Pengaruh Demografi Usia Remaja Terhadap Pengetahuan Swamedikasi Jerawat

https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v19i1.81856

Marta Halim(1*), Farida Tuahuns(2), Leonov Rianto(3)

(1) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IKIFA
(2) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IKIFA
(3) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IKIFA
(*) Corresponding Author

Abstract


Jerawat merupakan berupa peradangan kulit dengan gejala bintik merah menonjol dan sakit dapat berisi nanah atau bintik putih/hitam. Berdasarkan data Global Burden of Disease acne vulgaris terjadi pada 85% remaja berusia 12–25 tahun. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya acne vulgaris salah satunya yaitu permasalahan jerawat akibat penggunaan masker dalam jangka panjang pada masa pandemi Covid-19. Menurut penelitian Changxu Han melaporkan dari tanggal 15 April hingga 4 Mei 2020 sebanyak 15 pasien mengalami tingkat keparahan jerawat dari ringan hingga sedang, dengan gambaran klinis mask acne yang paling sering tampak adalah adanya komedo dan papul di pipi dan hidung dibandingkan nodul dan kista pada dahi. Beberapa penelitian telah menunjukan bahwa kemunculan jerawat dapat mengurangi kepercayaan diri dan kualitas hidup pada seseorang terutama remaja. Penyakit ini juga tidak hanya memberikan efek secara fisik pada penderitanya, tetapi juga menimbulkan efek psikologis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh demografi remaja terhadap swamedikasi pada jerawat di SMK Nusantara 1 Ciputat Bulan Juni 2022. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif komparatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling dan didapatkan responden sebanyak 124 orang. Pengambilan data dilakukan berdasarkan data primer berupa kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan responden tentang swamedikasi jerawat secara keseluruhan, memiliki pengetahuan baik 101 responden (81%), diikuti oleh kategori pengetahuan cukup 23 responden (19%). Uji statistik menunjukkan tidak adanya hubungan antara faktor demografi usia dengan tingkat pengetahuan responden.

Keywords


Swamedikasi; jerawat; remaja; studi komparatif

Full Text:

PDF


References

Mumpuni Y, Wulandari A. Cara Jitu Mengatasi Jerawat. Yogyakarta: Andi Offset; 2010. 3-41 p.

Evaluation IfHMa. Global Burden of Disease Compare. Seatle: University of Washington; 2013.

Han C, Shi J, Chen Y, Zhang Z. Increased flare of acne caused by long-time mask wearing during COVID-19 pandemic among general population. Dermatol Ther. 2020;33(4):e13704.

Fithriyana R. Hubungan Kejadian Acne vulgaris dengan Kepercayaan Diri pada Siswi Kelas XI di SMAN 2 Bangkinang Kota. Jurnal Ners. 2019;3:7-12.

Ayudianti P, Indramaya DM, editors. Retrospective Study: Factors Aggravating Acne Vulgaris2014.

Noverina A, Fauziyah H. 101++ Beauty Secret : Acne Free Jurus Ampuh Usir Jerawat. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia; 2016.

Notoatmodjo S. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2012.

Ameliani H, Suwendar, Yuniarni U. Survei Gambaran Pengetahuan dan Pola Swamedikasi Jerawat pada Mahasiswa FMIPA Universitas Islam Bandung. Prosiding SPeSIA. 2019;5.

Wicaksono B. Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Swamedikasi Jerawat Pada Siswa-Siswi SMK Farmasi Swadaya Global School Bulan Mei 2019. Jakarta: Akademi Farmasi IKIFA; 2019.



DOI: https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v19i1.81856

Article Metrics

Abstract views : 608 | views : 575

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Majalah Farmaseutik Indexed by:

   
 
Creative Commons Licence
 
 
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.