Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Obat di Puskesmas Wilayah Kota Kupang
Natalia Gilarsih(1*), Achmad Fudholi(2), Tri Murti Andayani(3), Satibi Satibi(4)
(1) Magister Manajemen
(2) Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada
(3) Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada
(4) Fakultas Farmasi, Univeritas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Berangkat dari permasalahan belum optimalnya penerapan penggunaan obat secara rasional pada fasilitas kesehatan di Indonesia dan belum adanya laporan evaluasi penggunaan obat berdasarkan indikator khusus yang menjadi dasar penilaian kinerja pelayanan kefarmasian di puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi rasionalitas penggunaan obat di puskesmas wilayah Kota Kupang berdasarkan 8 indikator hasil metode delphi termodifikasi yang dikembangkan oleh Satibi dkk. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif secara retrospektif menggunakan data tahun 2018 dan melalui observasi langsung. Pemilihan 8 sampel puskesmas di Kota Kupang dilakukan dengan purposive sampling. Data hasil penelitian berupa data kuantitatif, dianalisis secara deskriptif dan 6 indikator diantaranya dibandingkan dengan standar Kemenkes RI dan WHO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan obat belum rasional sesuai standar WHO pada item obat per resep, standar Kemenkes RI pada penggunaan obat generik dan standar WHO maupun Kemenkes RI pada pemberian oralit dan zinc untuk diare. Pada indikator biaya obat per kunjungan resep sebesar Rp.9.394 ± Rp.1.341 digunakan sebagai parameter dalam penetapan alokasi dana pengadaan obat di Kota Kupang pada tahun 2019 dan kejadian medication error tidak bisa dievaluasi karena tidak adanya dokumentasi kejadian tersebut pada puskesmas wilayah Kota Kupang.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ariati, N., 2017. Tata Kelola Obat di Era Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Integritas, 3: 231-243. Balushi, K.A., Shibli, S.A., Zakwani, I.A., 2014. Drug Utilization Patterns in the Emergency Department: A Retrospective Study. J Basic Clin Pharm, 5: 1–6. CDC, 2003. Outbreak of Severe Acute Respiratory Syndrome-Worldwide 2003. MMWR , 52: 226-228. Depkes RI, 2008. Tanggung Jawab Apoteker Terhadap Keselamatan Pasien (Patient Safety), Departemen Kesehatan RI, Jakarta. Destiani. P., Syahrul, N., Aminah, N., Eli, H., Ellin, F., 2016. Pola Peresepan Rawat Jalan: Studi Observasional Menggunakan Kriteria Prescribing Indicator WHO di Salah Satu Fasilitas Kesehatan Bandung. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, 5 : 225-231. Enato, E.F.O. dan Ifeanyl, E.C., 2011. Evaluation of Drug Utilization Patterns and Patient Care Practices. West African J Pharm, 22: 36– 41. Hadiningsih, H., 2015. Analisis Besaran Biaya Obat Beberapa Penyakit Rawat Jalan dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi di Rumah Sakit. Awal Bros Bekasi Tahun 2014. Jurnal Administrasi Rumah Sakit, 2: 53-63. Kardela, W., Retnosari, A., dan Sudibyo, S., 2014. Perbandingan Penggunaan Obat Rasional Berdasarkan Indikator WHO di Puskesmas Kecamatan antara Kota Depok dan Jakarta Selatan. Jurnal Kefarmasian Indonesia, 4: 91-102. Kemenkes RI, 2010a. Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota. Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA), Jakarta. Kemenkes RI, 2010b. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/Menkes/068/I/2010 tentang Kewajiban Menggunakan Obat Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah, Kementerian Kesehatan RI, Jakarta. Kemenkes RI, 2011a. Lintas Diare : Lima Langkah Tuntaskan Diare, Kementerian Kesehatan RI, Jakarta. Kemenkes RI, 2011b. Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik. Kementerian Kesehatan RI, Jakarta Kemenkes RI, 2018. Inilah penggunaan Obat Rasional yang Harus Dipahami Masyarakat. URL: http:///www.sehatnegeriku.kemkes.go.id. (Diakses tanggal 11/01/2020). Kemenkes RI, 2019. Laporan Kinerja Direktorat Pelayanan Kefarmasian Tahun 2018, Kementerian Kesehatan RI, Jakarta. Khairuirrijal, M.A.W. dan Norisca, A.P., 2017. Medication Error pada Tahap Prescribing, Transcribing, Dispensing dan Administration. Majalah Farmasetika, 2 :8-13. Kurniasih, F.D,.Lia, A., Yusi A., 2016. Analisis Mutu Pelayanan Farmasi di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit X di Bogor. Social Clinical Pharmacy Indonesia Journal, 1: 89-106. Mekonnen, L.B., 2014. Assessment of Drug Prescription Practise Using WHO Prescribing Indicators in Felege Hiwot Referral Hospital (FHRH) Outpatient Department, North Ethiopia. Int J Pharm, 4: 9-94. Munarsih, F.C., Okpri, M dan Fitri, R., 2017. Evaluasi Penggunaan Obat dengan Indikator Prescibing pada Puskesmas Wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat Periode Tahun 2016. Social Clinic Pharmacy Indonesia Jurnal, 2: 17-22. Perwitasari, D.A., Jami’ul, A., dan Iis Wahyuningsih, 2010. Medication Errors in Outpatients of A Government hospital In Yogyakarta Indonesia. International Journal of Pharmaceutical Sciences Review and Research, 1: 8-10. Satibi, S., Rokhman, M.R., Aditama, H., 2019. Developing Consensus Indicators to Assess Pharmacy Service Quality at Primary Health Centres in Yogyakarta, Indonesia. The Malaysian Journal of Medical Sciences : MJMS, 26:110-121. Trisnowati, K.E., Sylvi, I., dan Eko, S., 2017. Kajian Penggunaan Antibiotik pada Pasien Diare Akut di Bangsal Rawat Inap Anak. Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi, 7: 15-23. Ulfah , M., Yeni, R., dan Dessie W., 2012. Zink Efektif Mengatasi Diare pada Balita. Jurnal Keperawatan Indonesia , 15: 137-142. Waluyo, Y. W., Umi, A., dan Thinni, N.R., 2015. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Obat Publik di Instalasi Farmasi Kabupaten : Studi di Papua Wilayah Selatan. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 13: 94-101. WHO, 1993. How to Investigate Drug Use In Health Facilities : Selected Drug Use Indicators). World Health Organization, Geneva. WHO, 2002. Promoting Rational Use of Medicine: Core Component. WHO Policy Perspective on Medicine. World Health Organization, Geneva.
DOI: https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v1i1.54768
Article Metrics
Abstract views : 6242 | views : 8476Refbacks
- There are currently no refbacks.