Main Article Content

Abstract





Pendahuluan. Shivering akibat anestesi spinal merupakan kejadian yang sering dijumpai dan dapat memberikan dampak yang kurang baik bagi pasien. Berbagai macam obat telah dihunakan untuk mencegah dan memberikan terapi shivering. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan daya guna pemberian pethidin 0,1 mg/kg dan 0,2 mg/kg intrathekal dalam mencegah shivering setelah


anestesi spinal pada operasi seksio sesaria.


Metode dan Penelitian. Rancangan penelitian ini adalah Randomized Controlled Trial (RCT) dengan pembutaan ganda. Subyek penelitian dilakukan pada 196 wanita hamil, usia 18-40 tahun, status fisik ASA I dan II, umur kehamilan 37-42 mg, berat badan 40-70 kg (indeks masa tubuh < 30 kg/m2), tinggi badan > 145 cm yang menjalani operasi seksio sesaria dengan anestesi spinal, yang dibagi dalam 2 kelompok. Dilakukan anestesi spinal menggunakan bupivakain hiperbarik (0,5% 10mg), pethidin 0,1 mg/kg pada kelompok A, dan pethidin 0,2 mg/kg pada kelompok B dalam volume yang sama yakni 2,5 ml.


Hasil. Data demografi, suhu ruang operasi, ketinggian blok, dan lama operasi secara umum tidak didapatkan perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok (p>0,05), kecuali pada tinggi badan dan tekanan sistolik (p<0,05). Kejadian shivering pada kelompok A dibanding kelompok B didapatkan perbedaan yang bermakna (35,71%) vs 22,44%; p<0,05). Kejadian efek samping mual muntah pada kelompok A lebih kecil dibandingkan kelompok B (8,33% vs 22,45%) (p<0,05).


Kesimpulan. Tidak didapatkan efek samping depresi pernapasan dan pruritus dalam penelitian ini.





Keywords

shivering anestesi spinal pethidin intratekal seksio sesaria

Article Details

How to Cite
Nur Hesti Kusumasari, IG Ngurah Rai Artika, & Djajanti Sari. (2023). Daya Guna Pethidin 0,1 Mg/Kgbb dan 0,2 Mg/Kgbb Intrathekal sebagai Adjuvant Bupivakain 0,5% 10 Mg dalam Mencegah Shivering pada Sectio Cesaria. Jurnal Komplikasi Anestesi, 1(1), 3-10. https://doi.org/10.22146/jka.v1i1.5517