Main Article Content

Abstract

Pasien laki-laki usia 29 tahun masuk perawatan ICU dengan permasalahan penurunan kesadaran dan apneu setelah diketahui tergigit oleh ular, pasien didiagnosa dengan neurotoksik snakebite. Pasien dilakukan tindakan intubasi dan stabilisasi respirasi dengan pemasangan ventilator mode disesuaikan dengan kebutuhan. Pasien mendapat pertolongan pertama di rumah sakit sebelumnya dengan dilakukan pemberian anti bisa ular, bentuk dan jenis ular tidak diketahui. Setelah di RSUP Sardjito pasien di rawat di ICU selama 13 hari. Selama di ICU manajemen yang dilakukan berupa monitoring hemodinamik dan respirasi, manajemen luka gigitan, manajemen tetraparese dengan menggunakan reversal pelumpuh otot. Permasalah yang timbul selama perawatan berupa pneumonia akibat penggunaan ventilator yang lama, kultur darah dan sputum, perubahan komponen metabolik seperti elektrolit dan albumin. Pasien keluar perawatan ICU dengan perbaikan dari parese otot pernapasan, ekstrimitas, dan komponen metabolik
lainnya.

Keywords

Neurotoksik Snake Bite Intensif

Article Details

Author Biographies

Audhiaz Marthysal, RSUP Dr Sardjito Yogyakarta

Peserta Didik Program Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UGM/RSUP Dr. Sardjito

Untung Widodo, RSUP Dr Sardjito Yogyakarta

Konsultan Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UGM/RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Pandit Sarosa, RSUP Dr Sardjito Yogyakarta

Konsultan Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UGM/RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

How to Cite
Marthysal, A., Widodo, U., & Sarosa, P. (2023). Tata Laksana Pasien Neurotoksik Snake Bite di Perawatan Intensif. Jurnal Komplikasi Anestesi, 2(2), 43-50. https://doi.org/10.22146/jka.v2i2.7208

Most read articles by the same author(s)