Strategi Peningkatan Pengelolaan Permukiman Adat Bawomataluo untuk Memenuhi Persyaratan Warisan Dunia
Abstract
Bawomataluo is one of the sites in Indonesia with the potential to become a world heritage. The site is a traditional settlement located in Bawomataluo Village, Fanayama District, South Nias Regency. Bawomataluo Traditional Settlement has been included in the UNESCO tentative list of world heritage since October 6, 2009. However, until now its position is still on the tentative list. This is due to the absence of nomination documents and adequate management. This paper aims to identify efforts that can be made to improve the site’s management. The method used is a literature study and qualitative analysis of various sources including online news articles, scientific articles, government regulations, and normative directives from UNESCO related to world heritage nominations. Management improvement efforts that can be made to support the nomination of Bawomataluo to become a world heritage include stakeholder mapping, community involvement in management efforts, conservation implementation, preservation of traditions or intangible cultural heritage, sustainable tourism development, and preparation of management plan documents.
===
Bawomataluo merupakan salah satu situs di Indonesia yang berpotensi untuk menjadi warisan dunia. Situs ini merupakan permukiman tradisional yang terletak di Desa Bawomataluo, Kecamatan Fanayama, Kabupaten Nias Selatan. Permukiman Adat Bawomataluo telah masuk ke dalam daftar sementara warisan dunia UNESCO sejak 6 Oktober 2009. Namun hingga saat ini posisinya masih tetap dalam daftar sementara. Hal tersebut dikarenakan belum adanya dokumen nominasi dan pengelolaan yang memadai. Tulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengelolaan situs tersebut. Metode yang digunakan adalah studi pustaka dan analisis kualitatif dari berbagai sumber meliputi artikel berita online, artikel ilmiah, peraturan pemerintah, dan arahan normatif dari UNESCO terkait pengusulan warisan dunia. Upaya peningkatan pengelolaan yang dapat dilakukan untuk mendukung pengusulan Bawomataluo menjadi warisan dunia meliputi pemetaan stakehoder, pelibatan masyarakat dalam upaya pengelolaan, pelaksanaan konservasi, pelestarian tradisi atau warisan budaya intangible, pengembangan pariwisata berkelanjutan, serta penyusunan dokumen rencana pengelolaan.
References
Atmanti, F. P., & Uekita, Y. (2023). Adaptive Reuse of Vernacular Architecture for Conservation in Indonesia: Case Study of South Nias Village, Bawömataluo Conservation Project. Asian Culture and History, 15(1), 64. https://doi.org/10.5539/ach.v15n1p64
BPK Wilayah I. (2020, November 11). Perjalanan Panjang Bawomataluo Menuju Warisan Dunia. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=kFdlf4PjavcDjafar, H., Yunus, R., Dj Pomalato, S. W., & Rasid, R. (2021). Qualitative and Quantitative Paradigm Constellation In Educational Research Methodology. Nternational Journal of Educational & Social Sciences, 2(2). https://ijersc.org/
Fitri, I., & Talarosha, B. (2006). Rumah Tradisional Nias Pasca Gempa Bumi 2005 Studi Kasus: Desa Bawomataluo, Nias Selata. Conference: HEDS Seminar on Science and Technology (HEDS-SST). https://www.researchgate.net/publication/317226281
Fulton, G., Bourdin, G., De Marco, L., & Denyer, S. (2020). Guidance on Developing and Revising World Heritage Tentative Lists. ICOMOS. www.flaticon.com
Gunawan, A. (2007). PENGELOLAAN WARISAN BUDAYA DUNIA Dl INDONESIA. In Bimbingan Teknis Pengelolaan Situs Warisan Dunia Borobudur, 3 - 7 September 2007.
Harefa, A. S., & Rodrigues, O. (2018a). Pelestarian Desa Bawomataluo di Kepulauan Nias sebagai Destinasi Wisata. H065–H070. https://doi.org/10.32315/ti.7.h065
Harefa, A. S., & Rodrigues, O. (2018b). Pelestarian Desa Bawomataluo di Kepulauan Nias sebagai Destinasi Wisata. H065–H070. https://doi.org/10.32315/ti.7.h065
Koestoro, L. P., & M. Fadlan S. Intan. (2016). Geologi Situs Bawomataluo, Kecamatan Fanayama, Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara. SBA, 19(1), 43–57.
Loi, J. (2020). Penataan Desa Bawomataluo Sebagai Desa Wisata Budaya Dengan Pendekatan Konservasi. Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan, 4(1), 163. https://doi.org/10.24912/jmstkik.v4i1.6006
Marshall, Duncan. (2011). Preparing World Heritage nominations: second edition, 2011. United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization.
Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2017). Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 186 / M / 2017 Tentang Kawasan Cagar Budaya Perkampungan Adat Jorong Padang Ranah dan Tanah Bato Nagari Sijunjung dan Kawasan Cagar Budaya Permukiman, Pemandian, Dan Pemakaman Tradisional Megalitik Bawomataluo Sebagai Kawasan Cagar Budaya Peringkat Nasional.
