Hubungan Ketepatan Terminologi Medis dengan Keakuratan Kode Diagnosis Rawat Jalan oleh Petugas Kesehatan di Puskesmas Bambanglipuro Bantul

https://doi.org/10.22146/jkesvo.30315

Defa Miftara Agustine(1*), Rita Dian Pratiwi(2)

(1) Diploma III Rekam Medis Sekolah Vokasi UGM
(2) Diploma III Rekam Medis Sekolah Vokasi UGM
(*) Corresponding Author

Abstract


Latar Belakang: Semua pelayanan medis dan non medis di Puskesmas harus didokumentasikan dalam suatu berkas disebut rekam medis. Salah satu data yang dituliskan dalam berkas rekam medis, SIMPUS, dan P-Care adalah diagnosis dan kodenya. Pelaksanaan sistem klasifikasi klinis dan kodefikasi penyakit yang berkaitan dengan kesehatan harus sesuai terminologi medis yang benar. Pemberian kode diagnosis ini berdasarkan pada sistem klasifikasi penyakit yang ditetapkan oleh WHO saat ini yaitu ICD-10. Hasil studi dokumentasi terhadap 10 sampel berkas rekam medis rawat jalan yang dikode oleh petugas kesehatan, ditemukan 60% kode tidak akurat dan 80% terminologi medis tidak tepat atau tidak sesuai dengan ICD-10.
Tujuan: Mengetahui hubungan ketepatan terminologi medis dengan keakuratan kode diagnosis rawat jalan oleh petugas kesehatan di Puskesmas Bambanglipuro Bantul.
Metode: Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan kuantitatif. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua diagnosis rawat jalan beserta kodenya selama bulan Januari 2017. Teknik sampling yang digunakan yaitu systematic random sampling. Analisis data menggunakan analisis bivariate dengan program R.
Hasil: Dari sampel sebanyak 360 diagnosis rawat jalan beserta kodenya, terdapat 82 (22,8%) terminologi medis tepat dan 278 (77,2%) terminologi medis tidak tepat, serta kode diagnosis rawat jalan akurat sebanyak 127 (35,3%) kode dan kode diagnosis rawat jalan tidak akurat sebanyak 233 (64,7%) kode. Dari hasil uji statistik Chi-squared Test, diperoleh nilai p-value sebesar 0,03376 yang menunjukkan bahwa Ha diterima dengan nilai Odd Ratio (OR) sebesar 1,7.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara ketepatan terminologi medis dengan keakuratan kode diagnosis rawat jalan oleh petugas kesehatan di Puskesmas Bambanglipuro Bantul. Peluang terminologi medis tidak tepat menyebabkan ketidakakuratan kode diagnosis rawat jalan 1,7 kali lebih besar dibandingkan terminologi medis tepat.


Keywords


Ketepatan; Terminologi Medis; Keakuratan; Kode Diagnosis; ICD-10

Full Text:

PDF


References

Abdelhak, M., Grostik, S. A., Jacob, E. (2010). Health Information of A Strategic Resource 2nd Edition. Philadelphia: Sunders Company.

Budi, S. C. (2011). Manajemen Unit Kerja Rekam Medis. Yogyakarta: Quantum Sinergis Media.

Depkes RI. (1997). Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia. Jakarta: Depkes RI.

Hatta, G. R. (2013). Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia.

Huffman, E. K. (1994). Health Information Management. Illinois: Physicians’ Record Company.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi Online [internet]. http://kbbi.web.id/ Diakses pada tanggal 19 November 2016.

Khabibah, S. dan Sugiarsi, S. (2013). Tinjauan Ketepatan Terminologi Medis dalam Penulisan Diagnosis pada Lembaran Masuk dan Keluar di RSU Jati Husada Karanganyar. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia. 1 (2): 46-52.

Maryati, W. (2016). Hubungan Antara Ketepatan Penulisan Diagnosis dengan Keakuratan Kode Diagnosis Kasus Obstetri di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo. Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan. 6 (2): 1-7.

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Nugraheni, E. H. dan Ernawati, D. (2015). Tinjauan Pengetahuan Petugas Rekam Medis tentang Terminologi Medis dan Penentuan Kode Penyakit di RSUD Kota Semarang Tahun 2015. http://eprints.dinus.ac.id/ Diakses pada tanggal 30 Maret 2017.

Nuryati. (2011). Terminologi Medis: Pengenalan Istilah Medis. Yogyakarta: Quantum Sinergis Media.

Paramitasari, D. (2015). Pelaksanaan Pengodean Diagnosis di Puskesmas Jepon Kabupaten Blora. Tugas Akhir. Yogyakarta: Rekam Medis Sekolah Vokasi UGM (tidak dipublikasikan).

Pramono, A. E. (2012). Hubungan antara Coder (Dokter dan Perawat) dengan Keakuratan Kode Diagnosis Berdasarkan ICD-10 di Puskesmas Gondokusuman II Kota Yogyakarta Tahun 2012. Skripsi. Surakarta: Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan UMS (tidak dipublikasikan).

Rohman, H., Hariyono, W., Rosyidah. (2011). Kebijakan Pengisian Diagnosis Utama dan Keakuratan Kode Diagnosis pada Rekam Medis di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 5 (2): 162-232.

Sugiyono. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.

WHO. (2010). International Statistical Classification of Disease and Related Health Problems, Tenth Revision, Volume 2 Instruction Manual. Geneva: WHO.



DOI: https://doi.org/10.22146/jkesvo.30315

Article Metrics

Abstract views : 19615 | views : 43999

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2017 Jurnal Kesehatan Vokasional

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


 

Jurnal Kesehatan Vokasional with registered number ISSN 2541-0644 (print), ISSN 2599-3275 (online) published by the Departement of Health Information Management and Services, Vocational College, Universitas Gadjah Mada

site
stats View My Stats