Main Article Content

Abstract

Latar Belakang: tujuan anestesi modern adalah memastikan cukup kedalaman anestesi. Untuk mengetahui kedalam anesteri dapat dilakukan dengan dua cara yaitu klinis dan penunjang. Secara klinis kedalaman anestesi dengan melihat perubahan frekuensi nafas, bergeraknya anggota badan, laju nadi, dan tekanan darah, sedangkan dengan penunjang menggunakan Bispectral Index Score (BIS).
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kebutuhan dosis propofol pada kombinasi propofol1,5 mg/kgbb iv dan ketamin 1 mg/kgbb iv dilanjutkan pemeliharaan propofol 4 mg/kgbb/jam iv dan ketamin 1 mg/kgbb/jam iv dibandingkan propofol 1,5 mg/kgbb iv dan fentanil 2 μg/kgbb iv dilanjutkan pemeliharaan propofol 4 mg/kgbb/jam iv dan fentanil 2 μg/kgbb/jam iv selama TIVA kontinyu pada MOW dengan menggunakan BIS 40-60 sebagai monitoring kedalaman anestesi
Metode penelitian: menggunakan uji klinis secara acak pembutaan ganda. Jumlah subyek 48 pasien, terbagi dalam dua kelompok masing–masing 24 pasien. Kelompok A menerimainduksi propofol 1,5 mg/kgbb iv + ketamin 1 mg/kgbb iv dilanjutkan pemeliharaan dengan propofol 4 mg/kgbb/jam + ketamin 1 mg/kgbb/jam iv dan kelompok B menerima induksi propofol 1,5 mg/kgbb + fentanyl 2μg/kgbb iv dilanjutkan pemeliharaan dengan propofol 4 mg/kgbb/jam iv + fentanyl 2μg/kgbb/jam iv. Pengukuran dilakukan pada tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, tekanan arteri rerata, denyut jantung, bispectral, dan pasien dipertahankan dalam BIS 40-60, bila BIS >60 pasien diberikan bolus propofol untuk mempertahankan BIS.
Jumlah total propofol bolus dan pemeliharaan diukur dan dicatat, serta efek samping yang ditimbulkan dari kedua kelompok penelitian. Analisis data menggunakan uji paired sample t-testdanindependent t-test dengan derajat kemaknaan p <0,05.
Hasil penelitian: TIVA kontinyu kombinasi propofol – ketamin lebih berdayaguna dibandingkan TIVA kontinyu kombinasi propofol – fentanyl. Propofol boluspada group propofol-ketamin (78,75± 23,831),
sedangkan pada group propofol-fentanyl (105,00±27,663), secara statistik ada perbedaan bermakna (p <0,05). Propofol kontinyuspada group propofol-ketamin (106,75± 15,422), sedangkan pada group propofolfentanyl (108,50 ± 13,465), secara statistik tidak ada perbedaan bermakna (p > 0,05).Total propofol yang digunakan pada group propofol-ketamin (264,88± 30,035), sedangkan pada group propofol-fentanyl (295,79 ± 41,359), secara statistik ada perbedaan bermakna (p < 0,05). Pasien yang tidak bergerak pada saat irisan pertama lebih baik pada group propofol-ketamin 25% dibandingkan pada group propofolfentanil 62,5%(p < 0,05). Penurunan kardiovaskulerlebih stabil pada group propofol-ketamin dibandingkan pada group propofol-fentanyl, walaupun secara statistik tidak berbeda bermakna (p > 0,05)
Kesimpulan: Kombinasi propofol 1,5 mg/kgbb iv + ketamin 1 mg/kgbb iv lebih berdayaguna dibandingkan propofol 1,5 mg/kgbb + fentanyl 2μg/kgbb iv pada TIVA untuk tindakan MOW.

Keywords

Propofol Ketamin Fentanyl TIVA Bispectral Metode Operasi Wanita

Article Details

Author Biographies

Antonius Silalahi, Fakultas Kedokteran UGM

Residen Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Fak. Kedokteran UGM Yogyakarta RSUP Dr. Sardjito

Calcarina FRW, Fakultas Kedokteran UGM

  1. Residen Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Fak. Kedokteran UGM YogyakartaRSUP Dr. Sardjito
  2. Staf Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Fak. Kedokteran UGM YogyakartaRSUP Dr. Sardjito

Bambang Suryono, Fakultas Kedokteran UGM

  1. Residen Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Fak. Kedokteran UGM YogyakartaRSUP Dr. Sardjito
  2. Staf Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Fak. Kedokteran UGM YogyakartaRSUP Dr. Sardjito
How to Cite
Silalahi, A., FRW, C., & Suryono, B. (2023). Perbandingan Tiva Kontinyu Antara Propofol 1,5 mg/kgbb IV-Ketamin 1 mg/kgbb IV dengan Propofol 1,5 mg/kgbb IV-Fentanyl 2 μg/kgbb IV dalam Mencapai Bispectral 40-60 pada MOW. Jurnal Komplikasi Anestesi, 2(1), 1-10. https://doi.org/10.22146/jka.v2i1.7189