Pengaruh Edukasi Apoteker Terhadap Hasil Terapi dan Kepuasan Terapi Pada Swamedikasi Nyeri di Apotek

https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v18i4.68707

Winna Nurlaeli Fitrianna(1), Chairun Wiedyaningsih(2*), Tri Murti Andayani(3)

(1) Program Pascasarjana Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada
(2) Departemen Manajemen dan Farmasetik, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada
(3) Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Apoteker sebagai fasilitator dalam praktik swamedikasi, harus memiliki kompetensi terhadap pemilihan obat, dan pemberian informasi obat yang sesuai dengan kondisi nyeri pasien untuk mencapai tujuan terapi yang diinginkan dan mengurangi kesalahan penggunaan obat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh edukasi oleh apoteker pada pasien swamedikasi nyeri terhadap hasil terapi dan kepuasan terapi. Penelitian menggunakan rancangan quasi-eksperimental dengan desain prettest dan posttest dengan control group. Data diperoleh dari kuesioner Visual Analogue Scale (VAS) dan Treatment Satisfaction Questionnaire for Medication (TSQM) dalam bahasa Indonesia yang sudah di uji validitas oleh peneliti dengan nilai Cronbach alpha 0,920, untuk menilai hasil terapi dan kepuasan terapi pasien swamedikasi nyeri di salah satu apotek di Yogyakarta periode Agustus 2021. Edukasi yang diberikan berupa edukasi terkait obat oleh Apoteker. Analisis data univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran karakteristik responden. Analisis perbandingan hasil terapi dan kepuasan terapi menggunakan uji Chi-Square. Jumlah sampel yang digunakan yaitu 40 responden dibagi menjadi kelompok edukasi dan kontrol. Responden penelitian ini rata-rata berusia < 60 tahun dan berjenis kelamin perempuan. Nyeri yang paling banyak dirasakan adalah nyeri otot. Analisis hasil terapi berdasarkan tercapainya penurunan nilai VAS sebelum dan sesudah pemberian edukasi, menunjukkan perbedaan bermakna antara kelompok edukasi dan kontrol (p=0,044). Analisis kepuasan terapi TSQM dilakukan dengan membandingkan kelompok edukasi dan kontrol. Analisis perbandingan kepuasan terapi berbeda bermakna pada domain kenyamanan terapi (p=0,047). Edukasi yang diberikan apoteker secara bermakna meningkatkan hasil terapi dan kepuasan terapi domain kenyamanan terapi, namun tidak meningkatkan kepuasan terapi domain efektivitas terapi dan kepuasan global. Rekomendasi pada penelitian ini diharapkan apoteker dapat meningkatkan peran dalam edukasi pada pasien swamedikasi.


Keywords


hasil terapi; kepuasan terapi; nyeri; swamedikasi

Full Text:

PDF


References

Atkinson, M. J., Sinha, A., Hass, S. L., Colman, S. S., Kumar, R. N., Brod, M., & Rowland, C. R., 2004. Validation of a general measure of treatment satisfaction, the Treatment Satisfaction Questionnaire for Medication (TSQM), using a national panel study of chronic disease. Health Qual Life Outcomes, 2(1), 1-13.

Balbuena, F.R., Aranda, A.B. dan Figueras, A., 2009. Self-medication in older urban mexicans. Drugs Aging, 26(1), pp.51-60.

Bennadi, D., 2013. Self-medication: A current challenge. J. basic clin. Pharm, 5(1), p.19.

Carrasco-Garrido, P., de Andrés, A. L., Barrera, V. H., Jiménez-Trujillo, I., Fernandez-de-Las-Peñas, C., Palacios-Ceña, D., ... & Jiménez-García, R., 2014. Predictive factors of self-medicated analgesic use in Spanish adults: a cross-sectional national study. BMC Pharmacol Toxicol, 15(1), 1-9.

Depkes, R. I., 2006. Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas. Direktorat bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesahatan, Jakarta.

Dewi, V.C., de Queljoe, D. and Aditama, L., 2018. Persepsi Pasien Terhadap Pelayanan Swamedikasi Oleh Apoteker di Beberapa Apotik di Wilayah Sidoarjo. Calyptra, 4(2), pp.1-15.

