The Expansion of Nickel Mining, Environmental Damage and Determinants’ of the Bajo Community Marginalization in Pomalaa Regency, Southeast Sulawesi
Irawati Irawati(1*)
(1) Sociology Department, Universitas Negeri Sebelas November, Indonesia.
(*) Corresponding Author
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tata kelola yang kurang tepat dalam pengelolaan sumber daya alam yang seharusnya melibatkan masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan agar dapat terus sejahtera. Namun, ekspansi pertambangan nikel di Pomalaa, Kabupaten Kolaka telah mengakibatkan jurang yang besar antara si kaya dan si miskin. Hal tersebut juga mempengaruhi kelangsungan hidup masyarakat Bajo. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap determinan atau alasan mengapa masyarakat Bajo terpinggirkan, terutama akibat ekspansi pertambangan di Pomalaa, Kabupaten Kolaka. Metode penelitian dilakukan dengan paradigma post-positivism dengan menerapkan pendekatan grounded theory untuk analisisnya. Studi tersebut mengidentifikasi tiga faktor penentu utama marjinalisasi masyarakat Bajo. Pertama, air yang tercemar akibat pencemaran pantai. Kedua, tidak tersedia dukungan mata pencaharian alternatif karena terbatasnya akses untuk mendapatkan manfaat ekonomi dari perluasan pertambangan. Ketiga, lemahnya daya tawar masyarakat Bajo dalam menghadapi politik perusakan lingkungan akibat terbatasnya akses masuk ke dalam struktur pembuat kebijakan yang dilestarikan oleh norma budaya lokal.
Keywords
determinan sosial ekonomi, dampak ekologi tata kelola SDA, marginalisasi, ekspansi pertambangan, komunitas Bajo
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/jps.v7i2.62529
Article Metrics
Abstract views : 1989 | views : 1716Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal Pemikiran Sosiologi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Pemikiran Sosiologi Indexed by:
ISSN 2252-570X (Print), ISSN 2502-2059 (online).