Pancasila Sebagai Teks Dialog Lintas Agama dalam Perspektif Hans-Georg Gadamer dan Hans Kung

https://doi.org/10.22146/jf.49193

Angel Christy Latuheru(1*), Izak Y. M. Lattu(2), Tony Robert Tampake(3)

(1) Fakultas Teologi, Progdi Magister Sosiologi agama, Universitas Kristen Satya Wacana.
(2) Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana. Center for Religious and Cross-Cultur Studies, Universitas Gadjah Mada.
(3) Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana.
(*) Corresponding Author

Abstract


This article addresses Pancasila as a text of interfaith dialogue in Indonesian context. The plurality of Indonesian society bears religious uniqueness in social life together, while conflicts may take place between religious groups. Religious conflicts are caused by attitude of exclusivism, radicalism, fundamentalism of religions and political identity. Pancasila can hold the sense collectivity among Indonesian society to be united. This article employs Gadamer hermeneutic theory in viewing historical texts. History is not something that only happened in the past and is interrupted with the present contexts. The theory of global ethics-Hans Kung, also helps the importance of dialogue with the religious communities to create religious peace. The article concludes that plural and multicultural society must live together in a dialogue circle. Pancasila as the text of interfaith dialogue is always understood as dynamic, open and relevant in the development of religious society in Indonesia. As the national identity, Pancasila has more than one conception as the lighters and guide toward each dialogue strategy that has been undertaken. The values of Pancasilamaintain inclusive religious attitude, respect to human values, and become a solid foundation in maintaining the unity of religious people.


Keywords


Pancasila; texts; Hermeneutic; Dialogue

Full Text:

PDF


References

Abdullah, T. (1998). Kata Pengantar. In S. Bahar & N. Hudawati (Eds.), Risalah Sidang Badan Penyelidikan Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) - Panitia Persiapa Kemerdekaan Indonesia (PPKI) 28 Mei 1945-22 Agustus 1945. Sekertariat Negara RI.

Amelia, L., Purbolaksono, A., Muhammad Reza Hermanto, & Syahayani, Z. (2016). I n d o n e s i a 2016 (Vol. 2, Issue 1). Research, The Indonesian Institute center for republic policy.

Bagir, Z. A., Ahnaf, M. I., Tahun, M., & Asyhari, B. (2013). Laporan Tahunan Kehidupan Beragama di Indonesia 2012(S. Cholil (Ed.)). center for religious and crosscultural studies, Universitas Gadjah mada Yogyarakarta.

Bahar, S., & Hudawati, N. (Eds.). (1998). Risalah Sidang Badan Penyelidikan Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) - Panitia Persiapa Kemerdekaan Indonesia (PPKI) 28 Mei 1945-22 Agustus 1945 (4th ed.). Sekertariat Negara RI.

Bolo, A. D., Samho, B., Djunatan, S., & Laku, S. K. (2012). Pancasila Kekuatan Pembebas (Dwikoratno & Lani (Eds.)). kanisius.

Creswell, J. W. (2010). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed (3rd ed.). Pustaka Belajar.

Dahm, B. (1987). Soekarno dan Perjuangan Kemerdekaan. LP3ES.

Darmaputera, E. (1992). Pancasila: Identitas dan Modernitas; Tinjauan Etis dan Budaya. BPK Gunung Mulia.

Dubut, D. (2009). Dialog: Gaya Hidup Dalam Masyarakat Majemuk. In Dialog Antarumat Beragama: Membuka Babak Baru dalam Hubungan Antarumat Beragama. BPK Gunung Mulia.

Gadamer, H.-G. (2004). Kebenaran dan Metode: Pengantar Filsafat Hermeneutika. Pustaka Belajar.

Hadirman, F. B. (2015). Memahami sebagai Kesepahaman: Gadamer dan Hermeneutik Filosofis. In Widiantoro (Ed.), Seni Memahami; Hermeneutik dari Schleiermacher sampai Derrida. kanisius.

Hardiman, F. B. (2014). Makalah untuk kuliah terakhir Kelas Filsafat Seni Memahami: Hermeneutika Dari Schleiermacher Sampai Gadamer.

Hendropuspito. (1983). Sosiologi Agama. kanisius.

Huntington, S. P. (1996). The Clash of Civilizations and the Remaking of World Order. SIMON and SCHUSTER.

Ihsanuddin. (2018, May). Jalan Panjang Pemerintah Bubarkan HTI. Kompas.Com.https://nasional.kompas.com/read/2018/05/08/10463051/jalan-panjang-pemerintah-bubarkan-hti

Kaelan, H. (2013). Negara Kebangsaan Pancasila: Kultural, Historis, Filosofis, Yuridis, dan Aktualisasinya. PARADIGMA.

