Lewati ke menu navigasi utama Lewati ke konten utama Lewati ke footer situs

Artikel penelitian

Vol 6 No 1 (2012): Volume 6, Number 1, 2012

Pembuatan zat warna alami dalam bentuk serbuk untuk mendukung industri batik di Indonesia

DOI
https://doi.org/10.22146/jrekpros.2454
Telah diserahkan
November 14, 2023
Diterbitkan
Juni 30, 2012

Abstrak

Zat warna sintetis sangat praktis digunakan serta dapat menimbulkan warna yang mencolok pada produk. Namun limbah buangan zat warna sintetis dapat mencemari lingkungan. Saat ini zat warna alami mulai digunakan kembali. Untuk memudahkan pemakaian, zat warna alami berbentuk cair dikeringkan menjadi serbuk. Ekstrak zat warna alami dari biji kesumba dalam penelitian ini dikeringkan menggunakan spray dryer sehingga terbentuk serbuk. Zat warna kesumba diekstraksi dengan pelarut larutan NaOH dan Ca(OH)2. Pengeringan dilakukan dengan laju umpan rata – rata 0,13 ml/detik dengan suhu umpan 70°C dan suhu pengering 120°C. Pelarut NaOH memberikan hasil yang lebih baik dibanding pelarut Ca(OH)2. Kondisi yang relatif baik dicapai pada penggunaan pelarut NaOH 0,4 M, suhu 90°C dan waktu 180 men. Serbuk yang dihasilkan 19,6 g/L larutan ekstrak.

Referensi

  1. Anonim, 2009. Biji Kesumba, www.republika.co.id
  2. Balaswamy, K., Rao, P. G. P. dan Satyarayanaya, A., 2005. Stability Bixin in Annato Oleoresin and Dye Powder During Stirage, Swiss Society of Food Science and Technology, LWT, 39, pp. 952-956.
  3. Bergas STS., 2007. Pembuatan Oleoresin Berkualitas Pewarna dari Biji Galenggem, Laporan Penelitian Teknik Kimia, UNS, Surakarta.
  4. Kwartiningsih, E., 2009. Pembuatan Zat Warna Alami Tekstil dari Kulit Manggis, Laporan Penelitian Teknik Kimia, UNS, Surakarta.
  5. Mastuti, E., 2008. Pemekatan dan Pembuatan Zat Warna dari Kayu Nangka sebagai Pewarna Tekstil, Laporan Penelitian Teknik Kimia, UNS, Surakarta.
  6. Nobre, B. P. dan Mendes, R. L., 2006. Supercritical Carbon Dioxide Extraction of Pigment from Bixa Orellana Seeds (Experiment and Modeling), Brazillian Journal of Chemical Engineering, Vol 23, No 2, pp. 151-258.
  7. Nunik SW, 2007. Mengekstraksi Zat Warna Alami dari Cincau Hitam, Laporan Penelitian Teknik Kimia, UNS, Surakarta.
  8. Nur A, 2007. Mengekstraksi Zat Warna Alami Tekstil dari Biji Buah Pinang, Laporan Penelitian Teknik Kimia, UNS, Surakarta.
  9. Nur A, 2007. Mengekstraksi Zat Warna Alami Tekstil dari Biji Jarak, Laporan Penelitian Teknik Kimia, UNS, Surakarta.
  10. Paryanto, 2007. Pembuatan Zat Warna dari Kunyit Secara Batch Sebagai Pengganti Pewarna Sintetis, Laporan Penelitian Teknik Kimia, UNS, Surakarta.
  11. Paryanto, 2008. Pembuatan Zat Warna dari Ketela Ungu dari Tawangmangu Secara Batch, Laporan Penelitian Teknik Kimia, UNS, Surakarta.
  12. Rao P.G.P. dan Jyothirmayi T., 2005. Effect of Processing on the Stability of Annato (Bixa Orellana L) Incorporated into some Food, Swiss Society of Food Science and Technology, LWT, 38, pp.779-784.
  13. Setyowardani D.A., 2008. Pengambilan Zat Warna Alami dari Bunga Rosella. Laporan Penelitian Teknik Kimia, UNS, Surakarta.
  14. Shuhama, I. K. dan Aguiar, M. L., 2003. Experiment Production of Annato Powder in Spouted Bed Dryer, Juornal Of Food Engineering, 59, 93-97.
  15. Suryowinoto, S. M. 1997, Flora Eksotika, Tanaman Peneduh, Kanisius Press, Yoyakarta.