Pengaruh Diabetes, Hipertensi, Merokok dengan Kejadian Katarak di Balai Kesehatan Mata Makassar
Herlinda Mahdania Harun(1*), Zulkifli Abdullah(2), Ummu Salmah(3)
(1) Universitas Hasanuddin
(2) 
(3) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Latar Belakang: Kebutaan dan gangguan penglihatan terbanyak diseluruh dunia adalah katarak dengan persentase 51% atau terjadi sekitar 20 juta jiwa. Angka kebutaan di Indonesia menempati urutan ketiga di dunia. Katarak merupakan penyebab utama kebutaan di Indonesia.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko diabetes melitus, hipertensi, dan kebiasaan merokok, terhadap kejadian katarak pada pengunjung di Balai Kesehatan Mata Masyarakat Kota Makassar tahun 2017.
Metode: Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain penelitian case control. Penarikan sampel dilakukan dengan sistematik random sampling. Jumlah sampel sebanyak 150 responden umur ≥ 40 tahun dan memenuhi kriteria inklusi yang terdiri dari 75 kasus katarak dan 75 kontrol. Data dianalisis menggunakan uji Odds Ratio.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang signifikan berisiko terhadap kejadian katarak, yaitu diabetes melitus (OR=4,750, 95%CI: 2,352-9,594), hipertensi (OR=4,9555, 95%CI: 2,418-10,153), dan kebiasaan merokok (OR=3,696, 95%CI: 1,826-7,482).
Kesimpulan: Faktor yang signifikan berisiko terhadap kejadian katarak yaitu diabetes, hipertensi, dan kebiasaan merokok. Disarankan perlunya untuk mengontrol gula darah, tekanan darah, dan berhenti merokok untuk mencegah serta deteksi dini penyakit katarak.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
DAFTAR PUSTAKA
Arimbi, A.T. (2012). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Katarak Degeneratif di RSUD Budhi Asih Tahun 2011. Skripsi. Universitas Indonesia, Depok.
BKMM Makassar. (2012-2016). Data Sekunder Penyakit Mata di Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar.
Fauzi, A. dan Soeharyo, H. (2014). Risk Factors of Cataract in Type 2 Diabetes Melitus. JUKE. 4(8).
Hasmeinah, A. dan Meidawaty, D.S. (2012). Hubungan Angka Kejadian Katarak Senilis dengan Hipertensi. Syifa' Medika. 2:80-87.
Ilyas. (2008). Ilmu Penyakit Mata. Cetakan ketiga. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
Ilyas. (2014). Ikhtisar Ilmu Penyakit Mata. Cetakan kedua. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
Infodatin Kemenkes RI. (2014). Situasi Gangguan Penglihatan dan Kebutaan. Available from: www.depkes.go.id/download.php?file=download/.../infodatin/infodatin-penglihatan. Diakses 9 Januari 2017.
Lameshow, S. et al. (1997). Besar sampel dalam penelitian kesehatan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Li Li et al. (2014). Meta-analysis of the risk of cataract in type 2 diabetes. BMC Ophthalmology. 14:94
Lindblad, E.B., Hakansson, N. et al. (2014). Smoking Cessation and the Risk of Cataract. JAMA Ophthalmol. 132(3): 253-257.
Lu, Z.Q., Sun, W.H. et al. (2012). Cigarette smoking, body mass index associated with the risks of age-related cataract in male patients in northeast China. Int J Ophthalmol. 5(3):317-22.
Mehta, R., Patil, M. et al. (2016). Comparative study of cataract in hypertensive patients and non-hypertensive patients. Indian Journal of Clinical and Experimental Ophthalmology. 2(2):153-157.
Mirawati. (2016). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian katarak di Poli Mata RSUD DR. M. Yunus Bengkulu Tahun 2015. Journal of Nursing and Public Health. 4:1
Pollreisz, A. dan Erfurth, S.U. (2010). Diabetic Cataract - Pathogenesis, Epidemiology and Treatment. Journal of Ophthalmology. Vol 2010, 8 pages.
Pradhevi et al. (2012). Effect of Type-2 Diabetes Mellitus on Cataract Incidence Rate at Ophthalmology Outpatient Clinic, DR. Soetomo Hospital, Surabaya. Folia Medica Indonesiana. 48(3):137-143.
Pujiyanto. (2004). Faktor-Faktor Risiko yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Katarak Senilis (Studi Kasus di Kota Semarang dan Sekitarnya. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang.
Ravindran et al. (2013). Risk Factors Associated with the Development of Cataract : A Prospecktif Study. World Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences. 3(1):544-553.
Rim, Taek H.T. et al. (2014). Cataract Subtype Risk Factors Identified from the Korea National Health and Nutrition Examination survey 2008-2010. BMC Ophthalmology. 14:4.
Riskesdas. (2007). Riset Kesehatan Dasar 2007. Available from: http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202007.pdf. Diakses 9 Januari 2017.
Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Available from: http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf. Diakses 9 Januari 2017.
Varma, R. et al. (2016). Prevalence of Lens Opacities in Adult Chinese Americans: The Chinese American Eye Study (CHES). IOVS, ARVO JOURNAL. 57(15):6693.
Weintraub, M.J., Willett, C.W. et al. (2002). Smoking Cessation and Risk of Cataract Extraction among US women and men. American Journal of Epidemiology. 155(1):72-9.
WHO. (2010). Global Data on Visual Impaiments 2010. Available from: http://www.who.int/blindness/GLOBALDATAFINALforweb.pdf. Diakses 12 Januari 2017.
Wu, R., Wang, J.J. et al. (2010). Smoking Socioeconomic Factors, and Age- Related Cataract. The Singapore Malay Eye Study. Arch Ophthalmol. 128(8):1029-1035.
Yu, X., Danni, L. et al. (2014). Hypertension and Risk of Cataract: A Meta-Analysis. Plos one. 9(12).
DOI: https://doi.org/10.22146/jkesvo.52528
Article Metrics
Abstract views : 17242 | views : 21307Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal Kesehatan Vokasional
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Kesehatan Vokasional with registered number ISSN 2541-0644 (print), ISSN 2599-3275 (online) published by the Departement of Health Information Management and Services, Vocational College, Universitas Gadjah Mada