Mengembangkan Kualitas Usaha Milik Desa (Q-BUMDes) untuk Melestarikan Ketahanan Ekonomi Masyarakat dan Kesejahteraan Adaptif: Perancangan Sistem Kewirausahaan Desa dengan Menggunakan Model Tetrapreneur

https://doi.org/10.22146/studipemudaugm.39551

PL Rika Fatimah(1*)

(1) Department of Management, Faculty of Economics and Business, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Salah satu bentuk pemberdayaan dari pemerintah berupa Otonomi yaitu desa dapat mengelola sumber daya secara mandiri salah satunya melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Penelitia ini dilakukan di Desa Bleberan, Kabupaten Gunung Kidul. Penelitian ini menggunakan pendekatan Tetrapreneur yang terdiri terbagi menjadi pemetaan kondisi kewirausahaan desa (Chainpreneur); identifikasi kebutuhan wirausahawan desa dalam menjalankan dan mengembangkan usaha mereka (Marketpreneur); pelaksanaan Model Tetrapreneur untuk merancang Q-BUMDes (Qualitypreneur); penentuan pemangku kepentingan yang bertanggung jawab dalam pembangunan Q-BUMDes (Brandpreneur). Selain menggunakan model Tetrapreneur,penelitian ini uga menggunakn teori resource based view sebagai dasar pemilihan unit usaha desa yang haruslah memiliki ciri khas dan keunggulan kompetitif supaya dapat memberikan kontribusi yang signifikan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan beberapa rekomendasi yang harus dilakukan oleh pemangku kepentingan setempat dan pemerintah daerah baik pada tingkat Rantai (Chainpreneur), Kualitas (Qualitypreneur), Pasar (Marketpreneur) maupun Merek (Brandpreneur). Oleh karena itu direkomendasikan untuk melakukan pembangunan sistem Q-BUMDes pengembangan wirausaha Bleberan. Sistem Q-BUMDes tersebut membentuk suatu sistem basis data terpadu untuk melakukan pengendalian wirausaha desa yang meliputi penjaringan dan pengembangan potensi wirausaha desa dan pementaan fasilitator mentor, coach, dan dana bantuan berdasarkan data sistem yang di-update secara periodik. Penerapan model Tetrapreneur di Desa Bleberan ini diharapkan dapat menjadi panutan bagi Desa lainnya khususnya di Daerah Istimewa Yoyakarta sebagai suatu model keberlanjutan dalam pengentasan kemiskinan tanpa meninggalkan kearifan lokal.

Keywords


kearifan lokal; kewirausahaan; Tetrapreneur; Q-BUMDes.

Full Text:

PDF


References

Ancok, D. 2003. “Modal Sosial.” Jurnal Psikologika 8 (15).

Anggraeni, M.R.R.S. 2016. “Peranan Badan Usaha Milik Dsa (BUMDES) Pada Kesejahteraan Masyarakat Pedesaan Studi Pada BUMDES Di Gunung Kidul, Yogyakarta.” Modus: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta 28 (2): 155-167.

Barney, J. 1991. “Firm Resources and Sustained Competitive Advantage.” Journal of Management 17(1).

Bourdieu, P. 1983. “The Forms of Capital.” Pp. 241-258 in Handbook of Theory and Research for the Sociology of Education, edited by J. Richardson. New York: Greenwood Press.

Bourdieu, P. and Passeron, J.C. 1977. Reproduction in Education, Society, and Culture. London: Sage Publications.

BPS DIY. 2013. Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Angka 2013.

Cabrera-Suárez et al. 2001. “The succession process from a resource and knowledge-based view of the firm.” Family Business Review 14 (1).

Cavinato, J.L. 2002. “What’s your Supply Chain type?” Supply Chain Management Review May-June: 60-66.

De Massis, et al. 2013. “Research on technological innovation in family firms: present debates and future directions.” Family Business Review 26(1).

Dwiningrum, S.I.A. 2014. Modal Sosial dalam Pengembangan Pendidikan (Perspektif Teori dan Praktik). Yogyakarta: UNY Press.

Ferrel, O.C. et al. 2014. Business. USA: Mc-Graw Hill.

Field, John. 2008. Social Capital. Canada: Roudledge.

Field, John. 2010. Modal Sosial. Yogyakarta: Kreasi Wacan Offset.

Fukuyuma, Francis. 2002. TRUST: Kebajikan Sosial dan Penciptaan Kemakmuran. Yogyakarta: Penerbit Qalam.

Harker, Richard et al. 1990. Habitus x Modal + Ranah = Praktik. Yogyakarta: Jalasutera.

Hauberer, Julia. 2011. Social Capital Theory. German: VS Reseach.

Inayah. 2012. “Peranan Modal Sosial dalam Pembangunan.” Ragam Jurnal Pengembangan Humaniora 12(1): 43-49.

Keller et al. 1992. “The effect of Sequential Introduction of Brand Extension.” Journal of Marketing Research 29(February): 35-50.

Rika Fatimah, P.L. et al. 2009. “Quality_Family Deployment: A new perspective in determining priority importance for improving work performance in organization.” Social Indicators Research: An International and Interdisciplinary Journal for Quality-of-Life Measurement 92(1): 131-149 with DOI:10.1007/s11205-008-9293-9.

Rika Fatimah, P.L. 2012. “Improvement on marital satisfaction by using quality approach.” e-BANGI: Jurnal Sains Sosial dan Kemanusiaan 7 (1): 133-148.

Rika Fatimah, P.L 2016. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. “Supporting Needs at Different Stages of Entrepreneur” [Laporan].

Ritzer, G. 2012. Teori Sosiologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Soejahmoen M.P. et al. 2016. Fostering Entrepreneurship Ecosystem in Indonesia [Laporan]. Mandiri Institute.

Sower, Victor. 2011. Essentials of Quality with Cases and Experiential Exercises. United States of America: John Wiley & Sons, Inc.

Suharjo. 2014. “Peranan Modal Sosial Dalam Perbaikan Mutu Sekolah Dasar di Kota Malang.” Disertasi. Progam Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta.

World Bank. 1998. “World development indicators 1998”. Diakses dari (http://documents.worldbank.org/curated/en/745241468135933997/World-development-indicators-1998) .

Yayasan Penabulu. 2016. “BUMDES: Kewirausahaan Sosial yang Berkelanjutan”. [Laporan]



DOI: https://doi.org/10.22146/studipemudaugm.39551

Article Metrics

Abstract views : 8657 | views : 19713

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Jurnal Studi Pemuda

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 


   Jurnal Studi Pemuda (Online ISSN 2527-3639Print ISSN 2252-9020)  is published by the Youth Studies Centre in collaboration with Faculty of Social and Political Science, Universitas Gadjah Mada.  

 

View My Stats