing System. Ellis Horwood Ltd. Chickester,
  9. England.
  10. Lisdawati, V. 2002. Makalah :Buah Mahkota DewaToksisitas, Efek Antioksidan dan Efek Antikanker
  11. Berdasarkan Uji Penapisan Farmakologi. www.mahkotadewa.com. Didownload tanggal 21 Juni 2007.
  12. Lydersen, A. L. 1983. Mass Transfer in Engineering Practice. John Wiley and Sons. Trondheim.
  13. McMinn. W. A. M., 2006. Thin-layer Modelling of The Convective, Microwave, MicrowaveConvective and Microwave-vacuum Drying of Lactose Powder. J. of Food Eng. 72(2), 113-123.
  14. Mongpraneet, S., T. Abe and T. Tsurusaki. 2002. Accelerated Drying of Welsh Onion by Far Infrared Radiation Under Vacuum Conditions. J. of Food Eng. 55(2), 147-156.
  15. Montgomery, S. W., V. W. Goldschmidt and M. A. Franchek. 1998. Vacuum Assisted Drying of Hydrophilic Plates: Static Drying Experiments. Int. J. of Heat and Mass Trans., 41(4-5), 735-744.
  16. Myers, G. E. 1971. Analytical Methods in Conduction Heat Transfer. McGraw Hill Book Company. New York.
  17. Orizik, M. N. 1980. Heat Conduction. John Willey and Sons. New York.
  18. Pramono, S. 2006. Peningkatan Efektivitas dan Daya Saing Obat Alami Indonesia. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar pada Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
  19. Rachmawan, O. 2001. Pengeringan, Pendinginan, dan Pengemasan Komoditas Pertanian. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
  20. Yusron, M. 2005. Budidaya Tanaman Sambiloto. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatika. Yogyakarta.