Kewiralembagaan dalam Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat di Bank Sampah Gemah Ripah, Badegan, Bantul
Dhina Rohmawati(1*)
(1) Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, FISIPOL Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Kajian institutional entrepreneurship, kemudian dialihbahasakan oleh Kusworo (2015) sebagai kewiralembagaan, bukanlah hal baru dalam lingkup ilmu sosial. Sejak pertama dicetuskan oleh Di Maggio pada 1988, ilmuwan sosial yang bergelut dengan studi ini cukup banyak. Sayangnya, semua akademisi tersebut memiliki latar belakang ilmu ekonomi sehingga sasaran kajian lebih banyak diarahkan untuk manajemen organisasi demi mengurangi keterlibatan manusia dan menambah laba. Institutional entrepreneurship kental dengan nuansa ilmu sosial, khususnya dalam pembentukan lembaga dengan tujuan sosial. Kajian ini sesungguhnya mampu mengkerangkai aktivitas-aktivitas inovasi atau penemuan institusi. Aktivitas-aktivitas tersebut selama ini hanya dimaknai sebagai aktivitas sosial yang bersumber dari kepedulian yang harus dilakukan tanpa diteorisasikan. Pengenalan terhadap kajian teoritis akan membuat institutional entrepreneurship dapat dipelajari, dipraktikkan, dan dikembangkan. Tulisan ini adalah rangkuman hasil penelitian yang dilakukan penulis. Bermula dari rasa penasaran akan “gagal”nya beberapa inisiasi pengelolaan sampah, tulisan ini mengambil fokus pada pembentukan Bank Sampah “Gemah Ripah” di Badegan, Bantul, DIY. Penulis kemudian menemukan bahwa terdapat praktik institutional entrepreneurship yang membuat bank sampah di Badegan terbentuk, terlaksana, berkembang, bahkan menjadi inspirasi untuk kegiatan lain. Temuan lapangan menunjukkan bahwa bank sampah adalah program kerja dari organisasi bernama Balai Kerja Kesehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat (BKKLBM). Pembentukan organisasi tersebut, termasuk bank sampah, adalah muara dari hubungan aktor dan struktur (eksternalitas yang menaungi aktor) yang terjadi di Badegan. Hubungan dapat terjadi lantaran adanya kapasitas wiralembagawan yang dipenuhi secara kolektif, termasuk oleh pemuda. Hasil dari hubungan aktor-struktur adalah institusi baru yang memiliki tiga elemen yakni fungsi, formasi, dan tujuan. Ketiganya selalu berubah seiring dengan dinamika hubungan aktor-struktur yang terjadi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Astuti, Eka Zuni Lusi dan Dhina Rohmawati. 2015. “Institutional Entrepreneurship Towards Clean aand Green Environment in ASEAN: Lesson Learned from Community Based Waste Management Practices in Yogyakarta.” International Conference of ASEAN Studies. Bangkok, 2015.
Battilana, Julia. 2004. Foundations for a Theory of Institutional Entrepreneurship: Solving the Paradox of Embedded Agency. Working Paper. Fountainbleau: INSEAD.
Badan Lingkungan Hidup DIY. 2013. Modul Pengelolaan Sampah Mandiri. Yogyakarta: BLH DIY.
Giddens, Anthony. 1991. Modernity and Self Identity: Self and Society in The Late Modern Age. Cambridge: Polity Press.
Giddens, Anthony. 1984. The Constitution of Society. Berkeley and Los Angeles: University of California Press.
Kusworo, Hendrie Adji. 2015. Framing Poverty. An Institutional Entrepreneurship Approach on Poverty Alleviation Through Tourism. Doctoral Thesis. Groningen: Rijksuniversiteit Groningen.
Kusworo, Hendrie Adji. 2014. Kewiralembagaan, (Re)vitalisasi Peran Aktor untuk Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan. Yogyakarta: Youth Society Movement.
Long, Norman. 1990. "From Paradigm to Lost Paradigm, The Case for an Actor-Oriented Sociology of Development". European Review of Latin American and Caribbean Studies, No. 49: 3-24.
Pacheco, Desiree F., et al. 2010. "The Coevolution of Institutional Entrepreneurship: A Tale of Two Theories." Journal of Management.
Parker, J. 2010. Structuration Theories. Buckingham: Open University Press.
Seo, Myeong Gu and Douglas W.E. Creed. 2002. “Institutional Contradictions, Praxis, and Institutonal Change: A Dialectical Perspective.” Academy of Management 222-248.
Shane, Scott dan S. Venkataraman. 2000. “The Promise of Institutional Entrepreneurship as A Field of Research.” Academy of Management Review 25: 217-226.
Tang, Jintong. 2010."How Entrepreneurs Discover Opportunities in China: An Institutional View." Asia Pasific Journal of Management 461-469.
Uphoff, Norman. 1986. Local Institutional Development: An Analytical Sourcebook with Cases. West Harford, California: Kumarian Press.
DOI: https://doi.org/10.22146/studipemudaugm.36814
Article Metrics
Abstract views : 7288 | views : 9787Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Jurnal Studi Pemuda
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Studi Pemuda (Online ISSN 2527-3639; Print ISSN 2252-9020) is published by the Youth Studies Centre in collaboration with Faculty of Social and Political Science, Universitas Gadjah Mada. |