EVALUASI KONDISI TERUMBU KARANG DI TELUK KULISUSU MUNA SULAWESI TENGGARA
Suharyanto Suharyanto(1*), Utojo Utojo(2)
(1) Peneliti pada Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau.
(2) Peneliti pada Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau.
(*) Corresponding Author
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anonim. 1993. Monitoring coral reef for global change. Reference methods for marine pollution studies. No. 61. Australian institute of marine science. UNEP/AIMS. 112 pp.
Barnes, R.D. 1990. Invertebrate zoology. Fourth Ed. Holt-saunders International Edition Brown, J.H. 1989. Antibiotics their use and abuse in aquaculture. Aquaculture 20(2):34-43.
Brown, B.E. and T.B. Scoffin. 1986. Human induced damage to coral reef. Diponegoro University Semarang and National Institute Oceanology. 42 p.
Dartnall, A.J. and M. Jones. 1986. A Manual of survey methods for living resources in coastal area. ASEAN-Australia Cooperation Program on Marine science. 65 p.
English, S., C. Wilkinson and V. Baker. 1994.Survey manual for tropical marine resources. Australian Institute of Marine Science. Townsville: 368 pp.
Gianto. 1997. Kondisi terumbu karang di pulau-pulau kecil sekitar Pulau Enggano, Bengkulu. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Biologi XV: 800-804.
Koesbiono. 1981. Biologi laut. Fakultas Perikanan. Institut Pertanaian Bogor. Bogor. 150 hal.
Liaw, W.K. 1969. Chemical and Biological of fish ponds reservoirs in Taiwan. Reprinted from Chinesa American Joint Commision on Rural Reconstreuction, Fisheries No. 7. 43 p.
Nurjannah, W. 1985. Suatu studi hubungan tentang hubungan kualitas air dengan produktifitas tambak di desa Lengkese, Kec. Mangarabombang, Kab, Takalar. Jurusan Perikanan Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin. Ujung Pandang. 75 hal.
Reid, G.K. 1961. Ecology of Inland water estuaries. Rein hald published Co. New York. 375 p
Schmittou, H.R. 1991. Budidaya keramba: Suatu metode produksi ikan di Indonesia. FRDP. Puslitbang Perikanan. Jakarta. Indonesia. 126 Hal.
Syam, A.R. dan I.N. Edrus. 1996. Kondisi terumbu karang di perairan Hila dan Morela (Pulau Ambon) serta sebelah tenggara Pulau Batangka (Sorong). Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia 2 (3): 1-9.
Suharsono. 1995. Metoda penelitian terumbu karang. Makalah yang disampaikan dalam kursus pelatihan metodologi penelitian penentuan kondisi terumbu karang. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi-LIPI. Jakarta. 15 hal.
Suharyanto. 1995. Diklat Selam dan metodologi kondisi terumbu karang di stasiun Penelitian P3O-LIPI Pulau Pari Kepulauan Seribu, Jakarta, 15-23 Desember 1995. Laporan Balai Penelitian Perikanan Pantai. Maros. 26 pp.
Suharyanto, M. Amin dan A. Parengrengi. 2003. Kondisi terumbu karang di perairan Pulau Barranglompo Sulawesi Selatan. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia 7(3): 12-20. Thn. 2001.
Suharyanto dan Utojo. 2004. Kondisi terumbu karang di perairan Teluk Pare-Pare dan Teluk Awerange, Sulawesi Selatan. Balai Riset Perikanan Budidaya Pantai Maros. Sains Akuatik. Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan. 7(2): 78-85.
Sukarno, R. 1995. Ekosistem terumbu karang dan masalah pengelolaannya. Makalah disampaikan dalam kursus pelatihan metodologi penelitian penentuan kondisi terumbu karang. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi-LIPI. Jakarta. 14 hal
Tuti, M.I.Y. 1997. Komunitas karang di perairan Bakauheni, Teluk Lampung. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Biologi XV: 727-731.
DOI: https://doi.org/10.22146/jfs.8899
Article Metrics
Abstract views : 2545 | views : 5761Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Journal of Fisheries Sciences
Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada (print ISSN 0853-6384; online ISSN 2502-5066) is published by Department of Fisheries, Universitas Gadjah Mada in collaboration with Semnaskan UGM (Seminar Nasional Tahunan Hasil Perikanan dan Kelautan) and ISMFR (International Symposium on Marine and Fisheries Research).
View My Stats