Dinamika Relasi Keluarga ODS (Orang dengan Skizofrenia) Usia Remaja Berdasarkan Teori Bowen

Hani Kumala, Irwanto Irwanto
(Submitted 19 November 2020)
(Published 28 May 2021)

Abstract


Skizofrenia adalah salah satu gangguan mental yang berat. Perjalanan penyakitnya kronis dan sering kambuh. Tidak lebih dari 10% ODS berfungsi baik hanya dengan pengobatan anti psikotik. Sembilan puluh persen sisanya tetap membutuhkan pendekatan dinamis termasuk juga terapi keluarga. Pendekatan dinamis berarti diperlukan kerjasama berbagai pihak untuk membantu pemulihan. Keluarga merupakan faktor penting, baik dalam etiologi maupun pemulihan ODS. Penelitian ini merupakan intervensi single case study dengan Bowen Family Therapy terhadap keluarga yang mengalami skizofrenia. Data diperoleh melalui wawancara terhadap ayah, ibu, Index Person, dan kakak perempuannya. Hasil penelitian menggambarkan bahwa kemampuan melakukan diferensiasi sangat dipengaruhi oleh intensitas relasi emosi dari anggota keluarga lain. Diferensiasi diri yang dari buruk ayah dan ibu (generasi kedua), menyebabkan munculnya gangguan skizofrenia pada salah satu anak perempuannya (generasi ketiga) yang terjebak dalam double bind-messages.

Keywords


bowen; pesan ganda; remaja; skizofrenia; terapi keluarga

Full Text: PDF

DOI: 10.22146/gamajop.61411

References


Arief, M. F. (2019). Penerapan konseling Adlerian untuk mengurangi perasaan inferior dan mengingatkan social interest pada pasien Skizofrenia. Psikologi Sosial, (4) 137-142.

Asmoro & Widi, W. (2016). Penerapan terapi okupasi (menggambar) pada pasien skizofrenia dengan masalah keperawatan halusinasi pendengaran di ruang gelatik rumah sakit jiwa menur, Surabaya. (Skripsi sarjana, tidak diterbitkan). Univesitas Airlangga.

Bregman, O. C. & White, C. (2011). Bringing systems thinking to life: Expanding the horizons for bowen family systems theory. Routledge

Chandra, L. S (November, 2010). Berbagai tantangan dalam penanganan klinis skizofrenia. Diunduh dari https://mafiadoc.com/07181-berbagai-tantangan-dalam-klinis-kalbe_59d68cf81723dd286f7621a2.html

Creswell, J. W. (2012). Educational research: Planning, conducting, and evaluating quantitative and qualitative research. Pearson

Davison, G. C., Neale, J. M., Kring, A. N. (2004). Abnormal psychology (Edisi kedelapan). John Wiley & Sons Corporation

Fadli, S.M., Mitra, M. (2013). Pengetahuan dan ekspresi emosi keluarga serta frekuensi kekambuhan penderita Skizofrenia. Kesma. National Public Health Journal, 7(10) 466-470. http://dx.doi.org/10.21109/kesmas.v7i10.6

Fatmawati, I. N. A. (2016). Faktor-faktor penyebab skizofrenia. Studi kasus di RS jiwa daerah Surakarta. (Skripsi sarjana, tidak diterbitkan). Universitas Muhammadiyah, Surakarta.

Gibney, P. (2006). The double bind theory: Still crazy-making after all these years. Psychotherapy in Australia, 12(3), 48-55.

Hurlock, E. B. (1991). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Erlangga

Ivanti, A. (2001). Peran dukungan sosial keluarga dalam mengurangi frekuensi kekambuhan penderita skizofrenia. (Skripsi sarjana, tidak diterbitkan). Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.

Krabbendam, L. & Os, V. J. (2005). Schizophrenia and urbanicity: A major environmental influence-conditional on genetic risk. Schizophrenia Bulletin, 31(4), 795-799. http://dx.doi.org/10.1093/schbul/sbi060

Kumar, R. (2005). Research methodology: A step-by-step guide for beginners. Sage Publication.

Nichols, M. P, & Schwarts. R. C (2006). Family therapy: Concepts and methods (Edisi ketujuh). Pearson

Nichols, M. P. (2009). The essentials of family therapy (Edisi keempat)Pearson

Pardede, S. (2017). Penerapan terapi suportif dengan teknik bimbingan untuk mengurangi dorongan bunuh diri pada pasien skizofrenia. Terapeutik. Jurnal Bimbingan dan Konseling. 1(1) 89-96. https://doi.org/10.26539/teraputik.11140

Penentuan Kapasitas untuk Pengobatan penderita Skizofrenia. (2015, 31 Agustus). Diunduh dari https://www.ui.ac.id/berita/penentuan-kapasitas-untuk-pengobatan-penderita-skizofrenia.html

Poerwandari, E. K. (2017). Pendekatan kualitatif untuk pendekatan perilaku manusia. Lembaga Pengembangan Saran Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3)

Pramudya. (2014). Skizofrenia and the other psychotic. ICON

Rabstejnek. (2015). A brief review of self psychology. Diunduh pada 9 November 2020 dari https://www.researchgate.net/publication/284898645_A_Brief_Review_of_Self_Psychology

Riskesdas. (2013). Hasil utama riskesdas riskesdas 2013. Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Riskesdas. (2018). Hasil utama riskesdas 2018. Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Santrock, J. W. (2006). Life span development(Edisi kesepuluh). Mc Graw Hill

Santrock, J. W. (2009). Life span development (Edisi kedua belas). Mc Graw Hill

Sugiyono. (2007). Memahami penelitian kualitatif. Alfabeta.

Sumekar, D. W. & Zahnia, S. (2016). Kajian epidemologi skizofrenia. Majority. 5(5), 160-166

Surilena. (2005). Pendekatan holistik terhadap skizofrenia. Jiwa: Majalah Psikiatri, 38(3), 69-84

Suryani, Komariah, M., & Karlin, W. (2014). Persepsi keluarga terhadap skizofrenia. Diunduh dari: http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/11-persepsi-keluarga-tentang-skizofrenia.pdf

Taufik, M. (2013, 15 September). Di Indonesia ada 18 ribu penderita gangguan jiwa berat dipasung. Diunduh dari https://www.merdeka.com/peristiwa/di-indonesia-ada-18-ribu-penderita-gangguan-jiwa-berat-dipasung.html

Tomb, D. A. (2004). Buku saku psikiatri(Edisi keenam). EGC

Weinberger, D. R. & Harrison, P. J. H. (2010). Schizophrenia (3rd Ed.). Blackwell Publishing

Yusuf, A. A. (2013). Terapi keluarga dengan pendekatan spiritual terhadap model keyakinan kesehatan keluarga dalam merawat pasien Skizofrenia. Jurnal Ners. 8(1) 165–173. https://doi.org/10.20473/jn.v8i1.3897


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.