Pemanfaatan Konsep Pentahelix dan Pengoptimalan Sistem Drainase sebagai Upaya Penanganan Banjir di Situs Keraton Kaibon
Abstract
The Kaibon Palace Cultural Heritage Site is one of the palaces built during the Kesultanan Banten era. It was constructed in 1815 AD. In 1832 AD, the palacewas destroyed by the Dutch East Indies government However, the remains of the palace buildings still exist. These relics have significant value as witnesses of cultural development and the history of Islam in Banten. The purpose of this study is to identify the causes of flooding at the Kaibon Palace and find solutions to these problems. The research method is conducted online through literature study, virtual observation, and qualitative data analysis. The results show that the flooding problem is caused by the process of shallowing of canals and rivers. This occurs, among other things, a lack of concern for the situation of the various stakeholders. this study recommends that the flood problems in the Kaibon Palace can be overcome by utilizing the pentahelix concept and optimizing the drainage system. Utilization of the pentahelix concept is carried out through an active role of the government, academics, business people, community, and media. Optimization of the drainage system is carried out by revitalising the old drainage system and building a new proper drainage system. These recommendations have the potential to be implemented as a consideration in maintaining and preserving the Kaibon Palace in order to create a site area and surrounding environment that is free from the threat of flood disasters and is beneficial for the community.
===
Situs Cagar Budaya Keraton Kaibon merupakan salah satu keraton peninggalan masa Kesultanan Banten yang dibangun pada tahun 1815 M. Kompleks bangunan ini dihancurkan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1832 M. Meskipun demikian, masih ditemukan sisa-sisa bangunan keraton yang memiliki nilai penting sebagai bukti perkembangan kebudayaan dan pengaruh Islam di Banten. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab banjir pada Keraton Kaibon dan mencari solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Pengeumpulan data dilakukan secara daring melalui studi literatur dan observasi virtual, selanjutnya data dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan masalah banjir lebih disebabkan oleh proses pendangkalan kanal dan sungai. Keadaan ini diakibatkan antara lain sikap kurang peduli dari berbagai pihak pengampu kepentingan. Hasil analisis data merekomendasikan penanganan permasalahan banjir di Keraton Kaibon dapat diatasi dengan pemanfaatan konsep pentahelix dalam pengoptimalan sistem drainase. Pemanfaatan konsep pentahelix dilakukan melalui peran aktif antara pihak pemerintah, akademisi, pelaku bisnis, komunitas, dan media. Pengoptimalan sistem drainase dilakukan dengan memperbarui dan membangun sistem drainase yang layak guna. Rekomendasi tersebut berpotensi diterapkan sebagai pertimbangan dalam menjaga dan melestarikan Keraton Kaibon guna menciptakan kawasan situs dan lingkungan sekitarnya yang bebas dari ancaman bencana banjir dan bermanfaat bagi masyarakat.
References
Ahmad, F. & Arundina, R. (2020). Usulan Mitigasi Bencana Kota Bandung dengan Pendekatan Penta Helix. SETIA Mengabdi-Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 1 (2), 55-62.
Baherem, B., Suprihatin, S., & Indrasti, N.S. (2014). Management Strategy of Cibanten river Banten Province Based on the Analysis of Total Maximum Daily Loads and Assimilation Capacity. Journal of Natural Resources and Environmental Management, 4 (1), 60–69.
Etzkowitz, H., & Leydesdorff, L. (1997). Universities and the Global Knowledge Economy: A Triple Helix of University - Industry - Government Relations. SSRN.
Fajrian, R. (2018). Potensi Cagar Budaya di Aliran Sungai Cibanten (Hasil Ekspedisi Aliran Sungai Cibanten). URL: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbbanten/potensi-cagar-budaya-di-aliran-sungai-cibantenhasil-ekspedisi-aliran-sungai-cibanten/. Diakses tanggal 1 Desember 2021.
Humas BNPB. (2019). Sinergitas Pentahelix Dalam Mitigasi Bencana. URL: https://bnpb.go.id/berita/sinergitas-pentahelix-dalam-mitigasi-bencana. Diakses tanggal 6 Desember 2021.
Kementerian Pariwisata. (2016). Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan. Jakarta.
Listiawati, A. (2016). Implementasi Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Serang Tahun 2010-2030 (Studi Kasus Pasal 17 Sistem Prasarana Drainase dan Pedestrian). Skripsi. Serang: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Madani, M.A. (2020). Situs Cagar Budaya Keraton Kaibon Terendam Banjir. URL: https://www.republika.co.id/berita/q5699r283/situs-cagar-budaya-keraton-kaibon-terendam-banjir. Diakses tanggal 1 Desember 2021.
Pemerintah Indonesia. (2010). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Lembaran Negara RI Tahun 2010 Nomor 130. Jakarta.
Permana, A. (2020). Hasil Kajian Satgas ITB: Konsep Pembangunan Pentahelix untuk Penanganan Banjir di DKI Jakarta dan Sekitarnya. URL: https://www.itb.ac.id/berita/detail/57441/hasil-kajian-satgas-itb-konsep-pembangunan-pentahelix-untuk-penanganan-banjir-di-dki-jakarta-dan-sekitarnya. Diakses tanggal 2 Desember 2021.
Pusparani & Rianto. (2021). Implementasi Konsep Pentahelix dalam Pengembangan Desa Wisata Cibuntu. Sadar Wisata, 4 (1), 24-31.
Rachim, A., Warella, Y., Astuti, R.S., & Suharyanto, S. (2020). Hexa Helix: Stakeholder Model in the Management of Floodplain of Lake Tempe. Prizren Social Science Journal, 4 (1), 20-27.
Rejeki, W.A. (2020). Situs Keraton Kaibon Banten Terendam Banjir. URL: https://www.medcom.id/foto/news/ob30nd5k-situs-keraton-kaibon-banten-terendam-banjir. Diakses tanggal 30 November 2021.
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya. (2021). Keraton Kaibon. URL: http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/detail/PO2016061000055/keraton-kaibon. Diakses tanggal 30 November 2021.
Sudiana, K., Sule, E.T., Soemaryani, I., & Yunizar, Y. (2020). The Development and Validation of the Penta Helix Construct. Business: Theory and Practice, 21 (1), 136-145.
Sulaiman, F. & Ridwan, A. (2019). Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi. Serang: Untirta Press.
Sulistyo, B. & Many, G.V. (2012). Revitalisasi Kawasan Banten Lama sebagai Wisata Ziarah. Jurnal Planesa, 3 (1), 1-8.
Suripin. (2004). Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Yogyakarta: Andi Offset.
Windiani, W. (2021). Pentahelix Collaboration Approach in Disaster Management: Case Study on Disaster Risk Reduction Forum-East Java. IPTEK Journal of Proceedings Series, (7), 71-77.
Copyright (c) 2023 JANUS

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
JANUS publishes articles under the terms of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License, with the copyright held by the journal.
This means anyone can copy, transform, or redistribute articles for any lawful purpose in any medium, provided they give appropriate credit to the original author(s) and JANUS, link to the license, indicate if changes were made, and redistribute any derivative work under the same license.
Once articles are accepted and published on this website, the author(s) agree to transmit the copyright to JANUS .
===
Author Self-Archiving Policy
As this journal runs an open-access model, author(s) are permitted and encouraged to post items published by this journal on personal websites or institutional repositories both prior to and after publication while providing bibliographic details that credit, if applicable, its publication in this journal.