Tantangan Sosial Masyarakat Pedesaan dalam Menghadapi Perkembangan Desa Wisata di Desa Giritengah, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah

  • Ngadisih Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
  • Kharisma Nabila Universitas Gadjah Mada
  • Achmad Solikan Daya Warga Giritengah, Kelompok Tani Sri Rejeki, Magelang, Indonesia
Kata Kunci: Desa wisata, Observasi partisipatoris, Tantangan sosial, Giritengah

Abstrak

Desa wisata di Indonesia merupakan desa yang memiliki keanekaragaman potensi-potensi khas desa baik berupa budaya, alam, maupun hasil pertanian untuk dapat dipamerkan kepada wisatawan. Akan tetapi, dalam perkembangannya, desa wisata dapat memberikan tantangan bagi masyarakat desa. Artikel ini bertujuan untuk memetakan permasalahan berupa tantangan yang dihadapi oleh desa wisata budaya Giritengah dalam aspek sosial-budaya dan upaya pelestarian pada permasalahan yang terjadi. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa studi pustaka dan observasi paritisipatoris. Studi pustaka yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan mengkaji tantangan sosial masyarakat pedesaan melalui sumber literatur terpilih yaitu dari artikel ilmiah, buku, skripsi, tesis, dan disertasi. Observasi partisipatoris dalam penelitian ini dilakukan melalui observasi secara langsung untuk mengetahui bagaimana kehidupan pada masyarakat Desa Giritengah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tantangan yang dihadapi masyarakat Desa Giritengah berupa adanya pergeseran bidang pekerjaan. Pada tahun 2016, pekerjaan didominasi oleh petani, sedangkan pada tahun 2021, masyarakat Desa Giritengah telah mengenal berbagai macam pekerjaan dan yang paling tinggi adalah menjadi karyawan swasta. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan upaya pelestarian budaya. Pelestarian budaya tersebut dapat dilakukan melalui kerja sama antara pengurus desa dengan pihak luar desa untuk dapat menyatukan visi dan misi yang sejalan dengan pelestarian budaya desa dan desa wisata, kemudian desa dapat berkoordinasi di berbagai sektor masyarakat baik masyarakat desa maupun masyarakat luar desa supaya tidak terjadi konflik kepentingan antar kelompok. Hal ini ditujukkan untuk dapat menjaga kelestarian, keaslian, dan keharmonisan hasil-hasil alam dan budaya dari masyarakat Desa Giritengah.

Referensi

Afrizal, T. (2021). Komunitas pedesaan di Malaysia : Masalah dan tantangan. Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), 3(3), 1406–1414. https://doi.org/10.34007/jehss.v3i3.587

Agus, A. A. (2016). Keluarga masyarakat pedesaan dalam kondisi transisi kehidupan masyarakat tradisional menuju masyarakat modern. Seminar Nasional “Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Membentuk Karakter Bangsa dalam Rangka Daya Saing Global,” 447–458.

Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta. (2014). Laporan akhir: Kajian pengembangan desa wisata di DIY. In Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta. https://visitingjogja.jogjaprov.go.id/webdinas/download/laporan-akhir-kajian-pengembangan-desa-wisata-di-diy/

Engelhardt, R. A. (2018). Culturally and ecologically sustainable tourism development through local community management. In A. Hooper (Ed.), Culture and Sustainable Development in the Pacific (1st ed., pp. 174–186). ANU Press. https://www.jstor.org/stable/j.ctt2jbj7c.20

Ertien, R. N., & Leily, S. R. (2021). Tantangan dan peluang pariwisata berbasis masyarakat di Desa Tamansari dalam era normal baru. Jurnal Masyarakat Indonesia, 47(1), 91–104.

Fatimah, T., Solikhah, N., Jayanti, T. B., & Indrawati, K. P. (2019). Pemetaan budaya di kawasan pedesaan: Studi kasus Desa Giritengah, Borobudur. Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan, 2(2), 562. https://doi.org/10.24912/jmstkik.v2i2.3008

Hadi, M. J., Lume, L., & Widyaningrum, M. (2022). Pemetaan potensi wisata, peluang dan tantangan pengembangan Desa Wisata Pengadangan Barat, Kabupaten Lombok Timur. Journal of Tourism and Economic, 5(1), 32–45. https://doi.org/10.36594/jtec.v5i1.138

Husein, M. (2021). Budaya dan karakteristik masyarakat pedesaan. Aceh Anthropological Journal, Vol 5. No(2), 187–202.

Kurniawan, A. R. (2020). Tantangan pengembangan pariwisata berbasis masyarakat pada era digital di Indonesia. TORNARE-Journal of Sustainable Tourisme Research, 3(1), 1–10.

Muryanti. (2022). Masyarakat transisi: Meleburnya batas-batas desa kota (T. Muryani (ed.); 1st ed.). Adipura Book Centre.

Muzaka, A. A., Aziz, H. A. El, & Majid, A. (2023). Budaya tani ramah lingkungan Giritengah (A. A. Muzaka (ed.); 1st ed.). Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Shen, J., & Chou, R. J. (2022). Rural revitalization of Xiamei: The development experiences of integrating tea tourism with ancient village preservation. Journal of Rural Studies, 90(January 2021), 42–52. https://doi.org/10.1016/j.jrurstud.2022.01.006

Sudibya, B. (2018). Bali Membangun. Jurnal Bappeda Litbang, 1(April), 22–25. http://www.berdesa.com/apa-beda-desa-wisata-dan-wisata-desa

Suharyanto, S., & Sofianto, A. (2012). Model pembangunan desa terpadu inovatif di Jawa Tengah. Jurnal Bina Praja, 04(04), 251–260. https://doi.org/10.21787/jbp.04.2012.251-260

Diterbitkan
2023-11-30
Bagaimana cara mengutip
Ngadisih, Nabila, K., & Achmad Solikan. (2023). Tantangan Sosial Masyarakat Pedesaan dalam Menghadapi Perkembangan Desa Wisata di Desa Giritengah, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Jurnal Pengabdian, Riset, Kreativitas, Inovasi, Dan Teknologi Tepat Guna, 1(2), 93-102. https://doi.org/10.22146/parikesit.v1i2.9386
Bagian
Articles