Lewati ke menu navigasi utama Lewati ke konten utama Lewati ke footer situs

Artikel penelitian

Vol 9 No 1 (2015): Volume 9, Number 1, 2015

Pengaruh konsentrasi polifenol pada produksi asam laktat dari substrat menggunakan Rhizopus oryzae

DOI
https://doi.org/10.22146/jrekpros.24527
Telah diserahkan
November 15, 2023
Diterbitkan
Juni 30, 2015

Abstrak

Kulit buah cokelat (Theobrema cacao L.) merupakan salah satu limbah perkebunan dengan kandungan selulosa yang relatif tinggi (30-50%) yang berpotensi sebagai bahan baku berbagai produk. Selain itu, kulit buah cokelat juga mengandung polifenol sebagai antioksidan dalam jumlah yang relative besar. Selulosa dapat dihidrolisis menjadi glukosa dan hasil hidrolisis tersebut dapat difermentasi menjadi asam laktat. Namun keberadaan polifenol dalam kulit kakao berpotensi menghambat proses fermentasi selulosa. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh polifenol terhadap fermentasi asam laktat dengan bahan baku glukosa menggunakan Rhizopus oryzae. Variasi konsentrasi polifenol yang digunakan adalah 0, 10, 15, dan 20 g/L dalam cairan fermentasi. Sepanjang penelitian konsentrasi asam laktat dianalisis dengan metode gravimetri dan konduktometri. Konsentrasi mikroba diukur dengan menggunakan metode berat kering sedangkan pengukuran konsentrasi glukosa menggunakan metode Nelson-Samogyi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi polifenol dapat menurunkan produksi asam laktat dari 40,55 g/L (sistem tanpa polifenol) menjadi 18,24 g/L (sistem dengan 20 g/L polifenol). Pertumbuhan mikroba pun mengalami penurunan dari 3,68 g/L (sistem tanpa polifenol) menjadi 0,51 g/L (sistem dengan 20 g/L polifenol). Walaupun demikian, konsumsi glukosa tidak terlalu dipengaruhi oleh penambahan polifenol. Nilai konsentrasi akhir glukosa sistem pada berbagai variasi polifenol berkisar 10,94 s/d 19,28 g/L. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh terkonversinya glukosa menjadi produk samping lain dan alokasi untuk maintenance sel. Penelitian ini menyimpulkan bahwa model kinetika yang dapat merepresentasikan sistem ini dengan baik adalah model uncompetitive inhibition

Referensi

  1. Campos F.M.,Couto J.A., Hogg T.A., 2002, Influence of phenolic acids on growth and inactivation of Oenococcus oeni and Lactobacillus hilgardii, Journal of Applied Microbiology, 94, 167–174
  2. Campos F.M., Figueiredo A.R., Hogg T., 2009, Effect of phenolic acids on glucose and organic acid metabolism by lactic acid bacteria from wine, Food Microbiology, 26, 409–414
  3. Jin B., Pinghe Y., Yibong M., Ling Z.O., 2005, Production of Lactic Acid and Fungal Biomassa by Rhizopus Fungi from Food Processing Waste Streams, Jurnal Ind. Microbiol. Biotechnol., 32, 678 – 686
  4. Khanna S., Srivastava A.K., 2005, Productivity enhancement of poly-(β-hydroxybutyrate) by fed-batch cultivation of nutrients using variable (decreasing) nutrient rate by Wautersia eutropha, Chemical Engineering Communications, 195 (11), 1424-1436
  5. Leontopoulosa S.V., Giavasisb I., Petrotosc K., Kokkoraa M. Makridis, 2015, Effect of Different Formulations of Polyphenolic Compounds Obtained from OMWW on the Growth of Several Fungal Plant and Food Borne Pathogens. Studies in vitro and in vivo, Agriculture and Agricultural Science Procedia, ElSevier
  6. Pramudyanti I.R., 2004, Pengaruh Pengaturan pH dengan CaCO 3 terhadap Produksi Asam Laktat dari Glukosa oleh Rhizopus oryzae, Jurusan Biologi FMIPA UNS, Solo.
  7. Shuler M.L., Kargi F., 1992. Bioprocess Engineering Basic Concepts, Prentice -Hall International Inc., New Jersey.
  8. Stockdale M., Selwyn J.M., 1971, Influence of Ring Substituents on the Action of Phenols on Some Dehydrogenases, Phosphokinases and the Soluble ATPase from Mitochondria, Eur. J. Biochem., 21, 416 -423.