Nur Nur Hidayah(1*), Maria Fatima Palupi(2), Novida Ariyani Ariyani(3), Indryana Indryana Indryana(4), Anna Miftahul Jannah(5), Siti Komariyah Komariyah(6), Rosana Anita Sari(7), Ambarwati Ambarwati Ambarwati(8), Emi Rusmiati Rusmiati(9), Nafisah Idrishanty Idrishanty(10), Fika Asti Fanani(11)
(1) Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (2) Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (3) Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (4) Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (5) Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (6) Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (7) Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (8) Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (9) Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (10) Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (11) Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (*) Corresponding Author
Abstract
Escherichia colimerupakan bakteri komensal yang digunakan sebagai parameter monitoring resistansi pada hewan maupun manusia. Selain bersifat komensal, terdapat juga E. coli patogen yang dapatmenginfeksi pada hewan dan manusia. Resistansi E. coli terhadap golongan antibiotik kuinolon berpotensi semakin meningkat. Namun demikian, belum banyak diketahui mengenai tingkat resistansi silang golongan kuinolon pada E. coli patogen khususnya pada ayam layer. Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui prevalensi resistansi E. coli pada beberapa jenis kuinolon dan tingkat resistansi silang antar golongan kuinolon dari E. coli asal ayam layer. Sebanyak 360 isolat E. coli asal usap kloaka ayam layer arsip Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH) tahun 2022 dari delapan provinsi diuji kepekaan terhadap siprofloksasin, norfloksasin, enrofloksasin, flumekuin, serta marbofloksasin, dan diuji patogenesitasnya. Uji kepekaan dilakukan dengan menggunakan metode dilusi agar. Prevalensi E. coli resistan terhadap siprofloksasin adalah 45,00% (CI 95%; CI 39,94% - 50,16%), norfloksasin 38,33% (CI 95%; CL 33,46% - 43,45%), enrofloksasin 44,72% (CI 95%; CL 39,67% - 49,89%), flumekuin 42,22%(CI 95%; CL 37,23% - 47,38%), dan marbofloksasin 42,22% (CI 95%; CL 37,23% - 47,38%). Sebanyak 160 (44,44%) merupakan isolat E. coli multiresistan. Tingkatresistansi silang kuinolon dievaluasi dengan statistik kappa (k) berdasarkan resistansi siprofloksasin terhadap norfloksasin, enrofloksasin, flumekuin, dan marbofloksasin. Nilai (k) resistansi silang siprofloksasin terhadap empat kuinolon yang lain adalah 0,86-0,99. Hal ini menunjukkan tingginya resistansi silang dalam golongan kuinolon. Adanya prevalensi resistansi dan silang kuinolon yang tinggi menunjukkan ancaman yang serius bagi tingkat efikasi antibiotik kuinolon.