Biaya-biaya Manusia dalam Era Neo Liberal : Sebuah Imperatif
Oki Rahadianto Sutopo(1*)
(1) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM
(*) Corresponding Author
Abstract
“Artikel ini ingin menunjukkan relevansi pemikiran Peter.l Berger dalam Piramida Korban Manusia (1974) terutama mengenai konsep biaya-biaya manusia. Konsep ini coba dikontekstualisasikan dalam era neoliberal terutama pasca krisis ekonomi 1998 di Indonesia. Bagi Berger, setiap keputusan politik ataupun model pembangunan harus memperhatikan nilai-nilai etik yang bernama biaya-biaya manusia baik dalam hal fisik maupun makna. Nilai-nilai etik ini kelihatannya tidak menjadi prioritas utama dalam era neoliberal sekarang. Pengurangan subsidi, deregulasi dan privatisasi menjadi tiga kata ajaib untuk menciptakan pasar bebas. Ironisnya, kebijakan ini hanya memberikan keuntungan bagi tiga trinitas tidak suci antara lain WTO, IMF dan TNC/MNC sebagai aktor utama neoliberal. Realitas ini sekali lagi mengulangi apa yang terjadi pada era pembangunan sebelumnya. Dengan kata lain, lebih banyak lagi biaya-biaya manusia yang harus dikorbankan demi tujuan pasar”
Kata Kunci: neoliberal, dominasi, biaya-biaya manusia, makna
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/jps.v1i1.23423
Article Metrics
Abstract views : 3316 | views : 4885Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2015 Jurnal Pemikiran Sosiologi
Jurnal Pemikiran Sosiologi Indexed by:
ISSN 2252-570X (Print), ISSN 2502-2059 (online).