Early recognition of nasopharyngeal carcinoma using the digby score in resource-limited settings: a case report

  • Ridhwanah Nadhiratuz Zahrah Pandak I Public Health Center, Bantul, Indonesia
  • Alya’ Hanan Galur II Public Health Center, Kulonprogo, Indonesia
  • Anna Mintarti ENT department, Dr Soedirman General Hospital, Kebumen, Indonesia
Keywords: Nasopharyngeal Carcinoma, Digby Score, Primary Care, Early Detection

Abstract

Nasopharyngeal carcinoma (NPC) is a significant public health concern in Southeast Asia, with Indonesia reporting incidence rates as high as 5.7 per 100,000 in men—substantially above global averages. NPC primarily affects males aged 30–60 and is often diagnosed at an advanced stage due to its vague early symptoms, which are frequently mistaken for benign conditions, leading to misdiagnosis and delayed treatment. At the primary care level, diagnostic limitations persist due to the unavailability of nasoendoscopy, imaging, Epstein-Barr virus (EBV) testing, and histopathology—the gold standard for NPC diagnosis. To address this, the Digby Score, a symptom-based screening tool developed for use in low-resource settings, offers a practical approach for early recognition and referral of suspected NPC cases. This case report illustrates the clinical application of the Digby Score and highlights its potential role in improving early detection at the primary care level. A 50-year-old man presented with a two-month history of recurrent epistaxis, unilateral nasal obstruction, and moderate nasal pain. Additional symptoms included tinnitus, progressive unilateral hearing loss, and tongue numbness. Physical examination revealed left-sided cervical lymphadenopathy. His total Digby Score was 75, surpassing the referral threshold of 50. Nasoendoscopy revealed a nasopharyngeal mass, and subsequent biopsy confirmed non-keratinizing NPC. The patient was referred to a tertiary oncology center for further management. This case reflects classic NPC features that align closely with the Digby Score criteria. Recent Indonesian data show the tool has a sensitivity of 81.8% and specificity of 50%, with an odds ratio of 4.5 for biopsy-confirmed NPC in patients scoring ≥50. In resource-limited settings, the Digby Score provides an evidence-based, low-cost method to support early clinical suspicion and appropriate referral.

 

Kanker nasofaring (NPC) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di Asia Tenggara, dengan Indonesia melaporkan tingkat insidensi sebesar 5,7 per 100.000 pada pria—jauh di atas rata-rata global. NPC banyak menyerang pria berusia 30–60 tahun dan sering didiagnosis pada stadium lanjut karena gejala awalnya yang tidak spesifik dan disalahartikan sebagai kondisi jinak, menyebabkan diagnosis yang salah dan penundaan pengobatan. Di tingkat perawatan primer, keterbatasan diagnostik masih ada karena tidak tersedia pemeriksaan tingkat lanjut seperti nasoendoskopi, pencitraan, tes virus Epstein-Barr (EBV), dan histopatologi—yang merupakan pemeriksaan Gold Standard. Skor Digby sebagai alat skrining NPC berbasis gejala yang dapat digunakan di fasilitas Kesehatan dengan sumber daya terbatas, menawarkan pendekatan praktis untuk membantu keputusan rujukan. Laporan kasus ini menggambarkan penerapan klinis Skor Digby dan menyoroti perannya dalam deteksi dini dan membantu keputusan rujukan untuk pasien yang dicurigai menderita NPC. Pada kasus ini terdapat seorang pria berusia 50 tahun dengan riwayat epistaksis berulang selama dua bulan, obstruksi hidung unilateral yang disertai nyeri sedang. Gejala tambahan meliputi tinnitus, kehilangan pendengaran unilateral progresif, dan kebas pada lidah. Pemeriksaan fisik menunjukkan limfadenopati servikal sinistra. Total Skor Digby sebanyak 75, melebihi skor ambang batas rujukan yaitu 50, kemudian pasien dilakukan pemeriksaan tingkat lanjut. Nasoendoskopi menunjukkan massa nasofaring, hasil pemeriksaan biopsi berupa NPC non-keratinisasi. Pasien dirujuk ke pusat onkologi tersier untuk tatalaksana definitif. Kasus ini mencerminkan tanda dan gejala NPC yang sesuai dengan kriteria Skor Digby. Data Penelitian terbaru di Indonesia menunjukkan Skor Digby memiliki sensitivitas 81,8% dan spesifisitas 50%, dengan Odds Ratio 4,5 yang dikonfirmasi dengan biopsi pada pasien dengan jumlah skor Digby ≥50. Di lingkungan dengan sumber daya terbatas, Skor Digby menyediakan metode deteksi dini berbasis bukti dengan biaya rendah untuk mendukung keputusan rujukan yang tepat.

Published
2025-09-09
How to Cite
1.
Ridhwanah Nadhiratuz Zahrah, Alya’ Hanan, Anna Mintarti. Early recognition of nasopharyngeal carcinoma using the digby score in resource-limited settings: a case report. InaJBCS [Internet]. 2025Sep.9 [cited 2025Nov.3];57(3):49. Available from: https://journal.ugm.ac.id/v3/InaJBCS/article/view/24349