PERAN AGENSI BUDAYA DAN PRAKTIK MULTIKULTURALISME DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI (PBB) SETU BABAKAN
Ariesta Amanda(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkritisi praktik rekacipta Perkampungan Budaya Betawi (PBB) Setu Babakan melalui agensi sosial yang terlibat dalam pengembangan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perkampungan Budaya Betawi merupakan hasil rekacipta politik yang dirancang oleh sekelompok elit Betawi dalam Lembaga Kebudayaan Betawi yang dimunculkan sebagai representasi masyarakat Betawi secara umum. Gagasan tersebut kemudian didukung oleh Pemerintah Daerah (Dinas Periwisata dan Kebudayaan) untuk perlindungan tradisi budaya Betawi. Namun dalam praktiknya terdapat kontradiksi atas kebijakan yang dikeluarkan pemerintah daerah dan aplikasi dalam praktik pengelolaan Perkampungan Budaya Betawi. Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan saat ini lebih difungsikan sebagai wisata budaya yang dikomodifikasikan oleh Pemerintah Daerah dengan dalih penyelamatan aset budaya daripada pemberdayaan eksistensi budaya Betawi bagi etnis Betawi itu sendiri. Peranan agensi sosial menunjukkan bahwa pengaruh elit Betawi berperan sebagai pengawas kebijakan dan pengembangan. Akibatnya, pengembangan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan bersifat top-down dengan adanya dominasi pemerintah yang sangat tinggi.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/jps.v3i2.23535
Article Metrics
Abstract views : 7864 | views : 10556Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Jurnal Pemikiran Sosiologi
Jurnal Pemikiran Sosiologi Indexed by:
ISSN 2252-570X (Print), ISSN 2502-2059 (online).