![Logo Header Halaman](https://journal.ugm.ac.id/v3/public/journals/79/pageHeaderLogoImage_en_US.png)
Pemanfaatan biomassa lignoselulosa untuk produksi etanol mengalami peningkatan. Salah satu sumber lignoselulosa yaitu limbah jerami padi yang mengandung selulosa (24.34%), hemiselulosa (19.29%) dan lignin (5.11%). Sebelum digunakan sebagai bahan pembuatan bioetanol, jerami padi perlu dipre-treatment dengan single pre-treatment atau multiple pre-treatments menggunakan alkali dan asam. Salah satu faktor yang mempengaruhi pre-treatment yaitu konsentrasi alkali atau asam. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui konsentrasi alkali (NaOH) dan asam (H2SO4) pada single dan multiple pre-treatment jerami padi yang menghasilkan kadar selulosa tertinggi untuk produksi bioetanol. Variasi konsentrasi NaOH dan H2SO4 yaitu 0.75 M; 1 M dan 1,5 M. Pre-treatment dilakukan pada suhu ruang selama 90 menit. Kadar selulosa, hemiselulosa dan lignin diuji dengan metode Chesson Datta pada jerami padi sebelum dan setelah pre-treatment. Variabel yang menghasilkan selulosa paling tinggi dilanjutkan ke tahapan Simultaneous Saccharification and Fermentation (SSF) yang dilakukan pada suhu ruang. Selama SSF, dilakukan pengujian gula reduksi dan kadar bioetanol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar selulosa tertinggi sebesar 44.89%, didapatkan pada single pre-treatment H2SO4 0.75 M single pre-treatment NaOH 1.5 M sebesar 60.79% dan multiple pre-treatment H2SO4 0.75 M – NaOH 1.5 M sebesar 68.14%. Kadar bioetanol tertinggi didapatkan pada multiple pre-treatment H2SO4 0.75 M – NaOH 1.5 M sebesar 23%.