Lewati ke menu navigasi utama Lewati ke konten utama Lewati ke footer situs

Artikel penelitian

Vol 13 No 1 (2019): Volume 13, Number 1, 2019

Pemanfaatan limbah kulit kakao menjadi briket arang sebagai bahan bakar alternatif dengan penambahan ampas buah merah

DOI
https://doi.org/10.22146/jrekpros.41517
Telah diserahkan
November 16, 2023
Diterbitkan
Juni 30, 2019

Abstrak

Pemanfaatan limbah kulit buah kakao menjadi briket arang telah banyak dilakukan melalui berbagai metode tetapi belum memenuhi persyaratan SNI briket arang. Oleh karena itu, perlu diupayakan untuk mendapatkan briket arang yang memenuhi persyaratan SNI. Salah satunya dengan cara mencampurkan limbah kulit kakao dengan ampas buah merah karena ampas buah merah memiliki nilai kalor yang cukup tinggi. Penelitian ini dilakukan melalui proses pirolisis dengan suhu sampai dengan 500 oC  dan ditahan selama 4 jam. Tujuan penelitian untuk memproduksi briket arang dari limbah kulit buah kakao dengan penambahan ampas buah merah serta uji karakteristiknya. Penelitian dirancang dengan 2 variabel, yaitu variabel bebas (independent variable) berupa ukuran serbuk bahan baku arang yang lolos saringan  50 mesh, rasio massa campuran serbuk arang kulit kakao dengan serbuk arang ampas buah merah (100:0, 70:30, 50:50, 30:70, dan 0%:100%), tekanan pengempaan (100 kg/cm2), perekat kanji 10% dari bahan baku, dan diameter briket 40 mm. Variabel terikat (dependent variable) yang diukur yaitu kadar air (%), kadar zat mudah menguap (%), kadar abu (%), kadar karbon terikat (%), dan nilai kalor (kal/g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dengan melalui proses pirolisis briket arang limbah kulit kakao dengan ampas buah merah dapat meningkatkan nilai kalor-nya. Karakteristik briket terbaik diperoleh dari briket komposisi campuran (30%:70%) dengan kadar air 5,63 %, kadar zat mudah menguap 18,65 %, kadar abu 9,45 %, kadar karbon terikat 66,27 %, dan nilai kalor 6422 kal/g.

Referensi

  1. Amalia, L. dan Hakim L., 2015, Pemanfaatan ampas buah merah untuk pembuatan dodol, Jurnal Pertanian, 6 (2), 92‐97.
  2. Badan Standarisasi Nasional Indonesia (BSNI), 2000, SNI 01-6235-2000, Briket Arang Kayu, BSN, Jakarta.
  3. Basu, P., 2010, Biomass Gasification and Pyrolisis Practical Design and Theory, Elsevier Inc., New York.
  4. Direktorat Jendral Perkebunan Kementerian Pertanian, 2016, Statistik Perkebunan Indonesia Komoditas Kakao 2015–2017.
  5. Farikha, J., 2010, Hidrolisis Enzimatis Pod Kakao (Theobroma cacao) untuk Produksi Etanol, Skripsi, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
  6. Hasan E. S., Jahiding, M., Arsyad, J., 2017, Analisis proximate dan nilai kalor brikethybrid (brown coal – kulit durian) dengan perekatliquid volatile matter (LVM) yang dipreparasi dengan metode pirolisis, Jurnal Aplikasi Fisika, 13 (1), 14-21.
  7. Limbongan, J., dan Malik, A., 2009, Peluang pengembangan buah merah (Pandanus conoideus Lam.) di Provinsi Papua, Jurnal Litbang Pertanian, 28 (4), 134- 141.
  8. Malakauseya, J.J., Sudjito., dan Sasongko, M.N., 2013, Pengaruh prosentase campuran briket limbah serbuk kayu gergajian dan limbah daun kayuputih terhadap nilai kalor dan kecepatan pembakaran, Jurnal Rekayasa Mesin, 4 (3), 194 – 198.
  9. Martynis, M., Sundari, E., dan Sari, E., 2012, Pembuatan briket dari limbah cangkang kakao, Jurnal Litbang Industri, 2 (1), 35-41.
  10. Muzakir, M. T., Nizar, M., dan Yulianti, C. S., 2017, Pemanfaatan kulit buah kakao menjadi briket arang menggunakan kanji sebagai perekat, Serambi Engineering, 2 (3), 124-129.
  11. Nur, M. S., 2014, Biomassa : Potensi Biomassa Sulawesi, Laporan Survey, diakses melalui :(https://issuu.com/syukrimuhammadnur0/doc s /biomassadigital_smn), 14-5-2018.
  12. Nurhalim, Cahyono, R., B., dan Hidayat, M., 2018, Karakteristik bio-briket berbahan baku batu bara dan batang/ampas tebu terhadap kualitas dan laju pembakaran, Jurnal Rekayasa Proses, 12 (1), 51-58
  13. Patabang, D., 2011, Studi karakteristik termal briket arang kulit buah kakao, Jurnal Mekanikal, 2(1), 23–31.
  14. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian, 2016, Outlook Kakao Komoditas Pertanian Subsektor Perkebunan.
  15. Saktiawan, I., 2000, Identifikasi Sifat Fisis dan Kimia Briket Arang Dari Sabut Kelapa, Skripsi, Institute Pertanian Bogor.
  16. Suprapti dan Ramlah, S., 2013, Pemenfaatan kulit buah kakao untuk briket arang,balai besar industri hasil perkebunan Makassar, Biopropal Industri, 4 (2), 65-72.
  17. Surono, U. B., 2010, Peningkatan kualitas pembakaran biomassa limbah tongkol jagung sebagai bahan bakar alternatif dengan proses karbonisasi dan pembriketan, Jurnal Rekayasa Proses, 4 (1), 13-18.
  18. Yuanita, I., 2009, Pemanfaatan Ampas Buah Merah (Pandanus Conoideus) sebagai Pakan Tambahan Ayam Pedaging: Penampilan Produksi dan Status Kesehatan Ayam, Tesis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.