Kurkumin merupakan salah satu senyawa aktif yang terkandung dalam ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) yang banyak digunakan untuk aplikasi biomedis. Meskipun demikian, pemanfaatan kurkumin masih terbatas dikarenakan sifatnya yang hidrofobik, stabilitas yang rendah, serta kelarutan di air yang rendah. Modifikasi kurkumin serta optimisasi proses ekstraksi maupun purifikasi perlu dilakukan untuk mengatasi kelemahan tersebut. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan membuat kurkumin dalam ukuran nano. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi pembuatan nanopartikel kurkumin dari ekstrak Curcuma xanthorrhiza Roxb. menggunakan metode presipitasi solven-antisolven. Stabilitas warna kurkumin dijaga dengan mengontrol pH saat persiapan bahan baku. Hasil nanopartikel kurkumin yang didapat kemudian dianalisis menggunakan particle size analysis (PSA). Hasil menunjukkan bahwa warna ekstrak Curcuma xanthorrhiza Roxb. dapat dijaga pada kondisi asam. Pada pH 3, ekstrak berwarna kuning cerah sedangkan pada pH netral, warna ekstrak berubah menjadi coklat gelap. Hasil PSA menunjukkan bahwa kondisi pengadukan yang optimum pada saat proses presipitasi diperoleh menggunakan kecepatan pengadukan 500 rpm selama 45 menit yang menghasilkan nanopartikel kurkumin dengan ukuran 164,37±3,29 nm. Dengan mengontrol ekstrak pada pH 3 selama proses ekstraksi dan menggunakan kondisi pengadukan optimum pada 500 rpm selama 45 menit pada proses presipitasi, kurkumin dengan stabilitas dan kelarutan yang baik dapat diperoleh.