Lewati ke menu navigasi utama Lewati ke konten utama Lewati ke footer situs

Artikel penelitian

Vol 8 No 1 (2014): Volume 8, Number 1, 2014

Kitosan dari limbah udang sebagai bahan pengawet ayam goreng

DOI
https://doi.org/10.22146/jrekpros.5018
Telah diserahkan
November 15, 2023
Diterbitkan
Juni 30, 2014

Abstrak

Industri pengolahan udang banyak menimbulkan hasil samping berupa limbah kulit udang yang belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini menyebabkan limbah kulit udang kurang memiliki nilai ekonomis dibanding dengan mengolahnya menjadi kitin dan kitosan. Kitosan banyak digunakan di berbagai industri antara lain sebagai bahan pengawet pengganti formalin. Bahan pengawet merupakan bahan tambahan makanan yang dibutuhkan untuk mencegah aktivitas mikroorganisme agar kualitas makanan senantiasa terjaga sesuai dengan harapan konsumen. Kemampuan kitosan dalam menekan pertumbuhan bakteri disebabkan kitosan memiliki polikation bermuatan positif yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri dan kapang. Dalam penelitian ini akan dilakukan pembuatan kitosan dengan variasi konsentrasi NaOH, sehingga akan diperoleh variasi rendemen dan derajad deasetilasi. Kulit limbah udang mengalami proses deproteinasi dengan larutan NaOH (3,5% b/v) selama dua jam pada suhu 65°C dan proses demineralisasi dalam larutan HCl 1 N (1 gram sampel : 15 mL larutan HCl) selama satu jam pada suhu kamar. Proses deasetilasi dilakukan dengan memanaskan kitin dalam larutan NaOH (30%, 40%, 50%, dan 60% b/v) selama 4 jam pada suhu 100°C. Selanjutnya dilakukan pengamatan pengaruh derajad deasetilasi terhadap kemampuan kitosan sebagai bahan pengawet. Pengamatan ini dilakukan dengan mengaplikasikan kitosan dalam pengawetan daging ayam. Dipilih daging ayam karena sekarang ini banyak sekali dibuat ayam goreng yang dijual dalam gerobak-gerobak di pinggir jalan yang menggunakan bahan kimia berbahaya sebagai pengawetnya. Kitosan yang berasal dari limbah kulit udang dapat digunakan sebagai bahan pengawet daging ayam, tanpa mengubah rasa dan aroma khas daging ayam. Waktu perendaman terbaik adalah 45 menit pada kitosan 2%. Sedangkan aplikasi kitosan sebagai bahan pengawet diperoleh kondisi terbaik pada derajad deasetilasi 70,34%.

Referensi

  1. Cervera, 2004. Solid-state characterization derived from lobster chitin, Carbohydrate Polymers, 58, 401-408.
  2. Emma, S., Soeseno, N., Adiarto, T., 2010. Sintesis Kitosan, Poli (2-amino-2-deoksi-D-Glukosa), Skala Pilot Project dari Limbah Udang sebagai Bahan Baku Alternatif Pembuatan Biopolimer, Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia.
  3. Goligo, I., 2009. Subsektor Perikanan, Makasar: Bone.
  4. Hartati, F. K., 2002. Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Deproteinasi Menggunakan Enzim Protease Dalam Kitin Dari Cangkang Rajungan (Portunus Pelagicus), Biosain, 2.
  5. Karmas, E., 1982. Poultry and Seafood Technology, Noyes Data Corporation, USA.
  6. Khan, T. A., Peh, K. K., Ching, H. S., 2002. Reporting degree of deacetylation values of chitosan: the influence of analytical methods, J. Pharm. Pharmaceut. Sci., 5 (3), 205-212.
  7. Kimura I. Y., 2001. Adequacy of Isotherm Adsorption of Black 5 Reactive Dye for Crosslinked Chitosan Microspheres, Brasil: Santa Chatarina. Maringa, 23(6) : 1313-1317.
  8. Lukita, B. M., 2013. Udang Digenjot Jadi Andalan Ekspor. (http://bisniskeuangan.kompas.com/read/ 2013/01/09/20441149/Udang.Digenjot.jadi.Andala n.Ekspor).
  9. Mu’minah, 2008. Aplikasi Kitosan Sebagai Koagulan Untuk Penjernihan Air Keruh, Tesis, Program Pascasarjana, ITB, Bandung.
  10. Rabea, E. E., Badawy, M .E .T., Stevens, C. V., Smagghe, G., and Steurbout, W., 2003. Chitosan as Antimicrobial Agent: Aplication and Mode of Action, Biomacromolecules, 4, 1457-1465.
  11. Rekso, G. T., 2001. Pemanfaatan Limbah Perikanan, Jakarta: Puslitbang Teknologi Isotop dan Radiasi (P3TIR), Badan Teknologi Nasional.
  12. Solomons, Graham T. W., 1980. Organic Chemistry, 2 nd ed., John willey & Sons Inc., New York.
  13. Suhardi, 1993. Kitin dan Kitosan, Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
  14. Synowiecki, J., dan Al-Khateeb, N. A., 2003. Production, Properties, and Some New Applications of Chitin and its Derivaties, Critical Reviews in Food Science and Nutrition, 43 (2), 145-171.
  15. Wardaniati, R. A dan Sugiyani S., 2009. Pembuatan Chitosan dari Kulit Udang dan Aplikasinya dalam Pengawetan Bakso. Makalah Penilitian Online (http://eprints.undip.ac.id/1718/1/makalah_peneliti an_fix.pdf).