Lewati ke menu navigasi utama Lewati ke konten utama Lewati ke footer situs

Artikel penelitian

Vol 5 No 2 (2011): Volume 5, Number 2, 2011

Bottom ash limbah batubara sebagai media filter yang efektif pada pengolahan limbah cair tekstil

DOI
https://doi.org/10.22146/jrekpros.1901
Telah diserahkan
November 14, 2023
Diterbitkan
Desember 31, 2011

Abstrak

Limbah cair tekstil mempunyai beban pencemaran yang tinggi sehingga dalam penanganannya perlu dipilih cara pengolahan dan media yang tepat agar hasil olahan memenuhi baku-mutu limbah. Salah satu tahap yang menentukan lamanya waktu pengolahan limbah adalah proses filtrasi. Kandungan zat organik, partikel padatan, dan logam berat dalam limbah dapat dikurangi dalam jumlah yang cukup besar dengan cara filtrasi, yang dapat mengurangi waktu dan beban pada proses selanjutnya (pengolahan biologi dengan lumpur aktif). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan suatu bahan yang paling efektif untuk media filter pada pengolahan limbah cair industri tekstil. Pada penelitian ini dilakukan pembandingan kemampuan tiga jenis media filter yaitu karbon aktif, zeolit aktif dan limbah batubara (bottom ash). Sebelum dilakukan filtrasi, mula-mula limbah cair dilakukan stabilisasi, flotasi, koagulasi-sedimentasi agar partikel berukuran besar yang terkandung didalamnya terpisahkan. Limbah cair tersebut kemudian dialirkan dengan laju alir tertentu melalui kolom filtrasi yang terisi oleh media filter. Untuk mengetahui efektivitas media filter, diuji kandungan TSS, BOD, COD dan Cr limbah sebelum dan sesudah proses filtrasi. Hasil percobaan filtrasi dengan ketiga media filter menunjukkan bahwa filtrasi dengan menggunakan media bottom ash limbah batubara lebih baik dibanding dengan filtrasi dengan zeolit aktif dan karbon aktif. Filtrasi dengan bottom ash dapat menurunkan beban pencemaran dalam jumlah yang lebih besar, khususnya pada nilai TSS sebesar 32,5%, COD 54,1%, BOD 58,9% serta kandungan logam berat Cr 80,8%. Oleh sebab itu, bottom ash limbah batubara dapat digunakan sebagai media filter yang efektif dalam proses filtrasi limbah cair tekstil.

Referensi

  1. Deperindag Bandung, 2006. "Sosialisasi Program Terpadu Penanganan dan Pemanfaatan Limbah Batubara Dalam Rangka Peningkatan Daya Saing Industri Tekstil." Dep. Perindustrian Bandung, 24-2-2006, [link tidak ditampilkan].
  2. Dinas Lingkungan Hidup Karanganyar dan Sukoharjo, 2010. "Hasil Prokasih Pada Industri Tekstil di Kabupaten Karanganyar dan Sukoharjo Tahun 2009."
  3. Froelich, E.M., 1978. "Control of Synthetic Organic Chemicals by Granular Activated Carbon: Theory, Application and Reactivation Alternatives." Presented at the Seminar on Control of Organic Chemical Contaminants in Drinking Water, Cincinnati, October 10-11.
  4. Getzen and Ward, 1969. "Model for the Adsorption of Weak Electrolytes of Solids as a Function of pH I. Carboxylic Acid-Charcoal Systems." J Colloid Int. Sci. 31, 441-453 (1969).
  5. Rosyida, A., 2010. "Teknik Pengolahan Limbah Cair Tekstil dengan Hasil yang Optimal dan Biaya Pengolahan yang lebih Murah." Laporan Penelitan Hibah Bersaing, ATW, Surakarta.
  6. Sugiyana, D., 2003. "Pencemaran Logam Berat Pada Limbah Industri Tekstil dan Alternatif Material Penyerap Ekonomis." Arena Tekstil No. 39/II/2003, Balai Besar Tekstil, Bandung.
  7. Sutarti, M., 1994. "Zeolit (Tinjauan Literatur)." LIPI, Jakarta.
  8. Tanzis, R., 2007. "Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya (B3) Batubara di Industri Tekstil." Arena Tekstil, Vol 22 No: 2 – Agustus 2007, hal. 74 – 83, Balai Besar Tekstil, Bandung.
  9. Theresia, M., 2004. "Polutan Dalam Zat Warna dan Dampaknya Terhadap Lingkungan." Arena Tekstil, Vol 19 No: 1 Tahun 2004, Balai Besar Tekstil, Bandung.
  10. Weber, W. J., Jr., 1981. "Concepts and Principles of Carbon Applications in Wastewater Treatment." In W. W. Eckenfelder, Jr. (ed.), Application of Adsorption to Wastewater Treatment, Enviro Press, Nashville.