Lewati ke menu navigasi utama Lewati ke konten utama Lewati ke footer situs

Artikel penelitian

Vol 4 No 2 (2010): Volume 4, Number 2, 2010

Pengembangan dan pengujian inokulum untuk pengomposan limbah tandan kosong kelapa sawit

DOI
https://doi.org/10.22146/jrekpros.1888
Telah diserahkan
November 14, 2023
Diterbitkan
Desember 31, 2010

Abstrak

Limbah tandan kosong kelapa sawit (TKKS) yang jumlahnya mencapai 23% dari tandan buah segar, mengandung unsur hara makro dan mikro yang penting bagi pertumbuhan tanaman. Pada saat ini limbah tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan menguji inokulum yang dapat digunakan untuk pembuatan kompos dari limbah tandan kosong kelapa sawit. Inokulum merupakan campuran bakteri dan jamur yang diisolasi dari limbah tandan kosong kelapa sawit. Isolat kemudian ditumbuhkan pada media pertumbuhan tertentu dan difermentasikan. Pengujian inokulum dilakukan pada skala laboratorium dengan cara sebagai berikut: dua kilogram tandan kosong kelapa sawit yang telah dicacah sepanjang ± 2 cm dimasukkan ke dalam wadah, kemudian diinokulasi dengan inokulum pada dosis 500 dan 1000 ml/ton. Percobaan diulang hingga tiga kali. Selama percobaan kelembaban relatif dijaga tetap 60% dan suhu diamati hingga proses pengomposan selesai. Kompos yang dihasilkan dianalisis kadar air, karbon, nitrogen, fosfor, kalium, dan magnesium. Pada penelitian ini telah berhasil dikembangkan inokulum yang terdiri atas campuran bakteri dan jamur dinamakan ”Indigenous Microbial Consortium” dan dapat dipergunakan untuk membuat kompos dengan kualitas yang memenuhi standar.

Referensi

  1. Anonim, 2003. Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Medan.
  2. Baligar, V.C., Fageria, N.K. dan Elrashidi, M.A., 1998. Toxicity and Nutrient Constraints on Root Growth, Horticulture 33, 960-965.
  3. Black, C.A., 1965. Methods of Soil Analysis, Part 2. American Society of Agronomy, Inc., Wisconsin.
  4. Badan Pusat Statistik, 2009. Areal dan produksi perkebunan besar Indonesia tahun 1995-2009. Jakarta.
  5. Badan Standardisasi Nasional, 2001. Standar Nasional Indonesia 19-7030-2004, Panitia Teknis Konstruksi dan Bangunan (21 S), Bandung.
  6. Darmosarkoro, W. dan Rahutomo, S., 2000. Tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan pembenah tanah. Prosiding Pertemuan Teknis Kelapa Sawit II, Penanganan Terpadu Limbah Industri Kelapa Sawit. PPKS Medan 13 –14 Juni 2000.
  7. Darnoko, D., Poelungan, Z. dan Anas, I., 1993. Pembuatan pupuk organik dari tandan kosong kelapa sawit. Buletin PPKS 1, 89-99.
  8. Darnoko, D. dan Sembiring, T., 2005. Sinergi antara perkebunan kelapa sawit dan pertanian tanaman pangan melalui aplikasi kompos TKS untuk tanaman padi. Pertemuan Teknis Kelapa Sawit, Medan 19-20 April 2005.
  9. Febrisiantosa, A., Rosyida, V.T., dan Suharwadji, 2009. Pengaruh pemberian sludge cair terhadap hasil tanaman jagung (Zea mays), Proceedings of the 6th Basic Science National Seminar, Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Brawijaya Malang 21 Februari 2009, 75-77.
  10. Goenadi, D.H., Away, Y., Suhin, Y., Yusuf, H.H., Gunawan, dan Aritonang, P., 1998. Teknologi produksi kompos bioaktif tandan kosong kelapa sawit. Pertemuan Teknis Bioteknologi Perkebunan untuk Praktek. Unit Penelitian Bioteknologi Perkebunan. Bogor, 6-7 Mei 1998.
  11. Hoitink, H.A.J., Stone, A.G., and Han, D.Y., 1977. Suppression of plants diseases by composts. Hortscience 32, 184-187.
  12. Nurhikmat, A., Rosyida, V.T., Suharwadji dan Febrisiantosa, A., 2009. Aplikasi terpadu pemupukan organik dan irigasi tetes pada produksi tanaman kacang tanah dan sawi, Seminar Nasional 2009 Pengembangan teknologi berbasis bahan baku lokal, Fak. Pertanian UGM, LIPI, BKPP, BI dan PATPI.
  13. Rahayu, S.P., Tri, S.N., Rahmi, D., Agustina, S. dan Widianto, T., 2004. Peningkatan mutu pupuk organik dengan penambahan unsur kalium dari limbah industri kelapa sawit dan unsur fosfor dari batuan fosfat. Bulletin Penelitian 26, 28-35.
  14. Roe, N.E., 1998. Compost utilization for vegetables and fruit crops. Hortscience 33, 934-937.
  15. Schuchard, F., Balche, S., Becker, F., Guritno, P., Herawan, T., Darnoko, D. dan Erwinsyah, 2000. Produksi kompos dari tandan kosong sawit. Prosiding Pertemuan Teknis Kelapa Sawit II, Penanganan Terpadu Limbah Industri Kelapa Sawit. PPKS Medan 13 –14 Juni 2000.
  16. Sentana, S., Suyanto, Subroto, M.A., Suprapedi, Sudiyono, Ruchiat dan Suryono, 2005. Pilot Plant Pabrik Kompos Berbahan Baku Tandan Kosong Kelapa Sawit. Laporan Akhir Program Litbang Iptek, Riset Kompetitif LIPI Tahun Anggaran 2005.
  17. Singh, G., Manoharan, S. dan Toh, T. S., 1989. United plantations approach to palm oil mill by product management and utilization. Proceedings of International Palm Oil Development Conference, Palm Oil Research Institute of Malaysia, Kuala Lumpur, 225-234.
  18. Sutarta, E.S., Winarna dan Darlan, N.H., 2005. Peningkatan efektivitas pemupukan melalui aplikasi kompos TKS pada pembibitan kelapa sawit. Pertemuan Teknis Kelapa Sawit, Medan 19- 20 April 2005.
  19. Wahyono, S., Sahwan, F.L., Suryanto, F. dan A. Waluyo, 2003. Prosiding Seminar Teknologi untuk Negeri 1, 375-386.
  20. Yulianto, A., 2009. Pembuatan kompos dari tandan kosong kelapa sawit. Infosawit Juni, 49-51.