Nasruddin, & Fadhlan Intan, dan S. (2018). Omo Hada: Arsitektur Tradisional Nias Selatan Di Ambang Kepunahan. Kalpataru, 27(2), 105–116.
Nitto, K., Uekita, Y., Jiang, B., Oodaira, S., & Sato, K. (2016). Conservation and Restoration Guidelines for the Omo Sebua in Bawömataluo Village, South Nias, Indonesia. Asian Culture and History, 8(1), 167. https://doi.org/10.5539/ach.v8n1p167
Perjalanan Bawomataluo Menuju Warisan Dunia, Video (2020). https://www.youtube.com/watch?v=kFdlf4Pjavc
Putri, P. A. V. A., & Santoso, E. B. (2020). Analisis Pemangku Kepentingan dalam Pengembangan Kawasan Cagar Budaya sebagai Destinasi Wisata Kota Pontianak. Jurnal Wilayah Dan Lingkungan, 8(3), 202–213. https://doi.org/10.14710/jwl.8.3.202-213
Ripp, M., Hero, B. B., & Partner, L. (2010). Cultural Heritage Integrated Management Plans Thematic Report. www.urbact.eu/hero.
Sadaka, N., Hanazato, S., Hanazato, T., Uekita, Y., Nitto, K., Sato, K., Ono, K., Yoyok, S., Diananta, P., & Pradipt, E. (2013). Architectural structural survey of groups of traditional timber houses in south nias, Indonesia. Advanced Materials Research, 778, 74–81. https://doi.org/10.4028/www.scientific.net/AMR.778.74
Safitri, H., & Dadan Kurniansyah. (2021). Analisis Komponen Daya Tarik Desa Wisata. KINERJA, 18(4), 2021–2497. http://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/KINERJA
Syafputri, E. (2012). Reorganisasi Kemenparekraf Ditargetkan Rampung Akhir Januari. https://www.antaranews.com/berita/291078/reorganisasi-kemenparekraf-ditarget-rampung-akhir-januari
Tanudirjo, D. A. (2005). Peran Masyarakat Dalam Pelestarian Bangunan dan Kawasan Bersejarah. Disampaikan Dalam Penguatan Pelestarian Warisan Budaya Dan Alam Diselenggarakan Oleh Badan Pelestarian Pusaka Indonesia, Di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Kebudayaan Dan Pariwisatam 22 September 2005.
Telaumbanua, A., Asima Yanti Siahaan, & Muryanto Amin. (2023a). Pengembangan Desa Wisata Berbasis Kearifan Lokal di Desa Bawomataluo, Kecamatan Fanayama, Nias Selatan. PERSPEKTIF, 12(1), 212–225. https://doi.org/10.31289/perspektif.v12i1.7858
Telaumbanua, A., Asima Yanti Siahaan, & Muryanto Amin. (2023b). Pengembangan Desa Wisata Berbasis Kearifan Lokal di Desa Bawomataluo, Kecamatan Fanayama, Nias Selatan. PERSPEKTIF, 12(1), 212–225. https://doi.org/10.31289/perspektif.v12i1.7858
UNESCO. (n.d.). Bawomataluo Site. Retrieved October 14, 2024, from https://whc.unesco.org/en/tentativelists/5463/
UNESCO. (2009). Seventeenth Session Of The General Assembly Of States Parties To The Convention Concerning The Protection Of The Worl Cultural And Natural Heritage. http://whc.unesco.org/en/futureoftheconvention/,
Unesco. (2023). Operational Guidelines for the Implementation of the World Heritage Convention. https://whc.unesco.org/fr/orientations
Waruwu, D., & I Gede Mudana. (2015). Counter-Hegemony In The Development Of Bawomataluo Tourist Destination, Nias Selatan, Sumatera Utara. E-Journal of Cultural Studies, 11(2), 1–8.
Widjanarko, H., Utomo, H. S., & Suratna. (2023). Unlocking Success for Cultural Tourism Villages in Yogyakarta: Insights from Wukirsari Village. ASSEHR 748, 505–511. https://doi.org/10.2991/978-2-38476-048-0_53
Yasui, Y., Hanazato, T., Uekita, Y., Nitto, K., Sato, K., Yoyok, S., & Hanazato, S. (2014). Structural Study For Conservation Of Group Of Traditional Timber Houses In South Nias, Indonesia. World Conference on Timber Engineering.
Copyright (c) 2024 JANUS

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
JANUS publishes articles under the terms of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License, with the copyright held by the journal.
This means anyone can copy, transform, or redistribute articles for any lawful purpose in any medium, provided they give appropriate credit to the original author(s) and JANUS, link to the license, indicate if changes were made, and redistribute any derivative work under the same license.
Once articles are accepted and published on this website, the author(s) agree to transmit the copyright to JANUS .
===
Author Self-Archiving Policy
As this journal runs an open-access model, author(s) are permitted and encouraged to post items published by this journal on personal websites or institutional repositories both prior to and after publication while providing bibliographic details that credit, if applicable, its publication in this journal.