Persepsi Apoteker terhadap Manfaat dan Keterbatasan Telefarmasi di Fasilitas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta

https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v20i1.86239

Welly Irwanda(1*), Anna Widayanti(2), Susi Kristina(3)

(1) Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(2) Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(3) Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Telefarmasi didefinisikan sebagai pelayanan kefarmasian jarak jauh. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui persepsi apoteker terhadap manfaat dan keterbatasan telefarmasi di fasilitas kesehatan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif fenomenologis. Penelitian dilaksanakan di Daerah Istimewa Yogyakarta pada Juni 2022 – Juni 2023, total sampel 15 dengan kriteria maximum variation. Pengambilan data melalui interview face-to-face semi-structured open-ended questions, hingga dicapai saturasi data. Dibuat protocol/guidelines interview dan dilakukan member checking serta triangulasi data. Wawancara melalui media zoom meeting, peneliti mencatat “field noted” selama wawancara berlangsung. Data dianalisis menggunakan metode Miles dan Huberman. Hasil yang diperoleh terkait manfaat di fasilitas kesehatan adalah, membantu tercapainya standar pelayanan minimum terkait waktu tunggu pasien, mengurangi beban kerja dan efisiensi sumber daya manusia (SDM), mengurai antrian pelayanan, mempromosikan fasilitas kesehatan dan apoteker, serta meningkatkan loyalitas pasien, menaikkan omset fasilitas kesehatan, menjangkau lebih banyak masyarakat dan pasien, riwayat pengobatan pasien terdokumentasi lebih baik. Sedangkan keterbatasan di fasilitas kesehatan adalah, belum ada platform resmi, keterbatasan jenis dan golongan obat yang dapat diberikan, sistem pelayanan yang belum optimal, pelayanan baru yang belum dikenal awam, pelayanan kefarmasian kurang optimal, permasalahan SDM, permasalahan sistem telekomunikasi informasi, keterbatasan sarana dan prasarana penunjang pelayanan telefarmasi.


Keywords


Apoteker; Fasilitas Kesehatan; Kualitatif; Telefarmasi

Full Text:

PDF


References

1. Mangkunegara CN, Azzahro F, Handayani PW. Analysis of factors affecting user’s intention in using mobile health application: A case study of halodoc. 2018 Int Conf Adv Comput Sci Inf Syst ICACSIS 2018. Published online 2019:87-92. doi:10.1109/ICACSIS.2018.8618174

2. Baldoni S, Amenta F, Ricci G. Telepharmacy services: Present status and future perspectives: A review. Med. 2019;55(7):1-12. doi:10.3390/medicina55070327

3. BPOM RI. Peraturan BPOM No 8 Tahun 2020 tentang Pengawasan Obat dan Makanan yang Diedarkan Secara Daring. Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2020;53:1689-1699.

4. Wifaaq U. Putri IAW. Review Artikel: Pelayanan Telefarmasi Di Masa Pandemi Covid-19. Farmaka Farmaka. 2018;16:213-221.

5. Pratiwi M, Hanifah S. Pelayanan telefarmasi selama COVID 19. 2022;5(2):211-219.

6. Tjiptoatmadja NN, Alfian SD. Knowledge, Perception, and Willingness to Use Telepharmacy Among the General Population in Indonesia. Front Public Heal. 2022;10(May):1-6. doi:10.3389/fpubh.2022.825554

7. Farmasi J, Kesehatan FI, Soedirman UJ, et al. Pharmacists’ perspective on benefits and limitations of telepharmacy Dewi Latifatul Ilma, Laksmi Maharani , Nia Kurnia Sholihat, Anisa Dwi Sasanti, Ika Mustikaningtias, Tunggul Adi Purwonugroho. Published online 2021:389-397.

8. Boddy CR. Sample size for qualitative research. Qual Mark Res. 2016;19(4):426-432. doi:10.1108/QMR-06-2016-0053

9. Abdul A. Teknik Analisis Data Penelitian Kualitatif. Tek Anal Data Anal Data. Published online 2020:1-15.

10. Strauss, Anselm L.; Corbin JM. Basics of Qualitative Research : Techniques and Procedures for Developing Grounded Theory.; 1998.

11. Poudel A, Nissen L. Telepharmacy: a pharmacist’s perspective on the clinical benefits and challenges. Integr Pharm Res Pract. 2016;Volume 5:75-82. doi:10.2147/iprp.s101685

12. Ameri A, Salmanizadeh F, Keshvardoost S, Bahaadinbeigy K. Investigating Pharmacists ’ Views on Telepharmacy : Prioritizing Key Relationships , Barriers , and Benefits. Published online 2020. doi:10.1177/8755122520931442

13. Widhiarso A. Telemedicine dan telepharmacy : tantangan dan perkembangan di masa pandemi COVID - 19. 2021;I.



DOI: https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v20i1.86239

Article Metrics

Abstract views : 518 | views : 328

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Majalah Farmaseutik Indexed by:

   
 
Creative Commons Licence
 
 
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.