Siklus Hidup Destinasi Wisata di Kabupaten Pangandaran
Latifah Nurrahmah Juhara(1*), Agam Marsoyo(2)
(1) Universitas Gadjah Mada
(2) Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Studi pariwisata sering menilai pengembangan tujuan wisata berdasarkan siklus hidup teori siklus hidup.Berdasarkan enam tahap teori siklus hidup pariwisata,penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasiposisi destinasi wisata destinasi wisata di Kabupaten Pangandaran dalam siklus hidup pariwisata. siklus hidup pariwisata. Berfokus pada dua puluh enam destinasi wisata yang wisata terkemuka di Kabupaten Pangandaran, penelitian ini berusaha menyediakan data substansial untuk mengevaluasi pertumbuhan dari destinasi wisata tersebut. Metode analisis yang digunakan dalam studi ini menggunakan analisis Multidimensional Scaling (MDS),yang kemudian didukung dengan analisis deskriptif kualitatif. deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menemukan bahwa destinasi wisata wisata di Kabupaten Pangandaran secara umum berada dalam empat tahapan dalam siklus hidup kawasan pariwisata. Terdapat tiga destinasi wisata
yang dinyatakan dalam tahap konsolidasi, tiga destinasi wisata yang dinyatakan dalam tahap pengembangan pengembangan, dua belas destinasi wisata pada tahap pelibatan tahap keterlibatan, dan delapan destinasi wisata pada tahap awal yaitu eksplorasi. Destinasi wisata yang berada pada tahap tahap pertama yaitu tahap eksplorasi. Dalam tahap ini destinasi wisata tersebut memiliki daya tarik alam dan dikelola secara tidak terorganisir dan juga belum ada penyediaan penyediaan sarana dan prasarana pendukung. Berbeda halnya dengan destinasi
wisata pada tahap keterlibatan yang ditandai dengan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan destinasi wisata. pengelolaan destinasi wisata. Destinasi wisata yang berada pada tahap pengembangan sedang dalam proses pengembangan yang intensif.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
AKDU, U. (2018). Examining the Impacts of Tourism on Gumushane Residents According to the Doxey Index. Turizm Akademik Dergisi, 02, 33-35.
Andriani, R. A. (2021). Pemberdayaan Desa Wisata Samiran Boyolali (Dewi Sambi) berdasarkan Teori Analisis TALC (Tourism Area Life Cycle). Journal of Agricultural Extension, 45, 49-67.
Báez-García, A. J. (2018). Maturity in competing tourism destinations: the case of Tenerife. Tourism Review, 73, 359-373.
Bagus, R. U. I. G. (2011). Analisis Siklus Hidup Destinasi Pariwisata Bali: Kajian Ekonomi Pariwisata Terhadap Destinasi. Research Gate.
Buhalis, D. (2000). Marketing the competitive destination of the future - Growth strategies for accommodation establishments in alpine regions. Tourism Management, 21. doi:10.1016/S0261-5177(99)00095-3
Butler, R. W. (1980). The Concept Of A Tourist Area Cycle Of Evolution: Implications For Management Of Resources. The Canadian Geographer / Le Géographe canadien, 24(1), 5-12. doi:https://doi.org/10.1111/j.1541-0064.1980.tb00970.x
Butler, R. W. (2006). The Tourism Area Life Cycle, Vol. 1. Clevedon: Channel View.
Cooper, C. P. (1995). Tourism: Principles and Practice: Longman.
Damanik, J. (2018). Perkembangan Siklus Hidup Destinasi Pariwisata Di Indonesia : Analisis Berdasarkan Data Makro Badan Pusat Statistik, 2002-2012. Jurnal Nasional Pariwisata, 10, 1-13.
Eddyono, F. (2021). Pengelolaan Destinasi Pariwisata. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia.
Hadiwijoyo, S. S. (2012). Perencanaan Pariwisata Perdesaan Berbasis Masyarakat Sebuah Pendekatan Konsep. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hall, C. (2005). Space-time accessibility and the TALC: the role of geographies of spatial interaction and mobility in contributing to an improved understanding of tourism. Conceptual and Theoretical Issues, 1, 83-100.
I.B.G. Pujaastawa, I. N. A. (2015). Pedoman Identifikasi Potensi Daya Tarik Wisata. Denpasar: Pustaka Larasan.
Kruskal, J. B. (1964). Nonmetric multidimensional scaling: A numerical method. Psychometrika, 29(2), 115-129. doi:10.1007/BF02289694
Malhotra, N. K. (2005). Riset pemasaran pendekatan terapan. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Manly, B. F. J. (1988). Multivariate Statistical Methods: A Primer. New York: Chapman and Hall.
Milddleton, V. T. C. (1988). Marketing in Travel and Tourism. Oxford: Elsevier.
Plog, S. (Ed.) (1977). Why destination areas rise and fall in popularity: Institute of Certified Travel Agents.
Susumaningsih, E. (2020). STUDI AKSESIBILITAS OBJEK WISATA DI KABUPATEN PASAMAN. RANG TEKNIK JOURNAL, 3, 40-45.
Suwena, W. (2017). Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata. Bali: Penerbit Pustaka Larasan.
Taqiyyuddin, T. A. (2021). Pengelompokkan Kabupaten dan Kota di Jawa Barat Berdasarkan Tingkat Kesejahteraan Menggunakan Multidimensional Scaling. SITEKIN: Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, 19, 141-145.
Tolan, R. J. (2019). Kinerja Komponen Pariwisata Kampung Adat Sillanan Kabupaten Tana Toraja Dan Kampung Adat Ke'te' Kesu' Kabupaten Toraja Utara.
Wilkinson, P. F. (1996). Anguilla: A Tourism Success Story? Visions in Leisure and Business, 14(4), 37-57.
Yoeti, O. A. (2008). Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramita.
DOI: https://doi.org/10.22146/kawistara.81026
Article Metrics
Abstract views : 1813 | views : 1733Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Latifah Nurrahmah Juhara; Agam Marsoyo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Kawistara is published by the Graduate School, Universitas Gadjah Mada.