Gerbino, P. P., 2015. Emerging evidence in NSAID pharmacology: important considerations for product selection. Am J Manag Care, 21, S139-S147.

Kim, K. H., Seo, H. J., Abdi, S., & Huh, B., 2020. All about pain pharmacology: what pain physicians should know. Korean J Pain, 33(2), 108.

Krishnan, H.S. dan Schaefer, M., 2000. Evaluation of the impact of pharmacist's advice giving on the outcomes of self-medication in patients suffering from dyspepsia. Pharm World Sci, 22(3), pp.102-108.

Montastruc, J.L., Bondon-Guitton, E., Abadie, D., Lacroix, I., Berreni, A., Pugnet, G., Durrieu, G., Sailler, L., Giroud, J.P., Damase-Michel, C. dan Montastruc, F., 2016. Pharmacovigilance, risks and adverse effects of self-medication. Therapies, 71(2), pp.257-262.

Muharni, S., Aryani, F., & Mizanni, M., 2015. Gambaran Tenaga Kefarmasian Dalam Memberikan Informasi Kepada Pelaku Swamedikasi di Apotek-Apotek Kecamatan Tampan, Pekanbaru. J Sains Farm Klin, 2(1), 47-53.

Muhlis, M., & Wahyuni, Y. S., 2019. Hubungan Kepuasan Terapi dengan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus Tipe-2 di Pelayanan Primer (Puskesmas Jetis 1 Bantul. Pharma Xplore, 4(2).

Perrot, S., Cittée, J., Louis, P., Quentin, B., Robert, C., Milon, J.Y., Bismut, H. Dan Baumelou, A., 2019. Self‐medication in pain management: The state of the art of pharmacists’ role for optimal Over‐The‐Counter analgesic use. Eur. J. Pain Suppl, 23(10), pp.1747-1762.

Petric, M., Tasic, L. and Sukljevic, S., 2009. Nonsteroidal anti-inflammatory drug usage and gastrointestinal outcomes in the Republic of Serbia. J Pain Palliat Care Pharmacother, 23(1), pp.40-47.

Richardson, J., & Holdcroft, A., 2009. Gender differences and pain medication. J.Womens Health, 5(1), 79-88.

Veiga, P., Cavaco, A.M., Lapão, L.V. dan Guerreiro, M.P., 2021. Self-medication consultations in community pharmacy: an exploratory study on teams' performance, client-reported outcomes and satisfaction. Pharm Pract (Granada), 19(1).

Vermersch, P., Hobart, J., Dive-Pouletty, C., Bozzi, S., Hass, S. dan Coyle, P.K., 2017. Measuring treatment satisfaction in MS: Is the Treatment Satisfaction Questionnaire for Medication fit for purpose?. Mult Scler J, 23(4), pp.604-613.

Wahyuni, D.E., 2013. Hubungan tingkat pendidikan dan jenis kelamin dengan kejadian hipertensi di kelurahan jagalan di wilayah kerja puskesmas pucangsawit surakarta. J Ilmu Keperawatan Indonesia, 1(1), p.113.

Wardani, N.P., 2014. Manajemen Nyeri Akut. Denpasar: FK Universitas Udayana.

Wijaya, I. P. A., 2014. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Intensitas Nyeri Pasien Pasca Bedah Abdomen Dalam Konteks Asuhan Keperawatan di RSUD. Badung Bali. J Dunia Kesmas, 5(1), 76598.

Wongrakpanich, S., Wongrakpanich, A., Melhado, K., & Rangaswami, J., 2018. A comprehensive review of non-steroidal anti-inflammatory drug use in the elderly. J Aging Dis, 9(1), 143.

Zulkarni, R., Azyenela, L., & Penny, D. Y., 2019. Perilaku Keluarga dalam Swamedikasi Obat Herbal. Jurnal Kesehatan, 10(2), 84-88.



DOI: https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v18i4.68707

Article Metrics

Abstract views : 2455 | views : 1757

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Majalah Farmaseutik Indexed by:

   
 
Creative Commons Licence
 
 
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.