Kartodirdjo, S., Posponegoro, M. D., & Notosusanto, N. (1957). Sejarah Nasional Indonesia (F. A. Sutjipto (Ed.)). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Kasenda, P. (2014). Sukarno, Marxisme dan Leninisme : Akar Pemikiran Kiri dan Revolusi Indonesia. Komunitas Bambu.

Kholiludin, T. (2014). Pancasila dan Transformasi Religiositas Sipil di Indonesia. Universitas Kristen Satya Wacana.

Kung, H. (1998). A Global Ethic for Global Politics and Economics. Oxford University Press.

Kung, H. (2003). Kata Pengantar. In N. A. Likumahuwa (Ed.), Satu Bumi Banyak Agama; Dialog Multi-Agama dan Tanggung Jawab Global (1st ed., pp. 1–282). Gunung Mulia.

Kung, H., Almirzanah, S., & Philips, G. (2008). Jalan Dialog Hans Küng dan Perspektif Muslim (N. Martiam (Ed.)). CRCS Universitas Gadjah Mada dan Mizan.

Kung, H., & Kuschel, K.-J. (1999). Etika Global. Pustaka Belajar.

Kuswanjono, A. (2006). Pluralisme Pancasila. Jurnal Filsafat, 39(1), 77–93.

Latif, Y. (2012). Negara Paripurna: Historitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancasila. PT Gramedia Pustaka Utama.

Latif, Y. (2015). Revolusi Pancasila. Mizan.

Maarif, A. S., Sinaga, M. L., Mulia, S. M., Hiariej, E., Asfinawati, Sudjatmiko, B., Khisbiyah, Y., & Pariela, T. D. (2012). Politik Identitas Dan Masa Depan Pluralisme Kita (I. Ali-Fauzi & S. R. Panggabean (Eds.)). yayasan abas demokrasi.

Malaka, T. (2000). Aksi Massa; Tan Malaka (1926). Teplok Press.

Metafisika, D. P., & Gadamer, H. (n.d.). Tingkatan Bahasa Jawa Dalam Perspektif Metafisika Hans-Georg Gadamer Oleh: Tri Tarwiyani 1.

Noor, N. M., & Ferry Muhammadsyah Siregar (Eds.). (2014). Etika Sosial dalam Interaksi Lintas Agama.

Palmer, R. E. (2005). Hemeneutik; Teori Baru Mengenai Interpretasi. Pustaka Pelajar.

Prastowo, B. C. T. (2015). Prof. N. Drijarkara: me-NEGARA, meng-INDONESIA, PANCASILA dari sudut pandang filsafat manusia. (A. Haryono (Ed.)). Pusat Kajian Filsafat dan Pancasila Universitas Drijarkara.

Priana, I. M. (2017). Misi Gereja Kristen Protestan di Bali Periode 2012-2016, Dalam Prespektif Pancasila. Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana.

Rahmat, S. T. (2017). Dialog Antropologis Antaragama Dengan Spiritualitas Passing Over. Ilmiah Agama Dan Sosial Budaya, 2(2), 181–198. https://doi.org/10.15575/jw.v2i2.1704

Soedarso. (2006). Pengembangan Sistem Filsafat Pancasila. Jurnal Filsafat, 39(1), 42–56.

Soekarno, I. (1964). Di bawah Bendera Revolusi (3rd ed.). Di bawah Bendera Revolusi.

Soeprapto, S. (2013). Konsep Muhammad Hatta Tentang Implementasi Pancasila Dalam Perspektif Etika Pancasila. Jurnal Filsafat, 23(2), 99–116. https://doi.org/10.22146/jf.13194

Sukiratnasari, A. (2015). Etika Sosial Dalam Ruang Publik. In N. M. Noor (Ed.), Manual Etika Lintas Agama Untuk Indonesia. Globalethics.net.

Sumartana. (1999). Kata Pengantar. In Etika Global. Pustaka Pelajar.

Suseno, F. M. (2012). Prolog; Tambang Emas Bagi Yang Ingin Mengerti Indonesia. In I. S. Ibrahim (Ed.), Negara Paripurna: Historitas, Rasionalitas, Dan Aktualitas Pancasila. PT Gramedia Pustaka Utama.

Timo, E. N. (2017). Meng-hari-ini-kan Injil di Bumi Pancasila: Bergereja Dengan Cita Rasa Indonesia. BPK Gunung Mulia.

Titaley, J. A. (2013). Religiositas Alinea Tiga. Satya Wacana University Press.

Widiyono, A. N. (2006). Dialog antar Agama dengan Immersion: Dari Perjumpaan Menuju Kerja Bersama. Orientasi Baru, 15(1–2), 15–26.



DOI: https://doi.org/10.22146/jf.49193

Article Metrics

Abstract views : 8427 | views : 17766

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2020 Jurnal Filsafat

Jurnal Filsafat Indexed by:

Google ScholarSinta (Science and Technology Index)


Jurnal Filsafat ISSN 0853-1870 (print), ISSN 2528-6811 (online)