Akumulasi Kapital, Penghancuran Gerakan Kiri, dan Kemiskinan di Nusa Tenggara Timur
Didimus Dedi Dhosa(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Kemiskinan di Nusa Tenggara Timur dalam anggapan banyak pihak disebabkan oleh faktor seperti alam yang tandus, infrastruktur yang kurang memadai, sumber daya manusia yang minim, perilaku korup para pejabat publik, serta minimnya penerapan prinsip-prinsip good governance dalam tata kelola pemerintahan. Berbeda dengan pandangan di atas, tulisan ini melalui pendekatan ekonomi politik yang berusaha menelusuri jejak sejarah hingga era kolonial, berargumen bahwa kemiskinan di Timor disebabkan oleh akumulasi kapital dan penghancuran gerakan sosial kiri sampai ke akar-akarnya. Akumulasi kapital berlangsung bukan saja pada cara primitif melainkan juga dengan cara penjarahan yang meliputi sejarah panjang kolonialisme, privatisasi dan komodifikasi. Melalui akumulasi kapital Timor yang dahulu kala dikenal sebagai lumbung cendana dirampok hingga punah demi pembangunan negeri-negeri kolonial, bahkan pengelolaannya didominasi oleh negara pascakolonial. Selain itu, penguasaan agraria dan peternakan di Timor didominasi oleh segelintir elit tradisional yang terus mengalami metamorfosis kepemilikan pada kaum elit kontemporer. Kenyataan semacam itu diperburuk oleh adanya penghancuran gerakan sosial kiri pada tahun 1965 yang sebelumnya mendorong perjuangan keadilan distributif agraria dan kepemilikan ternak secara lebih merata di Timor.
Keywords
kemiskinan di Nusa Tenggara Timur; akumulasi kapital; gerakan kiri.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/jps.v4i2.28578
Article Metrics
Abstract views : 10200 | views : 11309Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Jurnal Pemikiran Sosiologi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Pemikiran Sosiologi Indexed by:
ISSN 2252-570X (Print), ISSN 2502-2059 (online).