Promosi Pelayanan Pengobatan Tradisional di Jawa Tengah: Siapakah Sasaran yang Tepat?

https://doi.org/10.22146/jkesvo.77089

Sidiq Purwoko(1*), Marizka Khairunnisa(2), Taufiq Hidayat(3), Dian Susanti(4), Agung Dwi Laksono(5), Suharmiati Suharmiati(6)

(1) Pusat Riset Kesehatan Masyarakat & Gizi, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Cibinong, Jawa Barat
(2) Pusat Riset Kesehatan Masyarakat & Gizi, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Cibinong, Jawa Barat
(3) Pusat Riset Kesehatan Masyarakat & Gizi, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Cibinong, Jawa Barat
(4) Pusat Riset Kesehatan Bahan Baku Obat & Obat Tradisionl, Badan Riset dan Inovasi Nasional
(5) Pusat Riset Kesehatan Masyarakat & Gizi, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Cibinong, Jawa Barat
(6) Pusat Riset Kesehatan Masyarakat & Gizi, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Cibinong, Jawa Barat
(*) Corresponding Author

Abstract


Latar Belakang: Kementerian kesehatan mendorong pemanfaatan pengobatan tradisional sebagai alternatif maupun komplemen pengobatan medis modern.

Tujuan: Menganalisis sasaran promosi pelayanan pengobatan tradisional di Jawa Tengah.

Metode: Metode ini menggunakan studi cross-sectional  yang menganalisis data Riset Kesehatan Dasar 2018. Populasi pada studi ini adalah orang dewasa (≥15 tahun) di Jawa Tengah. Peneliti menganalisis 63.118 sampel responden dari Riskesdas.

Hasil: Mereka yang tinggal di pedesaan memiliki kemungkinan 0,943 kali dibanding tinggal di perkotaan (95% CI 0,911‒0,976), umur 46‒65 kemungkinan 1,137 kali lebih tinggi dibanding ≤25 untuk memanfaatkan (95% CI 1,058‒1,222), menikah memiliki kemungkinan 1,650 kali lebih tinggi dibanding mereka yang belum menikah (95% CI 1,543‒1,765), janda/duda memiliki kemungkinan 1,579 kali lebih tinggi dibanding mereka yang belum menikah (95% CI 1,443‒1,727) untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional. Seluruh tingkat pendidikan memiliki kemungkinan lebih baik dibanding SLTP ke bawah, dan seluruh jenis pekerjaan memiliki kemungkinan yang lebih tinggi dibanding mereka yang tidak bekerja serta seluruh tingkat sosio-ekonomi memiliki kemungkinan yang lebih tinggi dibanding mereka yang paling miskin dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan tradisional.

Kesimpulan: Ada enam karakteristik sasaran yang tepat untuk promosi pemanfaatan pelayanan kesehatan tradisional di Provinsi Jawa Tengah, yaitu tinggal di wilayah perdesaan, berumur muda, belum menikah, berpendidikan rendah, tidak bekerja, dan miskin.


Keywords


pelayanan kesehatan tradisional; pengobatan tradisional; terapi konvensional; kesehatan masyarakat

Full Text:

PDF


References

Aljawadi, M.H. et al. (2020) ‘The utilization of complementary and alternative medicine among Saudi older adults: a population-based study’, Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, 2020.

BPS (2019) Survey Ekonomi Nasional 2018. Jakarta.

Dewi, T.F. and Nisa, U. (2019) ‘Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Obat Tradisional pada Pasien Hiperkolesterolemia di Rumah Riset Jamu “Hortus Medicus”’, Indonesian Journal of Clinical Pharmacy, 8(1). Available at: https://doi.org/10.15416/ijcp.2019.8.1.49.

Farah, N. et al. (2020) ‘Complementary alternative medicine use among postpartum mothers in a primary care setting : a cross-sectional study in Malaysia’, BMC Complementary Medicine and Therapies, 7, pp. 1–9.

Fjær, E.L. et al. (2020) ‘The use of complementary and alternative medicine (CAM) in Europe’, BMC Complementary Medicine and Therapies, 20, pp. 1–9.

Handayani, R.P., Puspariki, J. and Nurmala, T. (2019) ‘Persepsi masyarakat kabupaten purwakarta terhadap pengobatan tradisional berdasarkan kelompok umur’, Pharma Xplore: Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi, 4(2).

Isnawati, D.L. and Sumarno (2021) ‘Minuman jamu tradisional sebagai kearifan lokak masyarakat di Kerjaan Majapahit pada abad ke-14 Masehi’, Avatara, e-Journal Pendidikan Sejarah, 11(2).

James, P.B. et al. (2018) ‘Traditional, complementary and alternative medicine use in Sub-Saharan Africa: a systematic review’, BMJ global health, 3(5), p. e000895.

Judson, P.L. et al. (2017) ‘Complementary and Alternative Medicine Use in Individuals Presenting for Care at a Comprehensive Cancer Center’, Integrative Cancer Therapies, 16(1), pp. 96–103. Available at: https://doi.org/10.1177/1534735416660384.

Kemenkes (2019) Hasil Riset Kesehatan Dasar 2018. Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI (2009) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Indonesia.

Kenu, A. et al. (2021) ‘Factors that promote and sustain the use of traditional , complementary and integrative medicine services at LEKMA hospital , Ghana , 2017 : an observational study’, BMC Complementary Medicine and Therapies, 21(1), pp. 1–10.

Kumar, M. et al. (2021) ‘Implementation of the use of ethnomedicinal plants for curing diseases in the Indian Himalayas and its role in sustainability of livelihoods and socioeconomic development’, International journal of environmental research and public health, 18(4), p. 1509.

