Sakralitas Nasionalisme Papua: Studi Kasus Pergerakan Aliansi Mahasiswa Papua
Fred Keith Hutubessy(1*), Jacob Daan Engel(2)
(1) 
(2) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Kajian ini membahas tentang pergerakan Aliansi Mahasiswa Papua di Yogyakarta dan persebaran wacana nasionalisme Papua. Situasi problematik Papua pasca integrasi dengan Republik Indonesia telah menjadi perhatian penting bagi dunia internasional. Fenomena kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM)(HAM) sebelum dan sesudah integrasi dengan Indonesia menjadi keprihatinan bersama, khususnya bagi Aliansi Mahasiswa Papua di Yogyakarta. Berbagai aksi yang dilakukan komunitas ini merupakan wujud ekspresi pembebasan sebagai respon atas pelanggaran HAM dan pembungkaman ruang demokrasi terhadap masyarakat Papua selama ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pergerakan Aliansi Mahasiswa Papua dilakukan dengan membangun resistensi terhadap konstruksi nasionalisme Indonesia. Hal itu dilakukan komunitas pergerakan melalui pemetaan musuh dalam melakukan perlawanan. Peran kapitalisme, imperialisme dan militerisme diidentifikasi sebagai musuh yang dengan sengaja dibentuk oleh penguasa (pemerintah Indonesia) untuk mendominasi bangsa Papua. Sakralitas sebagai bangsa Papua dianggap sebagai nasionalisme yang sesungguhnya ketimbang yang dikonstruksikan oleh penguasa di Indonesia.
Keywords
nasionalisme, gerakan mahasiswa, pelanggaran HAM, demokrasi, bangsa Papua/Papua
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/jps.v6i1.47468
Article Metrics
Abstract views : 11282 | views : 7839Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Jurnal Pemikiran Sosiologi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Pemikiran Sosiologi Indexed by:
ISSN 2252-570X (Print), ISSN 2502-2059 (online).