Main Article Content

Abstract

Teknik anestesi neuroleptik merupakan modifikasi dari anestesi umum konvensional untuk mengeliminasi persepsi stimuli nosiseptif pada korteks serebral tanpa mempengaruhi fungsi kognitif. Karakteristik spesifik dari teknik ini termasuk modulasi respon endokrin, metabolik, dan otonom terhadap stimulasi nosiseptif. Beberapa prosedur yang minimal invasif juga membutuhkan neuroleptanalgesia, sehingga teknik ini ideal digunakan pada pasien beresiko tinggi apabila dilakukan anestesi umum. Pasien yang sadar dan mampu memberi respon merupakan monitor terbaik selama prosedur diagnostik berlangsung. Meskipun teknik ini tetap memiliki kekurangan yaitu bila terjadi unconsciousness sampai pada tingkat unrousable, gannguan
ventilasi akibat rigiditas otot dan eksitasi ekstrapiramidal paska operasi.

Keywords

neuroleptik anestesi tindakan invasif minimal

Article Details

Author Biographies

Dedi Pujo Purnomo, Fakultas Kedokteran UGM

Peserta PPDS I Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UGM / RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Mahmud, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Konsultan Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UGM / RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Yusmein Uyun, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Konsultan Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UGM / RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

How to Cite
Purnomo, D. P., Mahmud, & Uyun, Y. (2023). NEUROLEPTIK ANALGESIA PADA OPERASI DIRECT LARINGOSCOPY. Jurnal Komplikasi Anestesi, 4(2), 79-88. https://doi.org/10.22146/jka.v4i2.7297