Laksono, A.D., Wulandari, R.D. and Efendi, F. (2020) ‘Determinants of hospital utilisation among urban poor societies in Indonesia’, International Journal of Innovation, Creativity and Change, 12(9), pp. 375–387.

Laksono, A.D., Wulandari, R.D. and Soedirham, O. (2019) ‘Urban and rural disparities in hospital utilization among Indonesian adults’, Iranian Journal of Public Health, 48(2), p. 247.

Lestari, W. and Wulansari, S. (2018) ‘Pertunjukan wayang interaktif sebagai sarana promosi kesehatan remaja tentang rokok, narkoba dan pergaulan bebas’, Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 21(2), pp. 125–132.

Lu, W. et al. (2021) ‘Nanomedicines: Redefining traditional medicine’, Biomedicine and Pharmacotherapy, 134(October 2020). Available at: https://doi.org/10.1016/j.biopha.2020.111103.

Moraes, P. De, Boccolini, M. and Boccolini, C.S. (2020) ‘Prevalence of complementary and alternative medicine (CAM) use in Brazil’, BMC Complementary Medicine and Therapies, 20(1), pp. 1–10.

Nurhayati et al. (2019) ‘Gambaran Griya Sehat di Indonesia An overview of Griya Sehat in Indonesia’, Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, 3(3), pp. 203–211.

Nurhayati et al. (2020) ‘The Determinants of Traditional Health Care Use in The Era Health Insurance In Indonesia’, IAKMI Public Health Journal Indonesia, 1(1), pp. 27–34. Available at: https://doi.org/10.46366/iphji.1.1.27-34.

Nurhayati, N. and Widowati, L. (2017) ‘The use of traditional health care among Indonesian Family’, Health Science Journal of Indonesia, 8(1), p. 70300.

Pengpid, S. and Peltzer, K. (2018) ‘Utilization of traditional and complementary medicine in Indonesia: results of a national survey in 2014–15’, Complementary therapies in clinical practice, 33, pp. 156–163.

Pujiastuti, E. and Palupi, D.A. (2021) ‘Apoteker Kecil Dan Budaya Minum Jamu’, Jurnal …, 4(1), pp. 71–77.

Purwaningsih, E. et al. (2019) ‘Pengembangan Dan Perlindungan Obat/Jamu Tradisional Menuju Industri Obat Herbal Di Jawa Tengah Dan Jawa Timur’, jurnal surya kencana dua: Dinamika Masalah Hukum dan Keadilan, 6(1), pp. 332–351.

Riswandi, A. (2020) ‘Pengaruh Faktor Komunikasi, Sumber Daya, Disposisi dan Struktur Birokrasi dalam Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Tradisional di Puskesmas’, Gunahumas, 3(1), pp. 71–92.

Rukmini, R. and Kristiani, L. (2021) ‘Gambaran Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Tradisional pada Penduduk Lanjut Umur di Indonesia’, Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 24(1), pp. 68–78. Available at: https://doi.org/10.22435/hsr.v24i1.3843.

Shewamene, Z., Dune, T. and Smith, C.A. (2020) ‘Use of traditional and complementary medicine for maternal health and wellbeing by African migrant women in Australia : a mixed method study’, BMC Complementary Medicine and Therapies, 6, pp. 1–12.

Sugawara, E. and Nikaido, H. (2014) ‘Properties of AdeABC and AdeIJK efflux systems of Acinetobacter baumannii compared with those of the AcrAB-TolC system of Escherichia coli’, Antimicrobial Agents and Chemotherapy, 58(12), pp. 7250–7257. Available at: https://doi.org/10.1128/AAC.03728-14.

Suhariyanti, E., Amalia, R. and Aliva, M. (2021) ‘Peningkatan Kesehatan Masyarakat Melalui Sosialisasi Penggunaan Tanaman Obat Keluarga (Toga) Di Lingkungan Bandung’, AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat, 2(1), p. 31. Available at: https://doi.org/10.24853/assyifa.2.1.31-36.

Suharmiati, S. et al. (2018) ‘Studi Kesesuaian Sumber Daya dengan Pelayanan Kesehatan Tradisional Rumah Sakit Pemerintah di Provinsi DI Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur’, Jurnal Kefarmasian Indonesia, 8(1), pp. 64–75. Available at: https://doi.org/10.22435/jki.v8i1.7672.64-75.

Suharmiati, S., Handayani, L. and Nantabah, Z.K. (2020) ‘Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi di Rumah Sakit Pemerintah. Studi di 5 Provinsi Indonesia’, Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 23(2), pp. 126–134.

Suswanto, B. and Adi, T.N. (2021) ‘Merancang Program Pemberdayaan Dalam Pengembangan Klinik Kesehatan Dan Wisata Jamu’, in Prosiding Seminar Nasional, pp. 57–69.

Wei, Y. et al. (2018) ‘Hospital efficiency and utilization of high-technology medical equipment: A panel data analysis’, Health Policy and Technology, 7(1), pp. 65–72. Available at: https://doi.org/10.1016/j.hlpt.2018.01.001.



DOI: https://doi.org/10.22146/jkesvo.77089

Article Metrics

Abstract views : 836 | views : 802

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2023 Jurnal Kesehatan Vokasional

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


 

Jurnal Kesehatan Vokasional with registered number ISSN 2541-0644 (print), ISSN 2599-3275 (online) published by the Departement of Health Information Management and Services, Vocational College, Universitas Gadjah Mada

site
stats View My Stats